I Need You

8 1 0
                                    

Kolaborasi by: tibs_rhm (Romance) & setefvi (HTM)

Pernahkah kamu terpikir untuk mengganti organ tubuh manusia yang rusak tanpa perlu melakukan donor dari organ manusia lain?

Jika pernah, berarti kamu memiliki pikiran yang sama dengan Roya  Seorang profesor dari salah satu universitas terkenal di Indonesia, yang diam-diam memiliki mimpi aneh itu. Saat Roya kecil, ibunya mengalami gagal ginjal. Ayahnya berusaha untuk mendapatkan pendonor ginjal, tetapi Tuhan berkehendak lain. Ibunya meninggal dunia karena kerusakan ginjal yang semakin parah.

Sejak saat itu, Roya memiliki mimpi yang terbilang sangat aneh. Termasuk Ayahnya, semua orang meragukan mimpi Roya.

Saat sedang mengambil gelar kedokteran, Ayahnya menghilang dengan misterius. Tidak ada yang mengetahui di mana Ayah Roya, bahkan sampai saat ini.

Roya memiliki seorang kekasih yang sudah dua bulan menjalani hubungan dengannya bernama Hilmi. Keduanya bertemu secara tidak sengaja dan sepakat menjalin hubungan.

Suatu hari, Hilmi mendapat telpon dari Roya yang tiba-tiba saja membatalkan janjinya. Ia beralasan, tiba-tiba merasa demam. Hilmi yang saat itu sedang dimabuk cinta, mengatakan ingin menjenguk kekasihnya. Ia meminta alamat Roya.

"Istirahatlah, aku akan segera ke sana."

Hilmi menutup panggilan dan bergegas keluar kafe. Dengan menggunakan bis, Hilmi tiba di depan sebuah rumah dengan cat berwarna gading. Tampak terawat dengan taman minimalis di depannya.

"Roya, ini aku.." ucap Hilmi setelah mengetuk pintu beberapa kali.

Tidak ada jawaban. Hilmi mencoba menelpon nomor Roya. Namun, tidak ada jawaban.

Ia mencoba mengetuk sekali lagi. Barulah, terdengar suara Roya yang menyahutinya.

"Maaf, tadi aku ketiduran."

Wajah Roya tampak pucat, meskipun senyumannya mengembang. Ia mempersilahkan Hilmi masuk.

"Mau minum?" tawar Roya.

Hilmi mengangguk.

Setelah basa-basi cukup lama, Roya menawarkan Hilmi untuk mengunjungi tempat kerja ayahnya yang sudah beralih fungsi menjadi laboratorium pribadi.

Hilmi merasakan seluruh tubuhnya merinding saat memasuki ruangan dengan ratusan toples yang berisi 'organ tubuh' yang ia tidak ketahui. Bau amis mulai menyapu indera penciumannya.

"Kenapa?" tanya Roya yang melihat Hilmi berhenti.

"T-tidak.."

Hilmi melihat sebuah meja operasi yang tertata rapi.

"Kau melakukan operasi di sini?"

Roya tersenyum dan berjalan mendekati Hilmi. "Hanya operasi kecil."

Hilmi sedikit ragu dalam mengartikan senyuman lelaki itu.

"Aku pernah bercerita tentang mimpiku, kan?"

Hilmi mengangguk. Jujur saja, ia meragukan mimpi Roya. Namun, lelaki itu tampak sangat bersemangat saat menceritakannya, membuat Hilmi yang merasa tidak enakan, menunjukkan rasa antusias yang pura-pura.

"Mau ku perlihatkan ruangan tempat hewan-hewan yang ku jadikan kelinci percobaan?"

Hilmi sedikit ragu untuk mengangguk. Namun, ia tidak punya pilihan lain.

Roya menggenggam tangannya, dan menuntun Hilmi mendekati sebuah pintu. Wanita itu bisa mendengar suara berbagai macam Hewan. Benar saja, ketika pintu terbuka, hampir semua jenis hewan yang biasa dijadikin hewan percobaan ada di sana. Berjejer kurungan yang menampung tikus-tikus, kelinci, burung, bahkan kera.

"Ini beberapa hewan yang memiliki organ hampir serupan dengan manusia," jelas Roya.

"Lalu, bagaimana kau tau hewan itu cocok dengan organ manusia atau tidak? I-itu berarti..."

Roya berbalik dan tersenyum penuh arti.

"Itu artinya, aku butuh manusia.

Dengan sekali dorongan sekarang tubuh Hilmi sudah terhempas kebelakang dan berakhir jatuh berbaring di ranjang operasi itu.

"Saatnya bersenang-senang girl," ujar Roya sembari tersenyum smirk, bukan senyum manis yang selalu ia tunjukkan.

"Kamu...mau...ngapain," ucap Hilmi terbata-bata ketika melihat pisau dan jarum yang sudah berada di genggaman kekasihnya itu.

Roya mengambil tali di samping nakas kemudian ia mengikat kedua tangan Hilmi diatas kepala gadis itu. Serta kakinya yang tidak jauh berbeda, yang di kaitkan di samping kerangka ranjang.

Sebagai pemanasan untuk melakukan kegiatan Roya menyayat lengan atas Hilmi untuk merasakan sensasi yang luar biasa. Dan seketika jeritan Hilmi terdengar merdu bersamaan dengan darah segar yang mulai mengalir.

Tanpa menunggu lama lagi, Roya membuka kemeja yang dikenakan kekasihnya itu, apakah sekarang ia sudah bisa menyebutnya sebagai mantan? Bagaimana tidak sekarang sang mantan tengah menetarapi nasib nya memiliki kekasih yang terbilang aneh itu.

Ia mulai menggoreskan pisau tajam itu ke atas dada sampai ke perut rata Hilmi. Ia mulai menggambil organ-organ yang ia perlukan untuk melakukan operasi selanjutnya dan meletakannya di nierbeken. Ia juga tak lupa menutup kembali luka itu dengan menjahit secara bruntal.

Roya berjalan menuju berbagai jejeran hewan berada. Ia menggambil seekor kelinci yang berwarna kelabu itu. Ia mulai melakukan operasi yang sudah iya nanti-nantikan sedari dulu. Setelah operasi selesai ia mengambil peti yang berada di samping ruangan ini. Ia memasukan jasad Hilmi kedalam sana dan tak lupa memberi pengharum ruangan.

UNBK (Ujian Nulis Bersama Kawan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang