Perkara Perjodohan (Tl)

1K 12 0
                                    


Bukan tanpa sebab orangtua Alexa menjodohkan putrinya dengan anak dari kerabatnysa, tentunya alasan yang sebenarnya karena Diana tak bisa lagi mempercayai kekasih Alexa yang berkata akan melamar sang puan pada beberapa bulan lagi.

Alexa si mau-mau saja menunggu, cuma sebagai ibu Diana sangat meragukan kekasih putrinya yang berkata demikian. Ya, apalagi usia Alexa pun tahun ini akan menginjak ke usia duapuluh delapan tahun, Diana jelas tak bisa menunggu lebih lama lagi.

Berbeda dengan Alexa, Ardian pun mengikuti perjodohan ini karena mengikuti wasiat sang ayah, ayahnya yang meninggal pada satu tahun yang lalu pun berpesan agar Ardian mau menikahkan putri dari kerabatnya, yakni Alexa.

Ardian hanya diam melihat Alexa yang memunggunginya saat ini, sang puan nampak menangis dengan cukup deras hingga membuat Ardian bangkit dari atas ranjangnya.

"Lex, saya pindah tidurnya saja, ya? Biar kamu enggak nangis-nangis begini." Ardian nampak tak tega melihat perempuan berambut panjang yang ada di sampingnya.

"Mas! Aku tuh sakit hati banget dituduh nikah karena hamil." isak Alexa yang menyibakkan selimutnya. "Pacar aku bilangnya aku hamil tapi dalihnya perjodohan."

Ardian jelas terkejut mendengarnya, lagi pula masih ada saja pemikiran lelaki jaman sekarang.

"Dari tadi kamu diam di atas panggung tuh karena itu?"

Alexa pun mengangguk pelan. "Dia ngatain aku hamil karena aku enggak biss batalkan perjodohan ini. Padahal aku aja jelas-jelas masih perawan loh."

Nah untuk yang satu ini Ardian semakin terkejut, ia kira istrinya sudah tak lagi perawan sejak berpacaran dengan kekasihnya, namun dugaannya salah karena Alexa benar-benar menjamin ucapannya kini dengan berani.

Ardian kini menunju dapur, mengambil dua buah gelas disana dan sebotol wine yang ada di tangan kirinya.

Entah malam ini sepertinya keduanya akan menghabiskan masa malam pertamanya dengan saling bertukar cerita.

Alexa bercerita tentang kekasihnya, sedangkan Ardian bercerita tentang pekerjaannya sebagai seorang pegawai negeri.

"Kita kayak lagi musuhhan ya, mas?" kata Alexa karena keduanya duduk cukup berjauhan. "Sinian aja duduknya, aku santai kok."

"Hehehe aku takutnya malah buat kamu enggak nyaman, Lex, makanya aku pilih untuk duduk agak berjarak." ujar Ardian dengan jujur.

"Terus-terus lanjutkan lagi ceritamu tadi, Lex. Sampai dimana tadi?" Ardian pun bersuara kembali, berniat untuk mendengarkan cerita istrinya tentang lelaki lain selain dirinya.

Bagi Ardian tak mengapa jika Alexa belum bisa mencintainya, paling tidak nantinya hati Alexa akan terketuk untuknya seiring berjalannya waktu.

- - -

Pembicaraan mengenai pekerjaan dan pasangannya pun berakhir sampai cukup larut, sehingga Alexa yang sudah terlalu mabuk pun berjalan dengan miring karena kepalanya terlalu pusing.

Ya, jelas saja, Alexa hampir menghabisi sebotol wine tersebut sendirian.

Adrian yang sadar akan hal itu pun membantu Alexa untuk berjalan menuju kasur, memegang pinggul sang istri hingga membuat perempuan tersebut menoleh menatap suaminya.

"Aku enggak mau sekarang, Ian. Aku masih perawan." ucap Alexa yang segera mengalihkan wajahnya karena malu.

"Ya, enggak sekarang juga, Sa. Aku juga tahu kok kalau kamu mabuk dan rasanya not fair aja kalau menggunakan kesempatan ini." ungkap Adrian dengan jujur.

"Tapi kalau enggak malam pertama, kita ngapain ya, Ian? Aku belum ngantuk deh."

Memang tidak mengantuk, tapi ucapan Alexa sudah sangat melantur saat ini. Perempuan itu bahkan mengetuk-ngetuk remote ac yang ada di tangannya dengan jari-jarinya seolah benda tersebut merupakan ponselnya sendiri.

Adrian lantas menarik remote ac tersebut dari tangan Alexa, menggendong sang puan ala bridal dan meletakkannya di atas ranjang.

"Akhhhhh aku mau diperkosa kah? Ihh jangan dong! Aku takut sakit...."

Alexa yang mabuk benar-benar menggemaskan, padahal Adrian sendiri hanya sejenak mengukung istrinya sebelum ia beralih ke ranjang yang ada di samping.

"Ian, tapi aku penasaran deh rasanya." Adrian hanya menaikkan alisnya. "Katanya pertama kali ngelakuin tuh emang sakit? Aku kayaknya enggak mau deh ngelakuinnya sampai kapan pun kalau benar seperti itu. Ehh, tapi gimana bisa? Sedangkasn aku juga harus melayani suamiku kan?"

"Mau coba? Biar kamu sendiri yang tahu toleransi sakit atau enggaknya." ucap Adrian yang meyakinkan Alexa dengan kata-kata manisnya.

"Pelan-pelan ya, Ian? Jangan kasar-kasar pokoknya."

Selengkapnya bisa dibaca disini; https://privatter.net/p/10059296

Dengan mengakses passwordnya disini 7.500/password atau 15.000/ seluruh password selama 30 hari; https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/perkara-perjodohan-nzfiR

Atau juga bisa disini bagi teman teman yang ada di luar Indo 🫶🏻

https://karyakarsa.com/icedchocomilkpt2/privatter-oneshoot-part-1


Jangan lupa feedbacknya ya teman-teman

Kritik dan Saran aku terima dengan catatan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Terima kasih 🫶🏻

ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang