Ini merupakan hari terakhir Celline untuk datang ke tempat gym. Ya, Celline memutuskan untuk berpindah tempat tinggal. Karena jarak pekerjaan ia yang sekarang dengan apartement yang ia miliki cukup jauh. Untung saja barang-barang di apartementnya tak begitu banyak, sehingga hanya memakan waktu kurang lebih seminggu untuk merapihkannya.
Celline kini telah sampai di tempat gym yang berada di apartementnya. Tempat gym tersebut di kelola oleh seorang lelaki muda yang baru ber umur kepala tiga. Namanya adalah Johan, Johan merupakan trainer sekaligus pengelola gym Djavu. Bisnis gym nya cukup berkembang pesat karena kini ia sudah memiliki dua cabang. Satu cabang berada di Bandung dan satu lagi berada di Jakarta Selatan.
Sebenarnya cukup sedih bagi Celline karena harus meninggalkan tempat gym nya yang satu ini. Sedih karena ia tak dapat menemui lelaki seperti Johan faktanya.
Kalau Johan sendiri si tak tahu.
"Jo....." sapa Celine begitu ia kembali dari ruang ganti pakaian.
Tapi Johan tak seperti biasanya. Lelaki itu tak membalas sapaan Celline, dan bahkan ia pergi meninggalkan Celinne yang masih berdiam diri di tempatnya.
"Ini berarti terakhir kamu latihan disini ya?" wajahnya datar begitu bertanya kepada Celline.
Celline mengangguk.
"Udah dapet tempat tinggal?" tanya Johan penasaran.
"Udah kok. Untung nya si dapet yang lima menit dari kantor aku yang sekarang."
Perempuan itu tersenyum, menampilkan deret gigi nya yang rapih. Lain hal dengan Johan, lelaki itu seperti tak menyukai kabar bahagia yang di bagikan oleh rekan nya.
Seperti biasa, Celline memulai olahraganya dengan melakukan aktivitas treadmill. Aktivitas tersebut cukup membakar kalori sekitar 100 kalori per 1,5 km dengan cara berjalan cepat. Selama treadmill, Johan pun juga memantaunya dari jauh meskipun olahraga treadmill bisa di katakan cukup mudah.
Setelah melakukan aktivitas tersebut, Celline beralih ke alat selanjutnya, yaitu rowing machine atau mendayung. Pada olahraga ini tangan kita menarik alat pada mesin tersebut, sedangkan kaki kita mendorong pada alat tersebut. Bagi Celline ini adalah kegiatan yang cukup ia benci karena kedua tubuhnya harus bergerak bersama agar menghasiklan otot yang kencang pada perutnya.
Kalau begini si bukan hanya otot perut saja yang mengencang, tapi tangannya juga ikut mengencang.
"Mau istirahat dulu?" Johan menghampiri Celline dengan botol air yang ia bawa.
"Hahhhhh...... Iya deh kayaknya." Celline membuang nafasnya kasar, lalu ia melepas alat tersebut pelan-pelan dan bangkit dari dudukannya. "Aku tuh enggak bisa rowing machine."
Ia menerima tawaran air yang di bawakan oleh Johan dan berkata terima kasih setelahnya.
Karena Celline sudah berdiri, kini Johan lah yang duduk di mesin tersebut, seolah memberi contoh kepada Celline tata cara melakukannya agar tak cepat lelah.
"Tuhh, kalau kamu yang ngelakuin kayaknya enak banget deh? Aku tuh baru narik sekali, dua kali udah ngos-ngosan napas ku. Enggak tahu lah cara ngatur nafasnya gimana lagi biar enggak terlalu capek kalau lagi rowing machine."
Johan pun menoleh meskipun tangannya masih menarik benda yang ada di tangannya.
"Mau aku ajarin lagi?" tanya lelaki itu dengan raut wajah yang sulit di artikan.
Celline pun mengangguk dan lantas duduk di mesin tersebut, tak peduli meskipun Johan belum bangkit dari dudukkannya. Ya, kalau seperti ini pun niat mesum Johan seperti di dukung oleh sang lawan.
Tangan Celline kini memegang alat tersebut, di bantu oleh Johan yang juga ikut memegangnya dari belakang. Kedua kaki mereka sangat rapat, sampai Johan merasakan kulit mulus perempuan di depannya itu bergesekan dengan kakinya yang memiliki banyak bulu.
Setiap kali Celline menarik tuas pada mesin tersebut, saat itu juga bokongnya mengenai kejantanan Johan di belakang sana.
"Shittt Johan ngaceng karena gue apa gimana deh?" batin Celline karena merasa semakin lama adik Johan semakin terasa jelas di bokongnya.
Perempuan itu pun lantas berniat bangkit dan mencari alat gym yang belum ia gunakan pada pertemuan kali ini.
"Mau kemana? Aku belum ngerasa puas liat pergerakan kamu di alat ini." Johan menahan pinggul Celline agar ia duduk kembali di tempatnya.
"Mau ganti yang lain Jo. Aku butuh yang ngeluarin keringet hehehe." Ia mencari alasan agar tak berada dalam situasi yang cukup ambigu. "Lagian kalau ini di dudukin berdua nanti patah gimana?"
"Mau olahraga yang ngehasilin banyak keringet?"
Omongan Johan kali ini justru lebih ambigu, tapi Celline hanya berfikir positif.
Perempuan itu pun akhirnya berdiri karena merasa semangat untuk membakar kalori pada dirinya. Padahal kalori yang di maksud Johan memiliki arti beda.
"Follow me."
Celline mengekor di belakang Johan, melewati beberapa alat olahraga yang memang biasanya ia coba selama berlatih disini. Ia terus saja mengikuti Johan, entah sampai mana karena ia juga penasaran dengan olahraga yang di katakan oleh lelaki itu sebelumnya.
Tenang saja, gym tersebut hanya di isi oleh Johan dan juga Celline. Karena sebelumnya Celline memang meminta Johan untuk tak menutupnya karena ia akan datang untuk terakhir kali.
Disini lah keduanya berhenti, di ruang ganti yang memiliki banyak loker dan juga tiga kamar mandi yang letaknya hanya bersebelahan.
"Jo kita ma—"
Belum sempat Celline melanjutkan ucapannya. Bibirnya telah di renggut oleh lelaki yang kini ada di depannya. Ia menekan kepala lawannya agar sang puan mau membuka kan bibirnya lebih lebar lagi. Sejujurnya Celline tak bisa mengimbangi karena Johan bermain dengan cukup kasar pada bibirnya.
"Can we slowed? Kalau kamu kayak gitu aku enggak akan bisa puasin kamu juga." ujar Celline begitu mendorong Johan dengan cukup keras.
"Kamu beneran mau? Kenapa enggak nolak?" Johan tentu saja bingung dengan reaksi Celline.
"Karena aku juga penasaran rasanya main sama adik kamu tuh gimana si."
Tangan Celline meremas kejantanan Johan, membuat yang punya nyaris berteriak karena begitu terkejut dengan tangan Celline yang tiba-tiba saja meremasnya.
Johan pun membawa Celline untuk duduk di kursi panjang—
Full content bisa ke privatter aku: https://privatter.net/p/8834443
Atau ke karyakarsa untuk aksess konten tanpa password: https://karyakarsa.com/icedchocomilk/personal-trainer-145224?ref=346705
Untuk akses password privatter, kalian bisa ke: https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/personal-trainer-DOcnl
Tbc
Jangan lupa feedbacknya ya tolong 🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer