34. Penasaran

253 45 1
                                    

Yo, gais apa kabar? Setelah sekian lama akhirnya aku update lagi nich WKWKWK. Rencananya mau double update sih, tapíiiiiiii ntaran dulu deh.

(Btw sekarang aku lagi candu sama lagu Better Than Gold. Yang bagian harmonisasi Renjun sama Jaemin omg oaidbwowub)

Oke mari kita lanjoooeeeett!!!

Ten, Bada, dan A Yeong kini sudah pergi dari ruangan Melisa dan tersisalah sang pemilik ruangan di sana. Melisa memegang kepalanya sambil membaca isi kertas yang diberikan A Yeong tadi secara seksama.

"Gue yang harusnya ke kantor jam 11, jadi harus dateng jam 8. Waktu kerja gue tetep sepuluh jam. Cuma waktunya dimajuin 3 jam," gumamnya sendiri sambil terus memperhatikan kertas itu.

"Jam 7 malem, sampe jam 11 malem, latihan dance. Ya tuhan, ga mati kecapean apa ya itu gue? 4 jam latihan? Oh my god. Gue kenapa disuruh latihan dance siiiih?!" sambungnya lagi kemudian melempar kertas-kertas itu ke mejanya.

"Aneh banget njir. Ngadi-ngadi banget manager punya manager. Jadi itu A Yeong Eonni kerjanya double dong? Walaupun dia bantuin kerja gue di Dream enggak banyak, tapikan sama aja dia kerja double? Ya tuhan kenapa gini siii? Gue cuman mau kerja biasa jadi manager."

"Dan hari melelahkan gue bakal dimulai besok, Senin 1 Februari 2021."

Melisa berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan ke arah dispenser air minum guna membuat kopi susu untuk meringankan sedikit pikirannya.

"Gila, masih pagi otw siang, otak gue udah sepanas ini," ujarnya sambil berkacak pinggang menunggu cangkirnya penuh terisi air panas.

Setelah selesai dengan kopinya, Melisa kembali duduk di kursinya kemudian menyeruput sedikit kopi susu panas itu.

"Yang kepikiran di gue, dari sekian banyak pelatih di SM, kenapa yang ngelatih gue Ten sama Bada? Mereka kan juga sibuk? Kayak Ten, deh, dia pasti punya kegiatan group. Bada juga, punya kursus dance gitu, kan? Gue juga ada kerja sebagai manager. Masa kerja kami jadi double triple?"

Melisa menggelengkan kepalanya kemudian lanjut menyeruput kopinya. Setelahnya ia beralih melirik ke kertas itu.

Tertera suatu tulisan kecil di pojok kiri bawah kertas itu dengan tulisan bercetak tebal.

"Ada tulisan lagi yang belom kebaca sama gue?"

Tangannya tergerak ke arah kertas itu kemudian menariknya. Ia membaca tulisan kecil itu dengan alis bertaut.

NB: Dilarang memberitahukan/memublikasikan hal ini kepada pihak manapun.

***

Melisa kini tengah berjalan ke arah kantin kantor untuk makan siang. Ia berjalan dengan sedikit lemas, masih terpikirkan pembicaraannya dengan 3 orang tadi pagi.

Sesampainya di kantin, Melisa memesan gimbap dan tteokbokki serta minumannya cola. Setelah menerima pesanan makanannya, Melisa berjalan ke salah satu meja yang kosong.

Ia duduk di sana kemudian mulai memakan gimbap dan tteokbokkinya. Sesekali ia menyesap colanya, masih dengan pikiran melayang tentang pembicaraan tadi.

"Enggak boleh kasih tau siapa-siapa? Sebenarnya ada apa dan kenapa? Ini perusahaan punya rencana apa buat gue?"

"Gue sempet nggak ya dokumentasiin surat kontrak kerja kemarin?" gumamnya lagi sambil menyuapkan tteokbokki ke dalam mulutnya.

"Kayaknya ada, deh. Gue check aja ntar di ruangan."

Melisa pun melanjutkan makannya dengan tenang. Meski terlihat tenang, jelas saja pikirannya tengah terbang ke mana-mana sekarang. Jika diberitahu alasannya, mungkin ia akan dengan senang hati untuk berlatih menari. Toh, tak ada ruginya bagi dirinya selain rasa lelah.

Justru ia beruntung karena bisa berlatih secara gratis di SM Entertainmet ini. Agensi ini juga termasuk Big 3 Entertainment di Korea saat ini. Tapi kembali lagi ke alasannya. Ia tiba-tiba saja diminta untuk berlatih menari tanpa alasan yang jelas.

Ada apa sebenarnya?

***

Beberapa saat kemudian, Melisa sudah menyelesaikan kegiatan makannya dan pergi meninggalkan kantin. Selama perjalanan ia terus mengotak-atik ponselnya sembari mengingat di mana ia meletakkan file dokumentasi tersebut.

"Kayaknya udah gue hapus dari hape, ya? Udah gue pindahin ke laptop kah?" gumamnya masih sambil menggeser layar ponselnya ke sana ke mari.

Sesampainya di depan ruangan, ketika Melisa baru saja ingin membuka pintu di hadapannya, terdengar suara dering ponsel yang membuat gadis itu menghentikan pergerakannya dan mengambil ponsel yang sebelumnya ia letakkan di saku jasnya.

Renjun | NCT Dream

Ternyata panggilan telepon itu berasal dari pemuda yang lebih muda 3 bulan dari Melisa. Melisa mengernyit heran lantaran oknum satu ini jarang meneleponnya. Tanpa pikir panjang ia mengangkat telepon itu dan bertanya ada apa.

"Sore nanti kami ada latihan vocal, apa kau ada waktu buat dengerin vocal kami sebelum latihan nanti?" tanya Renjun dari seberang sana.

"Hmmm, boleh sih. Kalian di ruang latihan kan?" jawab Melisa sembari berbalik melangkah ke arah ruang latihan Dreamies.

"Iya, kami tunggu di sini ya."

"Oke, aku sudah di jalan."

Setelah mendapat ucapan terima kasih dari Renjun, sambungan pun diputuskan oleh orang yang mengucapkan terima kasih itu. Melisa pun jelas mengurungkan dahulu niatnya untuk mencari dokumentasi surat kontrak kerjanya. Rasanya ia jauh lebih penasaran bagaimana live vocal anak asuhnya dibanding dokumentasi itu.

Tak lama kemudian, Melisa tiba di ruang latihan dorm. Pemandangan yang ia lihat saat pertama kali masuk ke ruang latihan itu adalah anak-anak asuhnya yang memegang lembaran kertas sambil benyanyi. Ada yang sambil duduk, ada yang berdiri, ada yang menelungkup, dan sebagainya.

"Hai, guys!" panggil Melisa yang membuat semua orang sontak menghadap ke arahnya.

"Bagaimana latihan dance kalian? Menyenangkan or melelahkan?" tanya gadis itu ketika sudah duduk melingkar bersama 7 member NCT Dream. Tadi pagi mereka memang berlatih menarik berlima, tapi sekarang Haechan dan Mark sudah datang kembali guna melatih sedikit vocal mereka.

"Cukup melelahkan tapi menyenangkan, Noona," jawab Jisung yang dibenarkan oleh Jisung.

"Oke, jadi apa yang harus kulakukan dengan vocal kalian?" tanya Melisa lagi, antusias dengan vocal anak asuhnya ini.

"Kau hanya perlu mendengar dan berkomentar, Melisa," ucap Mark yang diangguki Melisa pertanda gadis itu mengerti.

"Masih ada kertas liriknya enggak?"

Pertanyaan Melisa membuat semua member mengangguk dan tangan Jeno tergerak memberikan kertas yang dimaksud pada Melisa. Setelahnya Melisa membaca isi kertas itu sekilas kemudian mengangguk.

Judul lagunya, Hot Sauce.

"Oke! Silakan mulai! Semangat!!!"

OKAAAAYY, SO BAB 34 SAMPE SINI DULU

BAB BERIKUTNYA AKAN AKU APLOD BENTAR LAGI YAAA, WKWK

NIATNYA KAN MAU DOUBLE/TRIPLE UPDATE🤣🤣🤣

Okeee papaaaiiii

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang