Bukannya menyerah dengan kejujuran yang telah dilontarkan oleh Safa, Rasya justru tetap mempertahankan perasaannya kepada sang model. Rasya benar-benar sudah diselimuti oleh perasaan cinta sampai tak mendengar ada penolakan Safa dalam diri perempuan tersebut.
Ya, sejujurnya Safa pun juga memiliki perasaan yang sama terhadap Rasya. Namun kekurangan yang ia miliki membuat dirinya berpikir lebih dalam lagi untuk menjalin hubungan serius dengan sang tuan.
Safa pun juga ingin merasakan memiliki keluarga baru selain kedua orangtuanya. Tapi ia lagi-lagi tersadar, jika kekurangannya justru membuatnya ragu untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Apalagi orangtua Rasya pun memang belum mengetahui kelebihan serta kekurangan yang Safa miliki. Mereka justru baru mengenal Safa, karena Rasya lah yang mengajak Safa untuk berkunjung ke rumahnya.
Singkat cerita, Safa tak lagi berhubungan dengan mantan managernya yang bernama Dandi. Safa tak ingin lagi menjalin hubungan gelap hanya karena dia membutuhkan pekerjaannya sebagai seorang model sekaligus influencer. Alhasil, Dandi pun juga kembali pada anak dan istrinya dan melupakan apa yang pernah ia lakukan kepada Safa pada beberapa bulan yang lalu.
Tittt Tittt Titttt....
Suara yang berasal dari pintu apartementnya membuat Safa bergegas untuk mengganti pakaiannya. Safa pun menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajah, serta menggosok giginya. Nampaknya Rasya saat ini telah tiba karena sebelumnya sang tuan berkata tengah berada di perjalanan. Safa pun buru-buru mengikat asal rambutnya dan memakai pakaian olahraganya saat ini.
"Baru bangun kan lo?" tanya Rasya dengan tangan yang sibuk mengeluarkan barang-barang bawaannya. "Nih, gue beli susu kedelai sebagai sarapan sehat lo mulai sekarang."
Safa pun menarik kursinya dan duduk di meja makan dengan satu tangan yang bertumpu pada wajahnya.
"Telur rebusnya bikinin, ya?" pinta Safa yang menunjukkan puppy eyesnya.
"Lah, aku pikir kamu udah buat loh, Saf."
"Hehehe belum, Sya. Aku sibuk karaokean di kamar."
Tak banyak berbicara, Rasya pun membuka kulkas yang ada di sampingnya dan mengambil dua buah telur ayam disana. Satu tangannya ia pergunakan untuk mengambil beberapa gelas air, dan menuangkannya pada pan berbahan aluminium.
Tubuh tegap dengan rambut hitam yang menutupi sebagian dahinya membuat Safa memandangi sang tuan secara terus-menerus. Ketika tengah serius, Rasya benar-benar tampan dan membuatnya tersentuh akan setiap perkataan lelaki tersebut. Bahkan Safa yang terkenal keras kepala pun bisa menunduk hanya karena perlakuan-perlakuan sang tuan kepadanya.
Merasa terus diperhatikan oleh seseorang, Rasya pun menoleh menatap lawannya. "Kenapa?" tanya penasaran.
"Kamu belum sarapan?"
Rasya menggeleng. "Kan niatnya memang mau sarapan disini bareng mbak pacar."
Safa hanya menggulirkan bola matanya malas mendengar ucapan Rasya saat ini.
Pacar? Bahkan keduanya saja tak memiliki ikatan yang serius selain sebagai rekan kerja saja.
"Mama dan papa kamu tahu kalau kamu ke rumah aku sepagi ini?"
"Tahu. Mereka bahkan mengingatkan aku untuk bawa kondom sebelum ke rumah kamu."
Kesal mendapat godaan dari Rasya, Safa pun berdiri dan memukul pelan dada bidang milik lelaki tersebut. Ya, sebenarnya orangtua Rasya sudah cukup faham tentang pergaulan anak-anak di ibu kota zaman sekarang. Namun sebagai antisipasi, mereka pun meminta Rasya untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai pencegah kehamilan disaat dirinya tak sengaja mengeluarkan cairan orgasme di dalam kewanitaan Safa nantinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/301169887-288-k193375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfica part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer