Pada akhirnya Maura resmi berpacaran dengan Bentana setelah kejadian malam itu. Hari-hari suram nampaknya tak lagi dirasakan oleh Maura karena Bentana selalu menemaninya dikala Maura membutuhkan hal itu.
Bentana juga tak ragu untuk bermalam di kamar Maura. Melepas penat akibat ujian akhirnya dengan melakukan hubungan badan bersama sang puan. Tak hanya menjadikan Maura sebagai pemuas nafsunya Bentana juga kerap kali menanyakan bagaimana perasaan Maura disetiap harinya. Kegiatan yang dilakukan oleh Maura atau apakah ada cerita lucu yang bisa dibagikan Maura kepada dirinya.
Sejujurnya Bentana merupakan tipe laki-laki yang didambakan oleh para perempuan. Tapi entah mengapa Bentana justru mendapat pengkhianatan dari mantan kekasihnya.
"Sudah berapa sering sama Maura?" tanya Agam dengan tangan yang kini menyesap rokoknya.
"Enggak ngitung si, Gam. Tapi enggak begitu sering karena gue tahu kalau Maura semester ini kelas pagi semua." jawab Bentana yang mengingat jadwal perkuliahan kekasihnya.
"Gue boleh cicip?"
Ucapan Agam yang asal membuat Bentana terkejut. Ya, Bentana juga pernah melakukan hubungan badan bersama dengan kekasih Agam beberapa bulan yang lalu. Ketiganya bergulat dalam sebuah ranjang untuk menciptakan alunan nada erotis dari bibirnya.
"Gue pernah bahas ini sama Maura." kali ini Agam tak kalah terkejut. "Waktu lo mergokin gue sama Maura disini, itu Maura ketakutan setengah mati kalau lo bakal bahas dia atau ngomongin dia di depan teman-teman kita. Terus gue usil kan, gue bilang gini waktu itu 'Kalau seandainya Agam minta kamu untuk making love sebagai syarat tutup mulut gimana? Kamu emang mau?'"
"Terus-terus...."
"She's said, ya. Dengan harapan lo emang enggak cerita ke siapapun."
Pusing bukan main Bentana kali ini. Kekasihnya yang polos nampaknya mudah dimanfaatkan oleh orang-orang lain karena sifatnya yang benar lugu. Niat Bentana yang usil pun justru mendapat persetujuan hanya karena candaan Bentana yang menyatakan hal tersebut.
Tapi Bentana juga tak mau memaksa Maura. Ia ingin Maura yang memang menginginkan Agam untuk bermain bersamanya secara suka rela.
Kalau Agam si jujur saja penasaran. Ia ingin tahu rasa kewanitaan milik Maura yang notabenya baru saja kehilangan keperawanannya. Agam yakin bahwa masih sering merasakan ngilu tiap kali melakukan hubungan badan bersama Bentana. Karena keduanya memang tak terlalu sering untuk melakukan itu.
"Ajakin main trurt or dare aja kali, ya?" gumam Bentana yang kini menatap layar ponselnya untuk berusaha menghubungi kekasihnya.
"Darenya apa?" tanya Agam penasaran.
"Kalau enggak bisa jawab buka satu persatu pakaiannya."
Agam jelas tertawa mendengarnya. "Enggak asik, Ben. Gue yakin cewek lo yang kelewat jujur itu pasti lebih milih truth."
Bentana pun memainkan puntung rokok di tangannya. Bingung akan mengajak Maura nantinya.
Ya, Bentana si ingin saja melakukan hal itu. Ia jelas penasaran dengan ribuan pertanyaan yang ada di kepalanya saat ini. Baik alasan Maura menerima dirinya, kemudian sebuah luka menghitam di bagian pinggulnya, serta masih banyak lagi yang ingin diketahui oleh Bentana.
Laki-laki itu jelas kali ingin melindungi Maura. Tapi ia juga harus tahu cerita kebenarannya agar tak salah untuk melangkah.
Bentana.
Mau, mau main truth or dare enggak? Sama Agam nih. Aku lagi penasaran sama dia deh.
Maura.
Mau main dimana, yang? Di unit kamu atau aku?
![](https://img.wattpad.com/cover/301169887-288-k193375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer