Perbedaan usia yang hanya terpaut dua hari membuat Dicky tak bisa berkutik setiap kali berdebat dengan kekasihnya, yaitu Audrey. Pasalnya, Audrey yang merupakan seorang anak sulung pun memiliki sifat yang keras karena dirinya telah terbiasa di didik dengan sedemikian rupa. Apalagi Audrey memiliki dua orang adik perempuan yang menurutnya masih perlu ia pantau perkembangannya. Khawatir jika adiknya akan seperti dirinya, yang mana salah memilih pergaulan ketika Audrey duduk di bangku SMA.
Berbeda dengan Dicky. Lelaki itu memiliki seorang kakak perempuan yang sering kali memperlakukannya dengan lembut. Dicky bahkan merasa dimanja karena keluarganya benar-benar menuruti keinginan Dicky sejak dirinya lahir.
Audrey dan Dicky pun sebenarnya tidak berpacaran. Melainkan keduanya memiliki komitmen yang kuat dan saling berjanji untuk tak mengkhianati satu sama lain dalam hubungan keduanya.
Ya, jelas terasa berat karena kita tidak bisa berlaku atau mengatur lawan jenis kita dengan semaunya. Tapi percayalah, butuh banyak pertimbangan agar seseorang bisa menjalin komitmen dengan kuat.
"Transfer buat apa?" tanya Audrey karena melihat jumlah saldo di rekeningnya bertambah secara besar. Ponselnya pun ia serahkan kepada Dicky agar sekiranya lelaki itu menjawab pertanyaannya saat ini.
"Kamu katanya mau apple watch kan, yang? Itu aku transfer aja, ya? Nanti beli sendiri karena aku takut enggak sesuai sama kemauan kamu." jelas Dicky yang sejak tadi asik menghisap asap rokok yang ada pada tembakaunya kini.
Audrey menaikkan alisnya. "Padahal aku cume bercanda loh."
Dicky mengangguk faham karena dirinya memang tahu jika Audrey hanya berniat untuk menggodanya saja. Namun nyatanya Dicky justru mewujudkan keinginan Audrey sebagai bentuk reward bagi sang puan.
Audrey kini di tarik oleh Dicky ke atas pahanya. Ia pun duduk disana dengan posisi yang saling berhadapan satu sama lain pada sofa besar yang ada di kamar Audrey.
Tangan Dicky pun mematikkan tembakau yang ada di tangannya dan dirinya membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegap.
Tapi Audrey yang melihatnya hanya tertawa karena ia tahu sang tuan akan bermanja setelahnya.
"Kangen....." ucap Dicky yang menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Audrey.
"Kangen apa sange si kamu ini? Aku enggak bisa bedain deh jadinya." goda Audrey yang menarik wajah Dicky dengan jari-jarinya yang mengelus dagu sang tuan.
"Kamu negatif mulu kalau sama aku deh, yang. Orang aku kangen juga."
Audrey hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku Dicky yang menggemaskan.
Tangan Audrey menyisirkan rambut-rambut Dicky ke belakang sana dan membuat dahi sang tuan terbuka dengan lebar. "Buktinya apa kalau kangen?"
"Ini aku kesini loh mau peluk kamu saking kangennya. Kalau perlu, kamu mau mandi pun aku ikut pokoknya."
"Kalau aku mau pup?"
"Aku ikut!"
Dengan refleks Audrey menyentil dahi lelaki di depannya. Kini ia pun bangkit dan tak lagi duduk di atas pangkuan sang tuan.
Dirinya berpindah untuk menuju ke dapur untuk membuatkan minuman hangat untuk Dicky dan juga untuk dirinya sendiri. Ia pun juga membuatkan mie instant karena secara tiba-tiba perutnya merasa lapar setelah seharian penuh bekerja di sebuah gedung tinggi yang berada di Jakarta Selatan.
Dengan daster panjang seatas lutut dan rambut yang ia cepol asal membuat Audrey menjadi lebih cantik secara alamiah. Belum lagi bibirnya yang berwarna merah muda sangat alami pada wajahnya kini.
"Aku soto ada kan, yang?" Dicky pun berjalan dan memeluk Audrey dari belakang sana.
"Adanya KFC sebenarnya mah. Cuma aku maunya makan mie dulu." jawab Audrey yang melepaskan tangan Dicky pada pinggangnya saat ini.
"Gila perut kamu enggak meledak habis makan mie langsung mau makan KFC?"
Dicky membelalakan matanya tak percaya dengan ucapan Audrey. Tapi Audrey yang mendengarnya hanya memilih untuk meletakkan kembali bungkus mie instant di tangannya dan memutar tubuhnya kini.
"Kiss, Fuck, and Cuddle."
Mata Dicky terpejam mendapati Audrey yang mencium bibirnya terlebih dahulu saat ini. Ia pun mulai mengimbangkan cumbuan sang puan dan membawa perempuan tersebut untuk menjauh dari kompor yang ada di depannya saat ini.
Salah satu tangan Audrey kini turun dan meremas kejantanan milik Dicky dari luar celana bahannya.
Selengkapnya bisa diakses disini; ttps://privatter.net/p/10148783
Atau bisa ke link yang ada di bioku dan klik tulisan YY.
Terima kasih.
Buat yang mau request boleh dm atau comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer