Lmk (Beginner)

1.8K 5 0
                                    

Masa masa kuliah menjadi masa yang di nanti-nantikan oleh semua orang yang kini tengah menjalani kehidupan akhirnya pada bangku SMA. Pasalnya banyak dari mereka yang memanfaatkan kesempatan berkuliah di luar kota sebagai kebebasan yang tak mereka dapatkan ketika duduk di bangku SMA.

Reno Rahardian atau yang biasa di panggil Reno kini berkuliah di luar kota. Lelaki itu mendapatkan kesempatan berkuliah di kampus ternama yang terletak di Depok dengan jurusan yang sudah ia incar sebelumnya, yaitu kedokteran. Karena baginya cukup sulit untuk pulang dan pergi setiap harinya, ia pun memutuskan untuk tinggal di apartement yang letaknya tak jauh dari lingkungan kampusnya.

Selama satu semester ia menjalani perkuliahannya, ia masih cukup kuat dengan tugas dan materi-materi yang di berikan oleh dosennya. Jika di bandingkan dengan teman-temannya saat ini, Reno lah yang memiliki ipk tertinggi, karena nilainya yang hampir sempurna pada tiap mata kuliah.

Berbeda dengan Ari, yaitu teman sekelasnya Reno. Lelaki itu justru merasa dirinya salah jurusan saat ini.

"Ren, apa gue out aja ya? Gue coba SBM tahun depan?" tanya Ari pada lelaki di sampingnya, yaitu Reno.

Reno yang tengah mengerjakan tugasnya pun menoleh ke sumber suara.

"Di blacklist lo yang ada. Jangan aneh-aneh deh, Ri." Reno menutup bukunya karena tugasnya baru saja terselesaikan.

"Kedokteran tuh bukan bidang gue, Ren.Ini semua akal-akalan nyokap yang malu sama anaknya tante gue."

Ari mengacak-ngacak rambutnya karena merasa kesal saat ini.

Bagaimana lelaki itu tak kesal, ia bahkan tak di berikan kesempatan untuk berpendapat dihadapan keluarganya sendiri. Ari merupakan anak pertama dari dua bersaudara, maka itu orangtuanya menuntut Ari untuk memberikan contoh yang baik untuk adiknya.

Ari yang tak ingin berdebat dengan orangtuanya pun mengalah. Ia pun memilih untuk masuk ke fakultas kedokteran atas permintaan ibunya.

Dibandingkan dengan Reno, lelaki itu memiliki kehidupan yang santai. Orangtuanya mendukung penuh segala minat dan bakat yang di kuasai Reno. Maka, tak heran jika nilai yang di dapatkan oleh Reno selalu bagus, karena kedokteran memang minatnya dari awal.


"Ri, anjing! Gue dapet nilai E matkul pengantar ilmu ekonomi."

Entah dari mana asalnya perempuan yang kini tiba-tiba ada di depannya, Reno pun bingung dengan teman perempuan Ari yang satu ini. Wajahnya memang cantik bak bidadari, tapi mulutnya yang sering berkata kasar membuat Reno enggan untuk akrab dengannya.

"Jangan teriak-teriak, Jes. Lo enggak malu di liatin anak fakultas gue?" ujar Ari yang menarik Jessica untuk lebih dekat dengannya.

"Stress banget gue, Ri. Beneran ini kayaknya gue butuh minum deh malam ini."

Melihat Reno diam saja sejak kedatangan Jessica, Ari pun menyenggol lelaki tersebut.

"Ikut gue yuk nanti malam." kata Ari pada lelaki yang duduk di sampingnya.

"Kemana?" tanya Reno yang nampak kebingungan.

Bagaimana tak bingung, selama ini Reno tak pernah bepergian jika tak ada hal yang mendesak di luar sana. Bahkan sekedar mengisi pulsa, ia pun membayarnya menggunakan aplikasi mobile banking yang ada di ponselnya.

"Minum-minum aja, Ren. Kalau perlu ajak aja temen-temen lo yang lain." ujar Jessica.

"Lo ngeledek gue, Jes? Temen gue di kampus ini cuma Ari aja. Bahkan, gue kenal sama lo juga karena lo temennya Ari."

"Makanya bergaul sayang. Bangun relasi sama yang lainnya, numpung lo baru semester dua. Ikut organisasi atau kenggota lainnya biar nanti portofolio lo enggak kosong-kosong banget lah."

ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang