Semuanya langsung terdiam saat hujan menggebrak meja dan menghentikan aktivitas makan steak sapinya. Sontak pandangan ketiganya langsung mengarah ke arah hujan yang berusaha melerainya.
"BISA GAK SIH KALAU KALIAN BERTENGKAR JANGAN ADU MULUT TAPI PAKE PISAU SEKALIAN!!!GUE CAPEK TAU NGGAK"kesal hujan yang sudah lelah dengan keributan ini.
"Apaan sih kalian gak asyik tau gak?"ucap dara langsung pergi meninggalkan semuanya. Mila yang melihat itu langsung bingung karena aslinya mereka akan pergi menonton bioskop bersama.
"Sal...gak seharusnya Lo gitu..ini privasi dara dan Lo harus jaga persaingan nya"
"Gue hanya pingin dia gak seperti gini terus Jan...Lo tau kan berapa banyak cowok yang suka sama Salfa dan berakhir disakiti seperti reygan.....gue hanya pengen dia bisa nolak pria itu dengan baik²"
Mila hanya terdiam karena dirinya sungguh tidak tahu apa yang terjadi pada masalah sahabatnya. Ia semakin dibuat bingung saat Salfa ikut pergi meninggalkan nya. Hujan yang dihadapannya hanya menunduk sambil mengemasi piring ² kotor di mejanya.
"Hujan...jelasin sama gue apa yang terjadi!"
Hujan terdiam lalu duduk sambil meneguk gelas airnya. Kemudian ia mulai meletakkan perlahan dan mulai bercerita pada Mila.
"Lo tau kan kalau fans Salfa itu banyak"ucap hujan mendapat anggukan dari Mila, "fans reygan ngalahin fans dara di akun Instagram nya...dara di hujat karena kelakuannya sama reygan sebelumnya dan anehnya lagi dara masih ngelakuin hal kasar buat nolak cowok yang jatuh cinta sama dia...itu yang buat Salfa kesal mil"
"Dara emang cantik makanya banyak yang suka, gue tahu dara orang nya memang sedikit terus terang tapi Salfa ini juga terlalu keras buat perhatian Sama dia"
"Makanya itu gue nilai kalau mereka berdua itu sangat kekanakan "ucap hujan tetap dengan wajah tenangnya " tahu saling sayang tapi tetap aja gak mau ada yang mengalah"
"Kita harus menyelesaikan nya dengan baik"ucap Mila mendapat anggukan.
~sal,Lo cepat kesini atau dara bakal lompat gedung~pesan Mila pada Salfa sambil mengirimkan hasil foto karya editannya.
~dar, Salfa mau dilecehin bosnya.
Refleks keduanya langsung membulatkan matanya besar dan segera beranjak menuju alamat perusahaan tempat Salfa dan dara bekerja. Hujan dan Mila tersenyum melihat kecemasan ada diwajah keduanya. Salfa berlari dan terkejut saat melihat dara ada didepan kantor nya.
"Lo mau bunuh diri? Jangan gila Lo!!Lo memang lagi marah sama gue tapi gak di tempat gue juga kalau mau bunuh diri"cetus Salfa padahal dia sangat khawatir dengan dara.
"Hah?kenapa gue bunuh diri? sekalipun bener kenapa bos Lo bisa ngizinin gue masuk tanpa kartu identitas "jelas dara yang dipikir pikir ada benarnya juga dan bisa diterima.
"Lo sendiri ngapain disini?"
"Khawatir Sama Lo yang katanya mau dilecehin bos Lo"
"What?siapa yang bilang?kalau benar iya kenapa gue hubungin Lo....gue punya pengalaman sabuk hitam buat lindungi diri gue sendiri"
Hening.
"Mila!!hujan!!!keluar!!"
Kedua orang yang dipanggil akhirnya keluar dengan wajah tidak berdosa nya.
"Ikut gue!!"ucap Salfa mengajak ketiganya pergi kebelakang taman perusahaan nya.
"Jangan masalahin kita! kalian yang perlu bicara"ucap Mila serius yang tidak senang dengan pertengkaran Sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...