Dirty Talk (Jhn) by request

2.4K 10 2
                                    

tw // bdsm, fetish 🔞

Malam begitu dingin meskipun kali ini langit malam tak meneteskan air. Cuaca yang dingin membuat beberapa dari mereka memilih untuk tidur, dari pada keluar rumah tanpa alasan yang tak jelas akan kemana nantinya.

Berbeda dengan Mikhaila saat ini. Gadis itu berkutat pada layar laptopnya, mencari beberapa jurnal untuk ia masukkan ke dalam topik pembahasan tugas akhirnya yang akan ia serahkan pada lusa. Seharusnya, Mikha sudah selesai mengerjakan tugas itu dari beberapa hari yang lalu. Tapi dikarenakan Ardila mengajaknya pergi, ia pun melalaikan tugasnya dan mengerjakannya dengan tergesa-gesa.

"Janseon pulangnya lama banget."

Keluh Mikha. Ya, Janseon yang notabenya kekasihnya selalu membantunya dalam beberapa hal yang selalu dibutuhkan oleh Mikha. Contohnya saat ini, lelaki itu selalu membantu Mikha untuk mengerjakan skripsinya. Mencari beberapa jurnal, memasukkan olah data SPSS dan juga mengolah kosa kata dari tiap jurnal yang ia ambil dari berbagai sumber.

Sebenarnya bisa saja Mikha mengerjakan skripsinya sendiri. Tapi dikarenakan Janseon ingin membantunya, dengan senang hati Mikha menyerahkan laptopnya pada kekasihnya setiap malam.

Ya, walaupun setelahnya Janseon meminta service dari Mikhaila.

Janseon

Mau makan malam?

Mikha tersenyum membaca pesan singkat dari kekasihnya. Janseon yang hebat, tentunya bisa mengendalikan diri, meskipun pesan singkat yang dikirim oleh Mikha mampu membuat birahinya naik.

Mikhaila

Mau makan, mas.
Tapi jam-jam satu atau dua an aja, ya?
Kamu nanti pas pulang enggak usah bawa apa-apa.

Janseon

Loh? Kenapa?
Skripsi kamu lagi, ya?
Ada revisi?
Yaudah, Mik. Nanti mas bantu, ya?

Mikhaila

Ini kayaknya malah aku yang bantu kamu deh nanti.

Janseon

Kan kamu duluan yang goda aku 🥰

Deretan-deretan pesan yang dikirim oleh Janseon membuat Mikha tertawa dengan sendirinya. Upaya yang ia lakukan nyatanya berhasil membuat lelaki kelahiran sembilanpuluh tiga itu terpancing dengan sendirinya. Kalau sudah seperti ini, mau tak mau Mikha bergegas menuju kamar mandi untuk memoles make up pada wajahnya secara tipis-tipis.

Lipstick Dior, parfum Chanel, serta bedak YSL kini ada di depannya. Mikha mulai memakai satu persatu barang-barang di depannya dengan hati-hati. Jelas hati-hati, harga perlengkapan make upnya membuat lambungnya bergejolak tiap akhir bulan. Tapi beruntungnya, Janseon selalu memberikan kebutuhan-kebutuhan make up Mikha setelah keduanya resmi berpacaran.

Kalau kata ibunya Mikha, kalau pacaran jangan mau kita yang menurunkan standar. Kalau perlu standar kita tetap berpegang teguh seperti kalanya. Dan hal itu tentunya dirasakan Mikha begitu ia mulai bertemu dengan Janseon.



Bunyi smartlock terdengar. Seorang lelaki berbadan tinggi kerap masuk ke dalam dan menuju ruang tamu dengan sebuah kantung belanjaan berwarna coklat. Ia duduk lantaran ingin mengistirahatkan dirinya yang lelah akan pekerjaannya sehari-hari. Sebenarnya, uang yang Janseon hasilkan pun bukan hanya untuk dirinya saja. Melainkan untuk sang kekasih, kebutuhannya sehari-hari, serta untuk dikirimkan kepada mantan istrinya, yaitu Clarisa.

ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang