Sulit tidaknya hubungan jarak jauh tergantung dari cara keduanya saling berkomunikasi. Pasalnya, jarak tak membuat seseorang merenggang hanya karena perbedaan waktu yang di alami oleh keduanya. Tapi terkadang, jarak juga bisa membuat seseorang jenuh karena harus menunggu waktu yang tepat untuk keduanya saling bertemu.
Sama halnya dengan Nabila, sejujurnya dirinya lelah menghadapi jarak dengan kekasihnya yang cukup jauh. Nabila lebih sering ditinggal tidur, karena waktu di wilayah kekasihnya lebih cepat karena memakai sang tuan berada di wilayah Timur.
Selain itu, keduanya juga jarang bertemu lantaran harga transportasi penerbangannya cukup mahal dibandingkan ketika mereka pergi ke luar negeri. Oleh sebab itu, Agil mencoba menahan untuk tak menemui kekasihnya karena dirinya pun tak selamanya berada di wilayah timur.
Ya, hanya tersisa lima bulan bagi dirinya untuk dapat menemui Nabila secara bebas.
Disini, orang-orang mengira jika Nabila tak memiliki seorang kekasih, hanya karena dirinya selalu bisa untuk di ajak bertemu oleh teman-temannya. Padahal, ia dan kekasihnya tengah memiliki hubungan jarak jauh.
Di tempat ini, Nabilla berdiri bersama teman-temannya menikmati sebuah minuman pada gelas yang ada di tangannya. Bibirnya pun menyesap alkohol tersebut secara perlahan, sesekali ia juga berbincang-bincang dengan temannya menikmati pesta tersebut.
Pakaian yang dikenakan oleh Nabila cukup terbuka karena dirinya pun merasa pantas memakainya di tempat seperti ini. Justru jika dirinya memakai pakaian yang tertutup, maka akan terlihat aneh bagi teman-temannya.
"Lo udah salam tempel ke bos?" tanya Siska yang mengingatkan kepada Nabila agar dapat menghampiri Fahri saat ini.
"Pak bos lagi sama Pak Tiar, Pak Bayu, dan yang lainnya, Sis. Gue enggak enak nyamperinnya." ujar Nabila yang kini meletakkan gelas bekas minumannya pada meja yang ada di sampingnya.
"Yaudah yuk gue temani."
Nabila dan Siska pun berjalan, menghampiri Fahri yang tengah berbincang-bincang dengan para atasannya. Nabilla pun memajukkan langkahnya, membuat kelima orang yang tengah berbincang pun kini terdiam mendapati keberadaan Nabila.
Diam, karena belum lama ini, Fahri dan yang lainnya sempat membicarakan Nabila. Membicarakan pakaian yang akan dikenakan oleh Nabila karena sang puan dikenal cukup berani dalam urusan berpakaian.
Bahkan Nabila juga merasa acuh jika dirinya mendapatkan tatapan tak suka dari teman-teman perempuannya. Karena niat Nabila bekerja untuk menyenangkan dirinya, bukan menyenangkan orang-orang lain atas apa yang ia lakukan pada pekerjaannya.
"Nabila....." Fahri bersalaman begitu sosok perempuan tinggi berkulit putih mengalihkan perhatiannya saat ini. "Kamu datang juga? Saya kira enggak akan datang."
Nabila yang merasa kikuk hanya membalas uluran tangan Fahri dan tersenyum. "Hehehe iya, pak. Tidak mungkin saya tidak datang, sementara yang lainnya pun datang." jawab perempuan itu dengan malu-malu.
"Silahkan dinikmati, ya? Anggap saja ini rumah untukmu sendiri."
Setelah berkata seperti itu, lelaki itu sempat menepuk bahu Nabila sebelum dirinya beranjak untuk berbicara dengan yang lainnya.
Sedangkan Nabila pun di ajak untuk duduk di antara para atasannya saat ini. Duduk di tengah-tengah mereka yang kini sudah terlihat mabuk dengan beberapa botol minuman beralkohol di depannya.
Tak hanya Nabila, Siska juga sudah duduk bersamaan dengan Nabila. Bedanya Siska saat ini tengah di jamah karena perempuan itu seolah menyerahkan tubuhnya untuk dicumbu oleh para atasannya saat ini.
Tenang saja, urusan ini tak akan pernah tercium sampai keluar divisinya karena mereka saling menutupi kejadian satu sama lain.
Seperti kini, Siska yang tengah duduk mengangkang dengan Tiar yang bersimpuh tak membut rekan-rekannya heran. Bahkan mereka melakukan itu secara terang-terangan tanpa merasa malu akan yang lainnya.
Tapi itu hanya karena mereka tengah bersama. Ketika sudah pulang, maka mereka menjadi saling asing meskipun bibir mereka sudah saling mengenal satu sama lain.
"Nghhhh...." Nabila mulai menyusul. Dirinya merasa jika lelaki di sampingnya hendak memasukkan tangannya ke dalam pakaiannya saat ini.
Bayu dengan santainya berbisik di telinga Nabila dan membuat perempuan itu membuka kedua pahanya karena merasakan sensasi geli saat ini.
"Moan sayang. Moan...." ujar Bayu dengan sedikit kuluman pada telinga Nabila.
Selanjutnya kalian bisa akses ke link yang ada di bio. Klik tulisan NYT, lalu klik sesuai judul "House Party."
Dengan berlangganan di trakteer atau karyakarsa untuk akses passwordnya, kalian juga dapat notifikasi setiap kali aku update 🫶🏻
Terima kasih.
Bulan ini ada yang mau request lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer