08. First Date

7K 504 24
                                    

Malam ini akhirnya ajakan Marvin untuk pergi makan malam bersama diterima oleh Gianna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini akhirnya ajakan Marvin untuk pergi makan malam bersama diterima oleh Gianna. Setelah berkali-kali ajakan tersebut ditolak, kini Gianna sudah kehabisan alasan dan tak punya pilihan lain selain mengiyakan.

Gianna mengenakan atasan one shoulder warna hitam, bawahan high waist mini skirt kotak-kotak, ankle strap heels setinggi 5 cm dan baguette bag yang juga berwarna hitam.

Gianna memang tak tau kemana Marvin akan membawanya untuk makan malam, tapi ia sangat yakin jika pria seperti Marvin tidak akan mungkin mengajaknya ke tempat makan lesehan di pinggir jalan. Maka dari itu Gianna memilih untuk berdandan sedikit fancy agar tidak terlihat memalukan.

Setelah menunggu selama beberapa saat, Gianna mendapat pesan dari Marvin. Pria itu mengatakan jika sudah sampai di depan gerbang kosnya. Gianna segera keluar, mengunci kamar, dan berjalan dengan sedikit terburu-buru untuk menghampiri mobil Marvin.

Kali ini Marvin membawa salah satu koleksi mobilnya yaitu Mercedes Benz AMG-GT berwarna Designo Selenite Grey. Marvin yang tengah duduk di kursi kemudi pun bersiul pelan ketika retinanya menangkap objek yang menyegarkan mata. Siapa lagi kalau bukan Gianna.

"Hai Gi, sorry kalo bikin lo nunggu lama," sapa Marvin begitu Gianna membuka pintu mobilnya.

"Nggak kok, gue juga baru aja siap."

Begitu Gianna sudah memakai seatbelt, Marvin langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju salah satu restoran yang sudah cukup sering ia kunjungi.

Sepanjang perjalanan, keduanya lebih banyak diam. Si pria fokus mengemudi, sedangkan si wanita hanya memperhatikan banyaknya mobil yang berlalu-lalang di jalanan.

Terjebak dalam kecanggungan memang sungguh tidak nyaman. Tapi Gianna tak tau bagaimana harus memulai obrolan. Ia tidak tau topik obrolan apa yang sekiranya akan disukai Marvin. Sehingga mau tak mau, mobil mewah itu hanya diliputi oleh kesunyian.

Hingga akhirnya ketika mobil yang mereka tumpangi menuju salah satu hotel bintang 5 di kawasan Jakarta Selatan, Gianna sontak menolehkan kepalanya ke arah Marvin.

"Kak, ngapain ke hotel?"

"Mau dinner, Gi."

"Kok di hotel?"

"Restorannya ada di dalem hotel."

Gianna bungkam, namun dalam hati mulai merutuki Marvin. Dari sekian banyaknya restoran di wilayah Jakarta Selatan, kenapa juga pria itu harus memilih restoran yang ada di hotel?

Ya berdoa saja, semoga tak ada orang yang melihat Gianna dan Marvin memasuki hotel malam ini. Jika ada, sudah pasti esok hari akan ada gosip yang menghebohkan.

Ketika sudah sampai di depan lobi, Marvin menyerahkan kunci mobilnya ke petugas valet. Lalu ia melenggang masuk ke dalam hotel, yang diikuti oleh Gianna di belakangnya.

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang