48. Jadi, gimana?

175 38 7
                                    

Hai gais welkam bek tu mai cenel setelah kurang lebih 10 hari ngga aktif. 

Mon maap sempat hiat 10 hari kemarin gais, sesungguhnya aku mendapat kesibukan mendadak yang di luar dugaan gitu, jadi ya gitu WKWKKW

AKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG KATA MUQADDIMAAAAHHH

SOOOOOO, SELAMAT MEMBACA GAISEEEEUUUU

Pagi hari berlalu dengan Melisa yang membujuk Jisung untuk tidak lagi ngambek padanya. Di saat yang bersamaan, A Yeong datang dengan pakaian formalnya yang berwarna hitam. Berbeda dengan Melisa yang hanya memakai kaos putih dengan kardigan cokelat dan celana berwarna hitam pagi ini.

Keliatan banget bedanya mana yang niat kerja sama yang kerja karena gabut:v

Melihat keberadaan Melisa, tentu saja A Yeong merasa bingung. Ia bertanya pada Melisa dengan isyarat matanya. Melisa membalas isyarat mata itu seolah mengatakan pada A Yeong bahwa dia ingin menenangkan bayi besar ini dulu sebentar, lalu ia akan pergi.

Beberapa saat berlalu, Melisa berhasil membujuk Jisung untuk tidak mengambek lagi dengan syarat makan siang kali ini Melisa menraktir dirinya. Hal tersebut jelas membuat semua member NCT yang ada di sana cemburu.

"Makhluk bumi mana yang ngga cemburu kalau yang dikasih makan gratisan cuma satu orang sedangkan ada orang lain di sana?" Begitulah kata-kata Jaemin yang membuat Melisa mau tidak mau harus menraktir mereka semua.

Satu hal lagi, termasuk A Yeong.

Melisa be like: Naneun aniyaaa.

Alhasil, siang ini Melisa datang ke kantor lebih cepat dan menraktir mereka semua untuk makan. Setelahnya hari berjalan seperti biasa dengan Melisa yang menemani mereka latihan, juga yaaaa, latihan menarinya. Akan tetapi, sebelum latihan, Melisa sempat berbicara dengan Moon Gyeong tentang waktu kerja mereka.

"Moon Gyeong-ah," panggil Melisa ketika ia melihat Moon Gyeong yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Ya? Ada apa?" tanya Moon Gyeong segera menghampiri Melisa.

"Ayo bicara di ruanganku!" ajak Melisa langsung menarik tangan Moon Gyeong dan berjalan santai, tidak tergesa-gesa.

Sesampainya di ruangan Melisa, Moon Gyeong kembali bertanya apa alasan Melisa memanggilnya, dan Melisa pun balik bertanya, "Kau tahu besok hari apa, kan?"

Moon Gyeong mengangguk. "Hari ulang tahun Jisung?"

Mendengar jawaban Moon Gyeong, Melisa menjentikkan jarinya lalu berkata, "That's the point! Kau sudah tahu harus berbuat apa untuk besok?"

"Sebenarnya seperti biasa saja, Jisung akan mengadakan live, kemudian merayakannya bersama fans?" jawab Moon Gyeong ragu.

"No no no, kalau itu aku sudah tahu. Hal lain? Mungkin hanya antara manager dan anak asuhnya?"

"Ooh, kalau aku sih, hanya akan mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikannya hadiah saja. Kenapa memangnya?"

Melisa terlihat berpikir bagaimana cara menyusun kata-kata untuk menjelaskannya pada Melisa. "Jadi begini. Aku ingin kita berganti jam kerja hanya untuk hari esok, kau mau tidak?" tanya Melisa.

"Eh? Kenapa begitu?" tanya Moon Gyeong balik dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Hmmmm, hanya ingin?"

Moon Gyeong awalnya tak menjawab. Ia hanya mengatakan, "Beri aku waktu untuk berpikir."

***

"Jadi, gimana?" tanya Ten ketika Bada dan Melisa masuk ke ruang latihan bersamaan.

"Tadi siang, aku sudah berbicara dengan Moon Gyeong. Dia bilang, boleh. Jadi, aku dan Moon Gyeong besok akan bertukar jam kerja," jawab Melisa yang mendapat jawaban anggukan dan senyuman dari Ten dan Bada.

"Oke, singkatnya, besok Melisa akan latihan pada siang hari dan bekerja malam harinya, kan?" simpul Bada.

Setelah pembicaraan singkat di antara Melisa, kini mereka mulai berlatih seperti biasanya. Lagi-lagi Melisa memberikan peningkatan yang cukup baik sehingga Bada dan Ten tak perlu mengajari Melisa seketat dulu.

"Peningkatanmu impressive juga, Melisa. Kalau begini, latihanmu dengan partnermu bisa lebih dipercepat, tidak perlu menunggu tanggal 7," ucap Ten sambil bertepuk tangan.

Kalau kemarin Bada yang keceplosan, sekarang tiba saatnya bagi Ten yang keceplosan. Capek kadang sama dua coach dance Melisa ini.

"Partner?" tanya Melisa setelah ia selesai menghabiskan satu botol air minum berukuran 250ml.

"Eh." Ten terdiam. Matanya tertuju pada Bada yang kini menghela napas sembari menggeleng.

"Beritahu saja dia. Beritahu dia semuanya, Ten-ssi," ujar Bada dengan nada setenang mungkin yang justru membuatnya sedikit lebih seram.

Ten terkekeh singkat kemudian berkata, "Baik, baik. Maafkan aku, Bada-ssi. Tapi aku tidak salah, kan? Hanya dalam 4 hari Melisa sudah bisa seperti ini. Jika ia lebih cepat berlatih dengan partnernya, masa latihannya pun akan bisa dikurangi dan itu menguntungkan kedua belah pihak, kan?"

Bada terdiam sebentar, terlihat berpikir. Setelahnya ia mengangguk. Ucapan Ten barusan tidak salah. Masa latihan Melisa yang dijadwalkan selama sepuluh, bisa saja dikurangi menjadi hanya 8 atau 9 hari? Jelas itu menguntungkan bagi Melisa, Ten, maupun Bada.

"Bagaimana kalau besok?" tanya Bada.

"Boleh saja."

"Tapi dia belum tahu bahwa dirinya akan berlatih bersama Melisa, kan?" tanya Bada lagi.

"Tidak. Tidak. Dia sudah tahu, aku memberitahunya kala member WayV berkumpul waktu itu," jawab Ten santai.

"Pemberitahuan secara formal?"

"Belum, sih. Tapi yang jelas dia sudah tahu dan dia terlihat bersedia."

Sepertinya Ten dan Bada sibuk bicara berdua hingga melupakan keberadaan Melisa yang kini cengo tak tahu dua orang di hadapannya sedang berbicara apa. Lantaran dirinya yang merasa terkacangi, Melisa pun memberanikan diri untuk menyela, "Maaf?"

Pandangan Ten dan Bada langsung mengarah ke Melisa dan setelahnya mereka langsung menepuk jidat secara bersamaan.

"Maafkan kami karena telah mengabaikanmu, Melisa. Sekarang akan kami jelaskan."

"Sebenarnya, masamu untuk berlatih sendirian itu selama 5 hari, dari tanggal 1 Februari sampai 5 Februari. Dan dari tanggal 6 sampai 10 kau akan berlatih bersama partnermu. Akan tetapi, aku dan Ten melihat perkembanganmu yang terbilang sangat cepat ini membuat kami berpikir untuk mempercepat latihanmu dengannya. Hal ini bisa menguntungkan kita semua. Kenapa? Aku akan segera mempersiapkan comeback, Bada sebentar lagi akan memasuki masa sibuk, kau juga bisa lebih santai setelah latihan ini selesai nantinya," jelas Ten panjang lebar.

Melisa mengangguk, lantas bertanya, "Lalu bagaimana dengan partnerku?"

"Dia juga akan segera comeback bersamaku," jawab Ten.

Melisa sekali lagi mengangguk. Masih tak menyadari akan kejanggalan kalimat yang dilontarkan Ten. Setelah beberapa detik, ia terdiam. Dengan kening berkerut ia menatap Ten dan bertanya,

"Comeback bersamamu?"

Nahloh nahloh nahloh.

Eh readers mah udh dapat spoiler ngga si tentang partner dance Melisa?

Atau belum? Hmmmmmmmmm, gatau deh Author ga inget.

WKWKKW soooo, itu aja buat bab 48 ini.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan kasih vote, comment and sekalian share ya ges yaakkkk

THANK YOUUU

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang