39. Lah kok beda?

229 48 12
                                    

HAI GAISSSS!!!

YA AMPUN AKHIRNYA AKU KAMBEK NULIS TERI WIKS LAGI. SUENENG POLL SYUMPAH

TAPI ASLI DEH BAB INI TUH BIKIN AKU FULL MIKIR BANGET. BOLAK BALIK DARI BAB SINI KE BAB SITU SUPAYA MASI NYAMBUNG WKKWK

KEK DARI BAB 38 BALIK KE BAB 3 LANJUT INI LANJUT ITU. CUKUP MEMUSINGKAN TAPI ITU DEMI KONTEN WKWWK

SOOOOO, SELAMAT MEMBACA!

(Sssst, jangan lupa vote, comment, and share yak!)

"Jinjja? Wah kalau begitu kau tak perlu memanggilku dengan sebutan eonni! Kita hanya berbeda 5 bulan. Aku lahir pada bulan Juli!" ujar Moon Gyeong semangat dan membuat Melisa tak kalah semangat.

"Ah, benarkah? Baik kalau begitu, uri Moon Gyeong-i!!" seru Melisa sambil mengepalkan tangan dan di akhir kalimatnya mengatakan 'yes'.

Tuhan mengabulkan keinginannya. Setidaknya ia dan Moon Gyeong cukup akrab hingga Melisa bisa menanyakan 'hal' tersebut pada Moon Gyeong.

"Oke sekarang giliranmu untuk bertanya," ucap Moon Gyeong mengingat tadi Melisa dan dirinya sama-sama ingin bertanya di saat yang bersamaan.

"Ketika kau mendapat surat kontrak untuk bekerja di sini, apa ada salah satu kalimat yang menyatakan, dalam kondisi tertentu, staff bisa saja dilatih untuk nantinya dijadikan artis?" tanya Melisa to the point karena rasa penasarannya yang mulai menggila.

"Hm? Rasanya tidak, memangnya kenapa?" tanya Moon Gyeong balik heran.

"Anu ... di surat kontrakku ada," jawab Melisa dengan suara kecil.

"Hah? Kau serius?" Moon Gyeong menatap Melisa dengan tatapan terkejutnya. Sedari ia mendengar pembicaraan Melisa dan A Yeong tadi, ia sudah merasakan sesuatu yang janggal.

Melisa mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan itu. Diambilnya ponsel dari saku kemejanya lalu menggeser-geser layar benda itu untuk mencari foto dokumentasi surat kontrak kerjanya.

Setelah berhasil menemukan foto tersebut, ia memberikan ponselnya pada Moon Gyeong dan menyuruh gadis yang lebih tua 5 bulan darinya itu untuk membaca tulisan kecil di sisi kiri bawah dengan seksama.

"Sebenatr, sebentar. Ini ada yang aneh. Coba kulihat punyaku, aku juga mendokumentasikannya," ucap Moon Gyeong kemudian tangannya tergerak mencari ponsel miliknya di dalam tas kecil berwarna hitam yang ia bawa daritadi.

Moon Gyeong mengarahkan ponselnya yang sudah menunjukkan foto dari surat kontrak tersebut pada Melisa. Gadis kelahiran 2000 itu pun mulai membaca halaman tiap halaman dengan baik.

Mulai dari halaman pertama hingga kedua, isinya kurang lebih sama namun yang membedakan adalah itu surat kontrak untuk anak magang dan Melisa untuk manager. Namun, di halaman ketiga alias halaman terakhir, Melisa mengangkat alisnya sebelah.

"Lah, kok beda?" ucapnya menggunakan Bahasa Indonesia.

"Kau bilang apa Melisa?" tanya Moon Gyeong yang tak mengerti ucapan Melisa.

"Ah, maksudku, kenapa ini berbeda? Suratku tak seperti ini, Moon Gyeong-ah," jawab Melisa sembari menunjukkan kedua ponsel yang mana satu berisi surat kontrak kerja Melisa dan satunya lagi milik Moon Gyeong.

"Beda di mananya?"

"Kau lihat ini, di sisi kiri bawah suratmu yang tertera hanya sampai Pertama staff tidak boleh menyebarkan segala hal yang berhubungan dengan rahasia perusahaan ke pada pihak mana pun. Kedua, staff dilarang memberitahukan identitas sebagai staff SM Entertainment pada siapa pun. Tapi ... milikku masih ada tambahan yang beruhubungan dengan latihan dan sebagaianya," jelas Melisa panjang lebar.

Hal itu sontak membuat Moon Gyeong menarik kedua ponsel itu karena penasaran akan kebenaran hal tersebut. Dilihatnya kedua ponsel itu secara bergantian kemudian mengangguk setuju.

"Aku menjadi sedikit curiga," gumam Moon Gyeong yang membuat Melisa mengangguk antusias.

"Aku juga curiga kalau aku dijebak di perusahaan ini, Moon Gyeong-ah! Apa mereka akan menipuku dan menghabiskan semua uangku?" tanya Melisa dengan raut sedih polosnya.

"Bukan itu yang aku curigai, Melisa-ya! Tapi ..." Moon Gyeong menggantungkan kalimatnya dan membuat Melisa penasaran akan kalimat lanjutannya. "Apa kau pernah mendaftarkan diri untuk menjadi trainee di sini?" tanya Moon Gyeong menyambung kalimatnya tadi.

"Tidak, sama sekali tidak. Aku bahkan baru mengetahui agensi ini bulan Januari kemarin, ketika mendaftar kerja," jawab Melisa jujur. Karena kebodohannya, nama agensi yang menaungi group yang ia sukai saja ia tidak tahu.

"Cara kau mengetahui agensi ini mencari pekerja bagaimana?"

Melisa terdiam berusaha mengingat. Setelah beberapa detik berpikir, ia menjentikkan jari dan mulai menceritakan kisah singkatnya mendapat pekerjaan dengan sangat mudah di Korea ini.

"That's easy?!" seru Moon Gyeong kaget mengingat caranya yang bersusah payah hanya untuk mendapat gelar anak magang di SM Entertainment. Tapi lihat Melisa, hanya perkara belikan mobil sebagai ganti bayar taksi ia bisa direkrut jadi manager sementara.

"Ya iya ... makanya aku agak gimana gitu, jurusan perkuliahanku juga bukan hal yang menyangkut manager dan sebagainya," balas Melisa jujur.

"Kau jurusan apa memangnya?" tanya Moon Gyeong yang mulai penasaran dengan kisah Melisa ini.

"Aku dari jurusan Sastra Korea, Moon Gyeong-ah."

"Jinjja?! How can it be like that?" pekik Moon Gyeong sambil menutup mulutnya tak percaya.

"Aku juga tidak tahu, Moon Gyeong-ah. Aku pun heran dengan situasi ini," ujar Melisa dengan raut bingung sebingung-bingungnya.

"Lalu sekarang bagaimana? Kau benar-benar diminta berlatih sebagai manager yang detraining?" simpul Moon Gyeong masih dengan rasa penasarannya.

"Iya, aku diminta berlatih dan akan dilatih oleh Ten NCT juga Bada Lee. Tapi yang menjadi beban pikiranku adalah, jika benar aku diminta jadi trainee, mana mungkin bisa berlatih hanya dalam 2 pekan? Ketika menandatangani surat kontrak aku sudah konfirmasi dengan Sajangnim mengenai waktu kerjaku yang hanya sementara lantaran kuliahku. Tapi sekarang jadi berantakan," ucap Melisa panjang lebar.

"Daebak." #MoonGyeongSpeechless.

Bagaimana bisa seorang gadis yang tak berpengalaman dalam bidang me-manage sesuatu bisa diterima bekerja di sini? Itu pun dengan cara yang kurang masuk di akal. Apa lagi status gadis ini yang masih berkuliah. Yang terpikir oleh Moon Gyeong adalah, apa Melisa memiliki masa lalu yang berhubungan dengan dunia entertainment?

"Kau pernah bergabung dengan dunia entertainment kah sebelumnya? Baik di Indonesia atau di sini?" tanya Moon Gyeong ingin memastikan.

Melisa menggeleng sebagai jawaban kemudian berkata, "Tidak, sama sekali tidak. Aku cuma gadis biasa yang ya ... berkehidupan kayak gadis pada umumnya. Sekolah, sekolah, sekolah, dan kuliah."

"Kau yakin?"

Melisa mengangguk mantap, pertanda sangat yakin dengan pernyataannya barusan. Melihat itu Moon Gyeong pun ikut mengangguk dan terdiam sejenak.

"Kau mulai berlatih kapan?" tanya Moon Gyeong setelah hening menemani mereka beberapa saat.

"Hari ini, dari jam 7 malam sampai jam 11 malam."

Moon Gyeong terlihat tersenyum simpul mendengar kalimat Melisa barusan. Kemudian, ia mulai bersuara dan berkata, "Kau bisa memancing Ten dan Bada untuk menjawab segala pertanyaanmu, Melisa."


(Jangan lupa vote, comment, and share yak!)

OKE, THAT'S IT. 

GIMANA GIMANA? ASIK GA ASIK GA?

MENURUT KELEN SI MELISA INI SEBENARNYA GIMANA GES?

KALO MENURUT AKU SIH DIA ITU ... YA GITU

WKWK kalo aku jawab ngespoiler dong:v

OKE SEKIAN DARI BUCIN SEPULOH UNTUK MALAM INI, SAMPAI JUMPA DI NEXT CHAPTER

BHAAAAAAAAAAAAAAAYYYYY

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang