63. Official

5.8K 470 100
                                    

Ada pepatah yang mengatakan bahwa akan ada pelangi setelah hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa akan ada pelangi setelah hujan. Pepatah tersebut memiliki arti bahwa akan ada sesuatu yang indah setelah dilanda kesusahan.

Gianna percaya itu. Dia sudah membuktikannya sendiri kebenarannya. Setelah kejadian mengerikan semalam, Gianna akhirnya mendapatkan apa yang selama ini ia tunggu, yaitu Marvin menyatakan cinta padanya.

Hubungan tidak jelas yang sebelumnya mereka jalin sudah benar-benar berakhir. They're officially dating now.

Singkat cerita, setelah mereka berdua sama-sama mengakui perasaannya, siang harinya Marvin mengajak —lebih tepatnya sedikit memaksa— Gianna untuk pindah ke hotel yang lebih mewah.

Tentu menggelontorkan uang belasan juta untuk satu malam bukan apa-apa bagi Marvin selama Gianna bisa beristirahat dengan tenang di tempat yang nyaman.

Beberapa saat yang lalu, Marvin juga sudah menyampaikan rencananya untuk mengajak Gianna candle light dinner  di pinggir pantai. Awalnya Gianna sempat menolak dengan alasan malu karena matanya masih terlihat bengkak. Tapi bukan Marvin namanya jika dia tidak bisa meyakinkan Gianna.

"Bengkaknya udah nggak begitu keliatan, yang. Kamu masih cantik pake banget."

Kalimat maut itulah yang membuat Gianna akhirnya tak punya pilihan lain selain mengiyakan. Lagipula jauh di lubuk hati terdalamnya, dia juga ingin banyak menghabiskan waktu berdua dengan Marvin.

Sore harinya, Gianna pun bersiap-siap. Wanita itu mengenakan backless dress  panjang berwarna broken white. Tak lupa, Gianna juga memoleskan make up  tipis ke wajahnya agar terlihat sedikit lebih segar.

Sementara Marvin masih belum selesai membasuh diri di kamar mandi, Gianna memilih untuk menunggu pria itu di balkon sambil menikmati pemandangan.

Di tengah-tengah kekagumannya pada setiap titik yang tertangkap oleh indera penglihatannya, tiba-tiba saja ada suara nyaring dering ponsel yang membuat Gianna sedikit berjengkit kaget.

Ada panggilan masuk dari Haikal.

Gianna menyambar ponselnya, lalu perlahan menggeser tombol hijau di layar setelah berdehem sebentar. "Halo."

"Gi, lo lagi dimana sekarang? Lo nggak apa-apa? Lo baik-baik aja di sana kan?" tanya Haikal bertubi-tubi dengan nada suara yang syarat akan kepanikan.

"Kal—"

"Gue udah denger semuanya dari Karin," potong Haikal.

Gianna menggigit bibir bawahnya. Dia sudah menduga jika Karin pasti menceritakan apa yang semalam terjadi padanya kepada Haikal. Itu sudah pasti.

"Gue gapapa."

Hening selama beberapa detik sampai akhirnya Gianna mendengar helaan nafas berat di seberang sana. "Beneran lo gapapa? Sumpah? Demi apa? Pokoknya kalo bohong dosa."

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang