04. Routine

9.9K 491 13
                                    

Hari senin telah tiba, itu artinya Marvin harus kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin telah tiba, itu artinya Marvin harus kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Termasuk menghadiri kelas pagi salah satu mata kuliah yang ia tempuh di semester tujuh.

Berbeda dengan penampilannya di malam minggu kemarin yang terkesan urakan, pagi ini ia tampak sangat modis dengan rambut klimis yang tersisir rapi.

Marvin mengenakan celana bahan hitam dan kemeja berwarna berwarna abu muda yang lengannya tergulung hingga siku, serta sneakers merk Louis Vuitton keluaran terbaru berwarna putih. Tak lupa juga dengan kacamata minus bertengger di hidung mancungnya, pun jam tangan rolex seharga ratusan juta melingkari pergelangan tangan kirinya yang seolah semakin menyempurnakan penampilannya.

Saat melihat bagaimana penampilan Marvin ketika berada di kampus, tentu orang-orang akan sulit mempercayai jika pria itu tak ada bedanya dengan singa liar saat malam tiba. Apalagi jika sudah memasuki klub malam bersama dengan teman-temannya.

Namun jangan salah paham dulu, sebenarnya bukan maksud Marvin untuk bersikap demikian. Ia tidak pernah berniat untuk hidup dengan 2 kepribadian seperti yang orang-orang pikirkan tentangnya. Bukan pula berniat untuk pencitraan.

Sejak dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa baru, Marvin memang telah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berusaha memisahkan antara urusan pendidikan dan urusan kehidupan pribadinya. Terutama kehidupan malamnya yang tak jauh berbeda dengan pria seumurannya yang sedang gemar-gemarnya berpesta dan bermain wanita.

Intinya, pada saat sedang berada di kampus dia adalah Marvin yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Bagaimanapun juga ia dikenal sebagai mahasiswa yang memiliki segudang prestasi hingga menjadi kebanggaan para Dosennya.

Tak hanya itu saja, Marvin juga merupakan mahasiswa yang sangat aktif mengikuti serangkaian kegiatan organisasi. Tak tanggung-tanggung, Marvin tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Ketua BEM.

Begitu pula dengan imagenya di mata penghuni kampus yang bersih dan baik sejak awal. Mulai dari kakak tingkat, teman seangkatan, hingga adik tingkat semua menghormati dan mengaguminya. Apalagi didukung dengan latar belakang keluarganya yang luar biasa.

Sshingga pada saat ada orang yang bertanya siapa Marvin, sebagian besar jawaban yang akan keluar dari mulut para mahasiswa adalah: "Anak bungsunya Bapak Dimitri, salah satu old money yang hartanya nggak bakalan abis sampe tujuh turunan karena bisnisnya ada dimana-mana itu kan?"

Sisanya mungkin akan menjawab: "Mantan Ketua BEM yang pinter banget itu kan?

Sedangkan hanya beberapa orang saja yang akan menjawab: "Cowok brengsek yang suka bertindak seenaknya karena ngerasa dirinya punya power dan punya duit banyak itu kan?"

Yup, seperti yang sudah kalian duga, Gianna adalah salah satu dari beberapa orang tersebut. Tepatnya sejak kejadian di malam minggu saat Marvin dengan seenak jidat mengucapkan kalimat yang tak senonoh padanya.

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang