My Stupid Lip

17 4 3
                                    

Kolaborasi by: @HlriudiumSeagull (Romance) & millamarihulu (HTM)

"AGHHHHHH! Semoga dia sengsara seumur hidup dengan selingkuhannya!! Kumohon!!"

Tony mendelik kesal melihat wanita didepannya yang kini tengah menggila.

"Eh Mei, lo punya dendam kesumat apa sih, sampe nyeret-nyeret kesini disaat gue masih Jet-lag?" Tony menyusul Mei yang berdiri didekat danau.

"Gue tuh ke Beijing buat wisata, bukan buat jalanin penyiksaan kaya gini." lanjutnya mendumel.

Mei melirik Tony tak kalah jengkel. "Ini tuh juga tempat wisata, tauk! Gunung Huangxa!  Salah satu gunung dengan danau legenda terkenal, katanya dewa-dewi bakalan ngabulin permintaan orang yang udah berbudi luhur tapi tersakiti! Lo seharusnya seneng, gue bela-belain jadi Tour Guide lo, disaat gue baru aja diputusin semalam." Curhat gadis cerewet itu.

"Berbudi luhur? Elo?" Tony tersenyum mendengar ocehan Mei-Xua. "Gue ga tau siapa pria itu, tapi kalo dewa-dewi itu emang ada, gue bakal minta yang lain." Sahut Tony.

"Oh ya? Emang bakal minta apa?"

Pria itu menangkupkan kedua telapak tangan membentuk corong di mulut, lalu berteriak keras.

"AAAGHHH!! Cewek cantik dari ras manusia nggak ada yang bener matanya! Tolong beri aku seorang dewi cantik yang mencintaiku sampe tahap tergila-gila!"

Mei tertawa terpikal-pikal. Dan tawa itu sudah cukup bagi Tony.

Tiba-tiba petir menyambar dahsyat!

Tony kaget hingga tergelincir jatuh ke dalam danau. Ia berusaha menggapai permukaan, tetapi sesuatu serasa menariknya lebih dalam.

Detik-detik sebelum napasnya habis, sebuah kain panjang berwarna emas terbentang. Tony meraih lalu dalam sekejab ia sampai dipermukaan danau kembali.

"Ohok!! Hahhh...thanks banget Mei...kalo ga ada kain lo..mungkin gue..bakalan mati!"  Gadis itu berjongkok didepan Tony.

"Kau yang tadi memohon padaku ya?" Mei menatap Tony dengan pandangan tertarik.

"Hah?"

Gadis itu tersenyum lebih lebar. "Apa kau melihat wajah wanita itu pada diriku? Astaga bagaimana ini?  Sepertinya aku jadi tergila-gila kepadamu. Apa kukabulkan saja permohonanmu, wahai manusia?"

"Keinginan yang ... mana?" Mata Tony membulat disusul senyum licik wanita jelita yang mengembang jelas di wajah pucat pasinya. Tomy masih kebingungan karena sedetik yang lalu ia masih berdiri di samping sahabatnya. "Ka-kau siapa?"

Wanita itu tidak menjawab justru kian mengaitkan kain emas itu ke leher Tomy. Kian lama kian erat. Tomy merasakan geli di sekujur tubuhnya. Air. Ia berada di dalam danau dan sedang bicara dengan wanita yang aura negatifnya begitu kentara. Namun, fokusnya kembali terpusat pada sesak yang mengikat dadanya erat.

Kain itu nyaris mencekiknya!

Tomy menjangkaukan tangan, mencoba menjauh dari wanita yang jelas-jelas sedang mencoba membunuhnya. Ia tak bisa berkata apa-apa. Lehernya tercekat dan membuatnya kehabisan napas perlahan-lahan.

"Kau kan yang menginginkan seorang wanita yang mencintaimu selama-lamanya?" Wanita itu berbisik pelan seraya menelusuri wajah Tomy dengan kukunya yang runcing dan berwana emerald mengkilap.

Mata Tomy bergerak liar, mencari siapapun yang mungkin menolong atau apapun yang bisa menyelamatkannya. Nyawanya sudah di ujung tanduk. Geli tadi berubah menjadi ngilu yang menjalar kuat. Punggung, perut, bahu, dada, semua terasa sakit saat terlilit kain emas yang bergerak liar seperti kaki gurita. Tak sengaja Tomy mengintip ke bawah kaki sang wanita yang tidak memiliki jemari, melainkan sirip ikan.

"K-kau ...." Tomy tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.

Dibunuh seorang siren jelas bukan jawaban yang indah untuk sebuah harapan bahagia selamanya.

"Jangan khawatir, Sayang. Sakitnya hanya sebentar."

Tomy memukul-mukul. Kakinya menggelinjang. Ia belum mau mati. Namun, wanita itu justru kian menikmati saat bola mata Tomy kian membelalak. Senyum bibirnya semakin lebar, rambutnya juga menyala terang, seolah teriakan kesakitan Tomy adalah sumber kehidupannya.

"Tidak lama lagi, kau dan aku akan bersama, Manusia Tampan."

UNBK (Ujian Nulis Bersama Kawan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang