Brahmana

21 4 0
                                    

Kolaborasi by: tibs_rhm (Romance) & tin_lovatin (Romance)

Sebagai anak yang terlahir dari keluarga kerajaan, Gayatri sangat jarang keluar istana. Itu sebabnya, Gayatri tidak memiliki teman selain dayang-dayang istana.

Suatu malam, seorang pemuda tiba-tiba saja muncul tepat di depan pintu kamarnya.

"K-kamu siapa?" tanya Gayatri ketakutan. Namun, pemuda itu tanpa ragu mendekat ke arahnya.

"Berhenti! Atau aku akan berteriak!"

Pemuda itu hanya tersenyum. Mendekat, dan semakin mendekat sampai masuk ke dalam kamar Gayatri.

"Aku akan kembali menemuimu lagi saat usiamu tepat 23 tahun. Sampai saat itu, jagalah dirimu."

Pemuda itu meraih tangan Gayatri yang gemetar karena ketakutan. Ia meletakkan kotak berwarna merah tua di atas tangan kanan Gayatri.

"Ini akan menjadi penjagamu selama 5 tahun ke depan."

Gayatri hanya terdiam. Mulut dan tubuhnya seperti terkunci. Pemuda itu kembali mendekat. Tangan kanannya menutupi mata Gayatri. Tiba-tiba, Gayatri merasakan pusing sampai tidak bisa lagi menumpu tubuhnya dan jatuh pingsan.

Saat pagi menjelang, Gayatri membuka pelan matanya.

"Syukurlah, itu semua hanya mimpi."

Saat hendak bangun dari tempat tidur, kakinya hampir tidak sengaja menendang sebuah benda. Kotak berwarna merah yang sama persis seperti kotak yang diberikan pemuda itu dalam mimpinya. Dengan ragu, ia membuka kotak merah itu. Isinya adalah sebuah selendang berwarna biru muda.

"Selendang?"

Gayatri menjulurkan selendang itu ke bawah dan mendapati sebuah nama yang dijahit rapi di sisi kiri.

BRAHMANA

**

Suara kaki kuda menggema di sepanjang jalan setapak itu. Matahari akan terbenam dua jam ke depan. Namun, seorang gadis dengan rambut disanggul, dan selendang putih melilit di pinggang tampak memacu kuda dengan cepat. Di sepanjang si kuda menelusur jalan, selendang gadis itu seolah-olah menari di udara.

Gadis itu adalah Gayatri, yang kini telah berusia 23 tahun. Wajahnya tampak anggun. Lebih-lebih ketika ia memacu kuda bak seorang ksatria. Tak ada yang tahu bahwa ia adalah seorang putri istana.

"Hiya! Hiya!" Suara Gayatri tak kalah dengan suara kaki kuda betina miliknya.

Tiba-tiba kudanya meringkik. Sebuah anak panah melesat dan menancap di salah satu kaki belakang kuda.

Gayatri terjatuh bersama kuda miliknya. Dengan gesit Gayatri bangkit dan sigap menarik anak panah dan berputar ke belakang. Dua orang lelaki--seperti yang sudah Gayatri duga--berdiri di depannya dengan senyum menyeringai.

"Tuan Putri, kesalahanmu adalah kau dengan beraninya keluar dari istana. Tidak kau tahu bahwa banyak orang di luar menginginkan kematianmu sebab punya dendam pada ayahmu?" Lelaki itu tertawa keras.

Gayatri tetap fokus pada anak panahnya. Sebelum kedua lelaki itu melangkah, dua anak panah melesat cepat dan merobohkan kedua lelaki itu, tak bergerak lagi.

Seorang pemuda keluar dari persembunyiaannya sembari tersenyum. "Hai, Putri Gayatri."

"Siapa kau?"

"Aku adalah Brahmana. Pemilik selendang yang kau gunakan." Lelaki itu tersenyum. "Aku akan mengantarkanmu ke istana dan akan melamarmu. Hanya aku dan selendang itu yang bisa melindungimu, Tuan Putri."

UNBK (Ujian Nulis Bersama Kawan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang