Kolaborasi by: AlmayNadia15 (Teenfiction) & William_Most (HTM)
"Tugas kalian Minggu depan adalah me-review bacaan yang sudah Ibu kasih. Ditulis dalam buku catatan, dan nanti kalian presentasikan hasil bacaan kalian di depan kelas." Wanita berpakaian rapi nan modis itu mengambil napas sejenak. "Masing-masing kelompok mendapat satu judul untuk dipresentasikan. Paham?!"
"Paham, Bu!" Satu kelas menjawab serempak, meskipun ada yang enggan mengeluarkan suaranya. Selepas mengucap salam, wanita yang menjabat sebagai guru sejarah dan kebudayaan itu beranjak keluar meninggalkan desahan panjang dari tiga murid yang duduk di pojokan.
"Ini seriusan kita disuruh baca cerita beginian? Kek bocil nggak sih?" keluh Marvel menatap buku di depannya dengan malas.
"Jaka Tarub dan Nawang Wulan, Misteri yang melegenda," eja Bagas yang duduk di samping Marvel. "Alhamdulilah, Bu Tanti ngasih tugas kayak ini."
"Ngapain ucap hamdalah? Ini kita dikasih tugas lho, Gas, bukan jajan."
Bagas masih mempertahankan senyumnya. "Ya, bagus aja. Tanpa kita me-review pun, gua udah hafal ceritanya. Emang lo nggak pernah baca?"
Marvel mendelik. "Gue nggak tertarik sama cerita beginian, kuno. Mending nonton Avengers, Percy Jackson, atau yang lebih modern."
"Eits, jangan meremehkan peninggalan, Vel. Kalau lo baca, pasti suka. Apalagi ini bidadarinya cantik."
"Emang lo pernah ketemu sama tu cewek? Siapa namanya? Dewi Nawang Wulan?"
"Belum sih. Tapi yang namanya bidadari pasti cantik, Vel." Bagas memangku dagunya dengan tangan kanan. "Heh. Nggak kebayang sama cantiknya. Andai kita hidup di masa Jaka Tarub. Pasti gua sama lo udah berantem demi mendapat selendang si Dewi," halunya.
Puk!
Satu timpukan berhasil mendarat di kening mulus Bagas. Cowok itu meringis sambil mengusap jidatnya.
"Sorry. Gue nggak tertarik sama cewek fiksi," elak Marvel mengambil tasnya dan beranjak meninggalkan temannya.
"Ga boleh ngomong gitu, Vel. Nanti nelan ludah sendiri tau rasa lo!" umpat Bagas yang berusaha mengejar Marvel.
"Nggak mungkin!"
***
"Ma, aku pulang!" ucap Marvel di depan pintu. Cowok berseragam putih abu itu langsung masuk meskipun belum mendapat sahutan dari sang Mama.
Tanpa melepas pakaian terlebih dahulu, Marvel membuka kembali tugas yang diberikan. Karena merasa haus, ia keluar untuk mengambil minuman. Ketika melewati anak tangga, matanya tak sengaja menangkap sesuatu di sana. Dengan segera, cowok itu berjalan untuk memeriksa sesuatu yang menurutnya aneh.
"Sejak kapan Mama naruh barang kek gini?" pikir Marvel fokus memperhatikan kotak hitam di tangannya. Ia lantas membuka isi kotak tersebut. Matanya membola setelah melihat isi dari benda persegi itu. Seutas kain panjang berwarna biru dengan manik berlian putih di bagian pinggir.
"Selendang? Punya siapa?" Marvel bingung sendiri.
Saat terdengar suara merintih, dia lantas mencari sumbernya. Marvel terheran, ada gambar yang tercetak di selendang. Dia terkagum, begitu cantik si puan nan anggun. Lalu barulah benak tersadar itu Mama-nya.
Bagas ada di ambang pintu yang tahu-tahu melangah, menarik selendang dengan kuasa tak kasatmatanya, mengeklaim bahwa wanita yang terperangkap pada kain kini ialah salah satu dewinya. Lantas dia membawa mama Marvel melesap, meninggalkan si remaja laki-laki yang diliputi kebingungan sekaligus amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBK (Ujian Nulis Bersama Kawan)
Short StoryHasil uji kemampuan gen 6 setelah enam bulan belajar bersama di WGAVerse. Genre apa yang akan diujikan?