Semenjak menjadi pengantin baru, Yudhis belum membeli furniture untuk di rumah barunya bersama sang istri. Rencananya, Yudhis akan pergi begitu menyelesaikan pekerjaannya di kantor.
Belinda, atau yang biasa di sebut Bela merupakan istri dari Yudhis. Keduanya menikah di usia yang cukup matang, baik secara ekonomi, maupun secara fisik. Menghabiskan waktu satu tahun bagi Yudhis untuk mengenai Belinda secara luar dan dalam. Di rasa sudah cukup yakin dengan perasaannya, Yudhis akhirnya mempersunting perempuan tersebut.
"Hallo, Bel. Aku masih ada di kantor nih. Kira-kira, kamu mau enggak kesana duluan? Nanti jam setengah enam, aku nyusul." Yudhis menoleh ke arah arloji yang ada di pergelangan tangannya saat ini.
"Tapi aku takut pilihan aku enggak sesuai sama yang kamu mau." Ujar Belinda di ujung sana.
"No, i always like everything you choose."
"Hmm okedeh, aku otw ke sana ya?"
"Iya."
Begitu telepon keduanya terputus, Belinda segera mengendarai mobil hitam pemberian Yudhis menuju toko furniture yang tak jauh dari rumahnya.
Sebelumnya, Yudhis telah memberikan list barang-barang yang akan ia beli sebagai keperluan rumah tangganya. Ada lemari, meja makan, dan juga sofa untuk di ruang kamar.
Belinda mengelilingi furniture di lantai dua, lantai tersebut hanya terdapat meja makan, cermin, dan juga lemari. Sedangkan sofa, kasur, dan juga kursi taman terletak di lantai dasar.
Cukup lama Belinda memilih furniture yang ada di hadapannya. Ia bingung karena banyak barang yang bagus dan juga berdesign unik.
"Berarti tinggal sofa aja, Bu?" tanya sang penjual begitu menulis lembar nota barang yang telah deal di pilih oleh Belinda.
"Iya, kalau sofa sepertinya tunggu suami saya dulu ya sebentar? Takutnya menurut suami saya pilihan yang saya pilih kurang nyaman."
"Ohh kalau begitu silahkan di lihat lihat dulu aja, Bu."
Belinda hanya mengangguk.
Semua sofa telah ia sentuh, baik dari segi designnya, kenyamannya ketika di pakai, dan juga luas sofa yang sekiranya minimalis untuk di letakkan di dalam kamar.
Tiba-tiba, sofa di ujung sana membuat Belinda tertarik karena bentuknya yang unik ketika ia coba untuk duduk.
"Bel, mau sofa yang mana?" tanya Yudhis yang baru datang dan masih memakai kemeja kerjanya lengkap.
"Mas, coba deh duduk di sofa yang itu. Itu kayaknya unik dan minimalis deh kalau di letakkan di kamar." Belinda menunjuk sofa yang berada di ujung sana.
Yudhis berjalan mendahului Belinda untuk menuju ke sofa yang di maksud oleh istrinya.
"Yang mana?" tanya Yudhis bingung.
"Yang ini mas." Belinda yang sudah duduk di sofa tersebut menepuk-nepuk space kosong di sebelahnya.
Yudhis sangat terkejut karena sofa yang tengah di duduki oleh istrinya merupakan sofa tantra.
Sofa tantra sendiri merupakan sebuah sofa sex yang biasanya di gunakan dalam berhubungan seksual. Fungsi dari sofa ini yaitu dapat melakukan berbagai macam posisi gaya seksual dan juga bisa mendapatkan durasi yang lebih lama, karena otot tidak perlu menopang beban pasangan maupun diri sendiri.
Belinda heran karena suaminya hanya diam saja di depannya.
"Ehhh... kamu enggak suka ya mas? Yaudah yang lain aja deh, ayo." Belinda berdiri dari sofa yang cukup lama ia tempati.
"Suka kok, tapi kamu yakin beli sofa ini? I mean, kamu faham kan ini sofa apa?" tanya Yudhis was-was.
"Ya sofa untuk nonton tv, sofa santai. Karena pas tadi aku coba senderan dan duduk enggak sakit mas, malahan rileks."
Yudhis menelan ludah.
"Polos banget Belinda." Batin Yudhis.
Full content bisa ke privatter aku: https://privatter.net/p/8853270
Atau ke karyakarsa untuk aksess konten tanpa password: https://karyakarsa.com/icedchocomilk/furniture?ref=346705
Untuk akses password privatter, kalian bisa ke: https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/furniture-xlFiO
Tbc
Please give me a feedback bestie 🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fanfictiona part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer