32. Something

5.1K 413 25
                                    

Ketika Gianna dan Haikal memasuki sebuah rumah makan soto langganannya, tanpa diduga mereka bertemu dengan Karin dan Jerico yang juga sedang makan siang bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Gianna dan Haikal memasuki sebuah rumah makan soto langganannya, tanpa diduga mereka bertemu dengan Karin dan Jerico yang juga sedang makan siang bersama. Mereka berempat pun akhirnya setuju untuk makan satu meja agar sekalian bisa saling bercengkerama.

"Kok lu tumben dekil gini Jer? Biasanya necis banget lu kalo ke kampus?" tanya Haikal pada Jerico yang lagi asik menyendok sotonya.

"Gua libur hari ini. Tadi abis dari bengkel, terus mampir jemput Karin pulangnya."

"Jadi dibayarin velgnya?"

"Ya jadi lah. Meski agak brengsek gitu, bang Marvin nggak pernah boong kalo udah janji."

Ketika mendengar nama Marvin disebut oleh Jerico, Gianna yang awalnya sedang fokus makan soto sambil sesekali mengobrol dengan Karin tiba-tiba jadi tertarik untuk ikut mendengarkan perbincangan dua cowok di sebelahnya.

"Berapa duit tuh jadinya?"

"Total hampir 11 juta tadi langsung dibayarin cash. Gokil nggak itu orang?"

"Udah sinting sih gua rasa. Aturan lu traktir gua kek sebagai bentuk terima kasih. Kalo kemaren gua nggak mau diajak ketemu, lu kagak bakalan bisa ganti velg sampe tahun depan."

Gianna semakin dibuat penasaran dengan topik obrolan antara dua pria tersebut. Dia merasa ada yang aneh dengan kalimat yang baru saja Haikal ucapkan. Tapi apa ya?

"Yaudah ini soto lu sama Gianna gua yang traktir deh. Puas lu?"

Bukannya langsung mengiyakan dengan senang, Haikal malah protes karena menurutnya traktiran Jerico tidak setara dengan jasanya. "Yaelah masa soto doang? Berkat gua lu dibayarin ganti velg sama Marvin sampe 11 juta. Seenggaknya traktir yang mahalan dikit lah."

"Perhitungan banget lu jadi temen. Lagian kalo dipikir-pikir ini bukan berkat lu kali Kal, tapi lebih ke berkat Gianna."

Enough. Gianna sudah tidak bisa lagi membendung rasa penasarannya. Dia pun bertanya, "Kalian lagi ngomongin apa sih?"

Haikal pun menoleh untuk melihat Gianna yang kini sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya. "Boys talk. Lu cewek diem aja, nggak bakalan ngerti juga."

"Ya terus ngapain pake nyebut-nyebut nama gue kalo gitu? Kan wajar kalo misalnya gue jadi pengen tau."

"Emangnya elu nggak tau Gi?" tanya Jerico.

"Tau apa?"

Jerico kini kembali menolehkan kepalanya untuk menatap Haikal sambil bertanya lagi, "Gianna beneran nggak tau Kal?"

"Gue emang sengaja nggak cerita. Nggak tau deh kalo Marvin gimana," jawab Haikal sekenanya. Dia mengabaikan tatapan penasaran Gianna yang sejak tadi sudah tertuju ke arahnya.

"Apasih? Lo jangan nyembunyiin sesuatu dari gue dong Kal."

"Mending lu tanya sama Marvin langsung aja ya. Gua takut salah ngomong, ntar yang ada dia ngamuknya ke gua lagi. Gua ogah banget ada urusan sama orang kaya dia Gi."

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang