DNA

13 2 0
                                    

Kolaborasi by: A_Ogies (Romance) & Sky_1125 (Romance)

Sebuah rumah Belanda dengan dinding ekspos bata itu telah ditumbuhi lumut hijau. Lumut yang bahkan nyaris menutupi pasak rumah. Menandakan betapa tak terawat dan layak untuk ditinggali. Namun, siapa bisa  menduga rumah itu dihuni oleh seorang ilmuan dan memiliki  kendali atas semua masalah yang tengah terjadi saat ini.

Dia adalah Dokter Eager, orang yang berhasil menemukan cara membedakan DNA yang disinyalir memiliki jiwa psikopat, dan demi memuluskan semua misi balas dendamnya dia bekerja sama dengan seorang calon presiden. Bahkan sang calon presiden dengan terbuka menyampaikan hukuman pada mereka yang memiliki DNA psikopat.

"Janji saya sebagai calon presiden adalah memberikan kedamaian pada negara ini, dengan cara melenyapkan kasus pembunuhan yang semakin marak terjadi di negara kita tercinta!"

Dokter Eager tersenyum penuh arti mengingat janji sang calon yang kini resmi dilantik. Terdengar menantang, tetapi janji itu bukan tanpa alasan. Mengingat setiap harinya, kasus pembunuhan terus saja terjadi dalam rentan waktu singkat.

Teriakan orang yang menentang pelanggaran HAM untuk hidup menggema di beberapa daerah. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung ide sang calon presiden saat itu.

Akhirnya, setelah  melakukan penelitian dan percobaan kepada objek yang dipilih berulang kali. Kali ini, dia akan melakukan percobaan itu ke manusia. Hanya dengan begitu, keinginannya untuk menghabisi orang-orang yang memiliki jiwa psikopat terbalaskan.

Lagi-lagi ingatan itu membawanya ke sebuah kamar bercorak biru muda. Matanya menatap setiap bingkai foto dengan  sendu.

"Tahukah, kamu Becca, jiwa-jiwa yang telah merenggutmu dariku, tak akan pernah bisa hidup tenang. Sekarang giliranku untuk merenggut jiwa mereka." Dokter Eager memejam, membayangkan kembali rintihan sang kekasih. " Mereka tidak pantas hidup! Dan kematian bagi mereka adalah  mutlak."

Ada garis senyum getir terbingkai dari bibir pria itu, dia menunduk lalu mengedarkan penglihatan ke segala arah.

"Aku merindukanmu."

Dokter Eager kini memulai rencananya dengan akses besar yang diberikan oleh sang presiden.

"Kita buat skenario seolah-olah ada virus baru yang merebak. Lalu kita minta masyarakat untuk melakukan tes setentak dengan dalih tindakan pencegahan virus berbahaya tersebut. Bagaimana Pak Presiden?"



"Mengesahkan UU baru tentang mewajibkan setiap warga negara kita melakukan tes, bukan sesuatu yang sulit dengan kekuasaan, Eager. Kita lakukan!" Presiden tersenyum dan Eager mengikutinya dengan senyum licik pula.

Rencana yang sempurna. Tak akan ada yang mengetahui jika aturan itu dimaksudkan untuk menguji hasil buah pikirran dokter Eager agar tes dilaksanakan secara masal.

Tanpa basa-basi, mereka yang diketahui memiliki potensi gen psikopat akan dieksekusi saat itu juga dengan suntikan cairan mematikan, kemudian dokter Eager berdalih, mereka mati karena virus.

Namun, rencana dokter Eager akhirnya didengar oleh dokter Thomas. Ia mencium gelagat kurang terpuji tersebut hingga mampu mengenali kebusukan dokter Eager lewat mata-matanya.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada perlawanan terhadap pemerintahan," ucap dokter Thomas geram.

Pada akhirnya dokter Thomas berdiri di barikade terdepan untuk memimpin gerakan separatisme demi menggulingkan kekuasaan sang presiden dan membuat negara berdaulat berdasarkan HAM.

Akibat gerakan yang digawangi oleh dokter Thomas, dokter Eager tertangkap oleh musuh, ia lalu melakukan uji laboratorium pada dokter Eager, dan alangkah terkejutnya, saat Thomas mengetahui bahwa hasil uji laboratoriun menyatakan, bahwa dokter Eiger ternyata juga memiliki gen psikopat. 

"Tak ada pilihan lain, dokter Eiger harus dilenyapkan," ucapnya tegas.

UNBK (Ujian Nulis Bersama Kawan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang