Seharian berkutat dengan pasien membuat mereka membuahkan hasil yang baik. Mila duduk menepi sambil meminum jus jeruk pemberian Rasya. Katanya sih biar tubuhnya gak dehidrasi dan butuh tenaga. Rasya mengeluarkan ponselnya membuat Mila penasaran dan mendekat di sampingnya.
"Mau ngapain?"
"Menelfon Azen"jawab Rasya membuat Mila senang sampai refleks mengambil ponselnya.
"Wah azenku, bagaimana kabar nya sekarang?"tanya nya sumringah sambil menatap foto Azen di hape Rasya.
Hening.
Rasya terdiam."Dia merindukanmu sampai sakit, sekarang dia sedang di rawat di rumah sakit...aku datang kemari untuk menyusulmu dan menemuinya"ucap Rasya membuat hati Mila sangat sesak seketika. Perlahan Dia mulai mengembalikan ponsel Rasya dan meminta nya untuk segera menelfon anak itu.
"Kalau begitu bantu aku menelfon nya"ucap Mila yang mendadak seperti sudah kehilangan kebahagiaan nya.
Satu menit.
Dua menit."Ibu!!!"teriak Azen senang melihat ibu dan ayahnya sedang bersama.
"Kamu kenapa?"tanya Mila khawatir melihat Azen dengan wajah pucat dan selang bening di hidung nya.
"Azen gak papa Bu hanya lupa makan karena mau masakan ibu"bohong Azen membuat Rasya kagum mendengar nya.
"Kamu harus cepat sembuh, biar nanti ibu masakin banyak makanan enak buat kamu!"ucap Mila mendapat anggukan " tunggu ibu disana"
"Siap Bu"sorak Azen bersemangat. Kemudian Mila merasakan sakit kepala yang luar biasa saat melihat Rafka yang tiba tiba muncul di layar hape nya.
"Ibu kenapa?"tanya Azen khawatir melihat Mila yang kesakitan sambil memegang kepalanya. Rasya yang melihat itu langsung mengambil alih ponsel dan mencoba untuk menenangkan Azen. Bagaimana pun juga putranya itu habis terlepas dari masa kritisnya.
"Ibumu baik baik saja....dia hanya kelelahan...nanti ayah telfon lagi jaga dirimu"ucap Rasya mematikan panggilan.
"Mil kamu kenapa?"tanya rasya khawatir yang tak mendapat jawaban dari Mila yang terus merintih kesakitan. Rasya mengernyitkan dahinya bingung saat melihat Mila yang kini sudah menatapnya penuh pertanyaan.
"Siapa kamu?"tanya Mila setelah mengingat seputar masa lalunya bersama Rasya.
"Apa yang kamu ingat?"refleks Rasya yang mengira kalau Mila perlahan mulai berhasil mengingat sesuatu tentang nya
"Kenapa kejadian ini seperti sudah ku lakukan sebelumnya bahkan itu bersamamu....katakan padaku apa kita pernah bertemu sebelumya?"
"Apa yang mau kamu ketahui?"
"Sebelumnya, apa kau seorang ketua Basarnas?"tanya Mila yang entah kenapa teringat pada impiannya yang ingin mempunyai suami ,seorang ketua Basarnas.
"Hah?"
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Jam masih pukul 5 pagi,tapi Rasya dan Mila sudah melakukan perjalanan kembali menuju Bandung. Awalnya ia ingin sekali menginterogasi Rasya yang tidak segera menjawab pertanyaan nya. Akan tetapi niatnya ia urungkan karena dia yang sudah sangat merindukan azen dipelukannya. Seketika Mila datang Azen langsung bahagia sambil melompat lompat di atas kasurnya.
"Yey ibu pulang.. Yeay Azen bisa peluk ibu lagi!Yeay ibu bisa main sama Azen lagi"teriak Azen membuat Rasya,Mila,dokter,bahkan suster² disana ikut tertawa.
"Azen jangan lompat lompat lagi, kamu itu baru sakit"ucap Rasya membuat Azen langsung mengerucutkan bibirnya.
"Benar kata ayahmu kamu harus banyak istirahat"tutur Mila yang sudah melihat Azen menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...