Haikal dan Jerico sebenarnya bukan lah teman dekat. Pada mulanya mereka hanya sebatas saling mengenal karena berada di satu angkatan dan satu fakultas yang sama.
Namun sejak Jerico berpacaran dengan Karin, yang mana merupakan teman dekat Gianna, keduanya jadi lumayan sering nongkrong bersama.
Sehingga ketika tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Jerico mengajaknya pergi ke tempat nongkrong langganannya, Haikal tak banyak bertanya langsung mengiyakan.
Sebagai seorang extrovert yang teramat sangat extra, Haikal memang mudah sekali bergaul dengan orang-orang yang bahkan tidak dikenalnya sekalipun. Jadi dia hanya oke-oke saja ketika diajak pergi oleh Jerico yang memang notabenya dia kenal dengan lumayan baik.
Tetapi tepat sebelum mereka berangkat tadi, Jerico sempat mengatakan pada Haikal bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya di sana. Seseorang itu adalah Marvin.
Iya, Marvin yang itu. Pria yang dia ketahui sedang dekat dengan sahabat tercintanya, Gianna.
Kalau kalian pikir Haikal akan menolak untuk pergi dan membatalkan janji, maka kalian salah besar. Pria itu malah semakin excited. Dia sangat penasaran dengan alasan mengapa Marvin ingin menemuinya.
Ya meskipun dia sudah bisa menebak jika itu pasti ada kaitannya dengan Gianna. Itu sudah pasti. Memangnya apalagi? Mereka saja tidak saling mengenal.
"Tumben amat lu main ke sini?" tanya sebuah suara ketika melihat sosok Haikal yang kehadiran tidak disangka-sangka sedang berjalan masuk ke dalam suatu bangunan yang dikenal sebagai cafe di siang hari, namun menjadi tempat dugem di malam hari.
"Diajakin dia tuh," jawab Haikal sambil menunjuk Jerico.
Kemudian Haikal melakukan first bump dengan Naufal, si pemilik tongkrongan. Kebetulan keduanya memang saling mengenal dengan baik karena dulu pernah berada di satu kelompok saat jaman ospek.
"Sering-sering lu main ke sini. Nih ya gua kasih tau, tempat ini sekarang makin banyak donaturnya. Tiap malem minggu beuh udah sebelas duabelas kaya dragonfly."
"Mana ada buset."
"Beneran. Apalagi kalo sirkelnya bang Juan lagi mampir, ini tempat udah kaya apaan isinya maksiat semua."
"Lah alumni masih banyak yang mampir ke sini emang?" tanya Haikal penasaran ketika mendengar Naufal menyebut nama Juandra, kakak tingkat yang dulu sangat terkenal sebagai pentolan kempus.
"Masih. Beberapa bulan belakangan ini tiap minggu komplotan mereka ada aja yang mampir ke sini."
"Gua kira sejak lulus mereka pada tobat," ujar Haikal seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Perkataannya itu membuat Naufal tertawa. "Mana ada tobat? Makin parah anjir yang ada."
"Kok lu tumbenan amat Jer ngajakin Haikal ke sini?" tanya pria lain bernama Rendy yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Bang Marvin katanya mau ada perlu sama si Haikal, makanya gua dimintain tolong buat ngajakin dia kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits [✓]
FanficMarvin dan Gianna memang telah sepakat untuk menjalin hubungan yang cukup rumit tanpa melibatkan perasaan di dalamnya. Namun mereka bisa apa jika takdir malah berkata sebaliknya? ©️zrstly, 2022