Seperti yang telah diagendakan sebelumnya, malam ini Marvin menghadiri acara makan malam bersama keluarganya di salah satu restoran di hotel bintang lima yang terletak di daerah Senayan, Jakarta Selatan.
Sebagai informasi tambahan, hotel tersebut merupakan salah satu hotel milik Bapak Hutomo Dimitri yang dibuka sejak tahun 1997 silam.
Marvin menjadi orang pertama yang tiba di private room restoran. Sekitar 3 menit setelahnya, sang kakak alias Leenan Tio Dimitri juga masuk ke ruangan.
"Gue kira lo ngajak Gianna," ujar Leenan sambil mendudukkan diri di samping Marvin.
"Dia nggak mau ikut. Takut sama lo kayanya."
"Mending dia beneran takut sama gue, daripada dia takut sama Mami. Kasian kalo sampe cewek lo ngalamin hal yang sama kaya Jenifer."
Marvin pun menoleh untuk menatap kakaknya sembari bertanya dengan hati-hati, "Masih belom ada kemajuan?"
Leenan menggelengkan kepalanya dengan raut wajah datar. "Gue udah pasrah. Hubungan gue sama Jeni bentar lagi mau jalan 3 tahun, tapi sampe sekarang masih gini-gini aja."
Dari nada bicara kakaknya, Marvin bisa merasakan betapa frustasinya Leenan karena hingga kini hubungannya dengan sang kekasih tak kunjung mendapat restu dari orang tuanya, terutama dari Maminya.
Sejak dulu Ibu Thalia Dimitri sudah menegaskan bahwa beliau tidak mau anak-anaknya menikah dengan seorang public figure. Namun sayangnya Leenan malah jatuh cinta pada Jenifer Hilda Arrijani, seorang model kenamaan yang kerap berpose provokatif di depan kamera. Apalagi Jenifer juga sempat menjadi cover majalah dewasa beberapa tahun silam.
Dengan karir yang tergolong kontroversial tersebut, semakin tidak suka lah beliau pada kekasih anak sulungnya. Terbukti hingga 3 tahun lamanya, beliau tak kunjung memberikan restu untuk Leenan dan Jenifer melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Diam-diam Marvin jadi membatin, jika pada Jenifer saja Maminya sangat tidak suka, lalu bagaimana pada Gianna?
"Keliatannya lo cinta banget sama kak Jeni," celetuk Marvin di tengah-tengah keresahannya. Iya, pria itu memang sedang resah sendiri memikirkan nasib percintaannya yang kemungkinan tak jauh berbeda dengan sang kakak.
"Sebelas duabelas lah kaya lo ke Gianna."
Marvin tersenyum miring. Dia agak ragu dengan apa yang dikatakan kakaknya. Dia mungkin memang mencintai Gianna, tapi apa iya cintanya sebesar cinta Leenan ke Jenifer yang tetap sama hingga bertahun-tahun lamanya meski diterpa berbagai masalah?
"Kalo misal gue yang ada di posisi lo, kayanya gue nggak akan tahan lama-lama ngemis restu dari Mami."
"Justru kalo ngeliat dari karakter lo yang agak gila, malah kayanya Mami yang nggak tahan duluan ngerecokin lo. Beda kalo ke gue, Mami selalu tegas ngelarang ini itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits [✓]
ФанфикMarvin dan Gianna memang telah sepakat untuk menjalin hubungan yang cukup rumit tanpa melibatkan perasaan di dalamnya. Namun mereka bisa apa jika takdir malah berkata sebaliknya? ©️zrstly, 2022