#30

1.7K 78 0
                                    

Keesokan harinya Rafka pergi lebih awal ke rumah sakit sambil menunggu Mila untuk ia ajak bermain bersama. Rafka duduk di kursi Rasya tanpa sepengetahuan siapapun membuat Rizal yang hendak memberikan dokumen terkejut setengah mati.

"Lo..Lo....Lo"teriak Rizal terkejut.

"Biasa aja kali lihat orang ganteng"

Rizal tertawa sambil menepuk pundak Rafka sahabat nya,"ternyata elo orang penting nya Rasya"

"Hahaha tambah tinggi aja Lo zal"

"Gimana gak tinggi kalau gue nya rajin olahraga"ucap Rizal percaya diri. "oh iya kenapa Lo kembali?gue ingat kalau gue cukup menderita saat bantu Lo kabur,Lo jangan lupa balas Budi ya sama gue"

Rafka tak memedulikan Rizal yang terus mengajaknya berbicara. Ia langsung beranjak saat melihat Mila lewat di depan ruangannya.

"Mila!!!Mila!!Mila!!"teriak Rafka membuat Rizal penasaran dan mengikuti nya.

"Kenapa Lo ada dimana² sih" kesal Mila. "Jangan ganggu gue!gue sibuk Raf"

"Kenapa Lo selalu dingin banget sih sama gue?"

"Gue gak dingin tapi gue sibuk!Lo gak punya pekerjaan ya selain ganggu gue?"kesal Mila. "jangan ganggu gue lagi!"

Plaak..

Rizal menepuk pundak Rafka membuat pria itu menatapnya kesal. Sudah di tolak mentah-mentah dan sekarang pundak nya harus dipukul keras oleh sahabat nya.

"Whoy mau kemana Lo!!jangan coba² kabur buat bales Budi sama gue!" Gurau Rizal membuat Rafka semakin kesal. Segitu kah harga persahabatan nya?.

"Raf,gue gak bayangin kalau gue cewek,Lo pasti mau nikahin gue kan sebagai balas Budi?"

"Apaan sih Lo,kalau bukan karena Lo yang bantu gue,mungkin gue bisa bertemu sama Mila lebih awal"

"Resek lu,salah Mulu gue sama gen keluarga Lo"protes Rizal yang terdiam melihat amarah Rafka di depannya.

"Eh,kenapa Lo marah?Lo gak suka kan sama nona nur?"tanya Rizal menyelidik. Dia sungguh-sungguh tidak berharap kalau Rafka akan menjadi saingan cinta adiknya sendiri.

"Siapa lagi nona nur?"

"Cewek tadi gue panggil Nur,curut"

"Ouh"jawab Rafka lalu menatap Rizal yang masih menatapnya tajam." Kalau gue suka emangnya kenapa?" Jelas Rafka membuat Rizal shock tak percaya.

"Gila Lo!dia udah menikah bro"

"Apa salahnya kalau dia udah menikah? Di dunia ini cinta gak pernah salah dan gue bakal buktiin kalau Mila bakal jadi cewek terhangat dan perhatian sama gue"

"Gila Lo,cinta Lo kedengaran ekstrem di telinga gue"

Rafka tertawa," Tenang aja bro,gue masih pria yang punya agama"ucap Rafka lalu pergi mengejar cintanya.

Rizal menggeleng dan menepuk-nepuk kepalanya," Gawat!!! gue harus bilang peringatan sama Rasya!"

🌿🌿🌿🌿

Rasya terkejut saat melihat Rizal yang datang ke ruangannya tanpa aba aba. Ia  mengabaikan nya dan memilih tetap fokus dengan laptopnya. Rizal yang Merasa tidak senang di abaikan langsung mengambil laptop Rasya dari mejanya.

"Bagus Lo dateng,Data pasien yang gue suruh udah belum?"tanya Rasya yang sudah mengerti dengan akal bulus sahabatnya.

"Gue panik dan Lo harus dengerin gue!"

"Penting?"

"Sangat"ucap Rizal yang tak melihat reaksi apapun dari Rasya.

"Sya gawat!kakak Lo..."

"Kenapa?"

"Kakak Lo jatuh cinta sama nona Nur"jelas Rizal panik." Kalau Lo gak segera bertindak hidup Lo bakal hancur saat orang yang Lo cintai manggil Lo adik ipar"

Rasya terdiam membuat Rizal semakin kesal. Bagaimana bisa ada orang seperti Rasya yang masih tenang saat cinta nya sedan direbut orang lain. Kalau bukan gila Rasya berarti adalah orang yang tidak berperasaan.

"Respon Lo?"

"Wajar kalau manusia bisa menyukai sesama nya"Jawab Rasya datar walaupun hatinya merasa tak terima.

"Sumpah Sya, jawaban sama ekspresi Lo sangat mengecewakan gue sebagai sahabat Lo 6ang yang paling lama"

Rasya hanya terdiam dengan dokumen pasien yang masih stay di tangannya,"Daripada Lo,gue lebih ingin bertanya...kenapa Lo bantu gue?bukankah 9 tahun yang lalu Lo bantu kakak buat kabur sampai stasiun kereta?"

"Itu karena....."jawab Rizal bingung memikirkan alasan yang tepat. "....KARENA MENURUT GUE PUSAKA LO JAUH LEBIH MATANG DARIPADA PUNYA KAKAK LO"spontan Rizal sambil menatap pusaka Rasya yang bersembunyi baik di balik celananya.

"KELUAR!"Usir Rasya kesal dan terdengar sangat mengerikan.

"Hhh gue bercanda, tapi kali ini gue serius mau bilang kalau Lo harus cepetan nikung nona nur di antara Rafka dan suaminya"jelas Rizal serius. Jika melihat ekspresi nya saat ini,mungkin Rizal akan terlihat seperti pria yang berkompeten dalam bertindak.

Rasya terdiam sambil menatap luar jendelanya. Kakinya tak bergerak namun hatinya terus menyuruh nya berlari mengejar cintanya. Ia tidak tahu dengan keputusan nya yang jauh lebih mementingkan pasien²nya.

"Lo pengecut Sya, cinta Lo gak punya keberanian dan pengorbanan sedikitpun seperti Rafka yang baru ketemu nona nur beberapa kali saja"Kesal Rizal melihat sahabatnya masih teguh dengan cinta dalam diamnya.

"Bawa dokumen ini ke ruangan profesor Hamka"ucap Rasya menyodorkan dokumen ke tangan Rizal membuat pria itu semakin meledakkan amarah nya.

"Cih,Lo bawa aja sendiri sekalian Lo nikahin dokumen nya"ucap Rizal lalu pergi dari ruangan Rasya.

Rasya hanya menghembuskan nafasnya besar lalu menghubungi Nabila untuk mengantarkan dokumennya.

"Semoga Lo gak lupa sama dokumen yang gue suruh"lirih Rasya lalu kembali ke tempat duduknya.

🌿🌿🌿🌿

#bagaimana nih geys?udah episode 30 nih
#udah puas belum sama ceritanya?

#jangan lupa komennya buat author semakin semangat😄




0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang