02. Dare

9.8K 484 16
                                    

Sementara itu, di meja seberang ada Marvin dan teman-temannya serta Helen yang masih asik berbincang-bincang santai sembari menenggak minuman beralkohol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, di meja seberang ada Marvin dan teman-temannya serta Helen yang masih asik berbincang-bincang santai sembari menenggak minuman beralkohol.

Helen masih setia menempel pada Marvin, tidak perduli meski keberadaannya sejak tadi tidak terlalu ditanggapi. Kepalanya ia sandarkan ke dada Marvin, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus paha Marvin untuk mencari perhatian pria itu agar tertuju padanya.

"Tapi Devina cakep sih, badannya juga aduhai. Kenapa lu kaga mau sama dia deh? Aneh banget."

"Gatau ya, kayanya gua udah kaga napsu sama yang seumuran. Sekarang ini gua lagi pengen banget sama dedek-dedek gemes."

"Halah tai, sok iye banget lu. Disodorin tante-tante juga gua yakin lu kaga bakalan nolak."

"Eh ngaca anjing. Elu juga pasti mau jug-" tiba-tiba saja Lukman berhenti mengoceh. Di tengah perdebatannya dengan Hendra, tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang beberapa waktu lalu ia temui di depan pintu masuk.

"Eh liat deh. Itu Gianna sama siapa? Gua kaya kenal cowoknya," tanya Lukman pada teman-temannya.

Hendra dan Daffa otomatis menoleh ke arah pandang Lukman untuk melihat siapa orang yang sedang dibicarakan oleh temannya itu.

"Itu mah Jefrian ngga sih?" perkataan Daffa berhasil membuat Marvin yang sebelumnya tidak tertarik menjadi ikut-ikutan melihat ke arah pojok ruangan. Bahkan Marvin sampai memicingkan matanya agar bisa melihat dua sosok tersebut dengan jelas.

Lukman auto misuh-misuh melihat pemandangan tersebut. "Anjing lah, pantesan aja Gianna kaga mau sama gua, orang janjiannya sama Jefrian."

Hendra mengerutkan kening mendengar perkataan Lukman yang menurutnya agak ngelantur. "Apa maksud lu?"

"Tadi gua ketemu Gianna di depan pintu masuk, jadi ya gua samperin lah orangnya. Pas gua tanya dia bilang lagi nunggu temen, sampe gua ajak masuk bareng aja nolak kaga mau. Ya pantes, ternyata yang dia tunggu Jefrian," jelas Lukman panjang lebar.

Hendra terbahak mendengar cerita temannya, "Hahaha, yaiyalah bor. Elu sama Jefrian bagaikan langit dan kerak bumi. Kaga usah dibandingin lah, kasian elunya."

"Tapi bentar deh, emang Jefrian udah putus sama ceweknya ya Vin? Kok dia bisa kesini sama Gianna?" tanya Hendra pada Marvin. Yap, Jefrian dan Marvin adalah saudara sepupu. Keduanya pun bisa dibilang memiliki hubungan yang sangat dekat bagaikan saudara kandung.

"Harusnya masih. Tadi siang gua sempet liat instastory dia lagi sama ceweknya, mereka keliatan baik-baik aja," jelas Marvin dengan yakin.

"Terus ini gimana ceritanya dia bisa ke sini sama cewe lain? Mana cewenya si Gianna lagi. Parah banget kaga ngerti lagi gua," ucap Daffa sembari menyandarkan tubuhnya ke sofa.

Hendra ikut bersandar di sofa, kemudian menanggapi pertanyaan Daffa dengan candaan, "Jefrian sama Gianna emang temenan kali. Sapa tau mereka kesini cuma mau curhat-curhatan. Udah lah gausah suudzon lu pada."

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang