Hai vlog, welkam tu mai guys!
EHEHEH
PAKABS? BALIK LAGI NIH DI CENEL AKYUUU!
Hari ini kita lanjut ke bab 82, ya! Bab ini lumayan manis, sih, menurut aku.
Eh ngga deng, bab 83 nanti yang manis. Ah gatau deh, penilaian orang beda-beda.
YOK TANPA BERLAMA-LAMA, KITA LANJUT KE BAB 82! SELAMAT MEMBACAAAHHHHH!!
"Iya, tapi bukan suatu perasaan yang bisa dinyatakan."
Semua orang bersorak mendengar jawaban Renjun tersebut sampai akhirnya salah satu di antara mereka berkomentar, "Bersabarlah, Hyung. Kehidupan kita memang membuat kita sedikit lebih sulit dalam hal percintaan."
Mark mengangguk setuju dengan komentar yang diutarakan Chenle tersebut, kemudian ia berkata, "Tapi seharusnya pekerjaan ini tidak perlu sampai menahan kita dari apa yang seharusnya kita rasakan di usia-usia sekarang ini."
"Betul! Kalau kau memang menginginkannya, kau nyatakan saja perasaan itu! Kenapa harus ditahan-tahan?" seru Jaemin yang dibalas gelengan Renjun.
"Bukan waktu yang tepat," jawab Renjun yang membuat semua member mengangguk mengerti kemudian ia kembali berkata, "Ayo, lanjutkan permainan kita!"
Permainan pun dilanjutkan dengan penuh canda tawa dan kadang terkesan seperti deep talk karena mereka yang saling curhat dan menghabiskan waktu bersama. Sesekali mereka membahas kisah-kisah yang terjadi selama beberapa hari ini, mengingat-ingat kembali beberapa momen yang sudah mereka lalui selama kurang lebih 21 hari ini.
"Kalian ingat saat kepala Noona benjol lalu tiba-tiba pingsan di ruang latihan kita?" tanya Chenle yang mengundang seruan banyak orang.
"Wah! Kejadian itu, benar-benar, kami semua panik, karena awalnya kami kira kau akan tertidur sebentar, rupanya kau malah pingsan di pangkuan Chenle," seru Jeno yang diangguki semua orang kecuali Mark dan Haechan yang saat itu sedang tidak di tempat kejadian.
"Dan aku yang baik hati dan tidak sombong ini pun menemani Melisa noona sampai sadar bahkan sampai malam. Durasi pingsanmu lama sekali, Noona. Aku kira kau sudah kehilangan nyawamu kala itu," balas Chenle yang dihadiahi tawa oleh Melisa.
"Maafkan aku, aku pun kala itu tak menyangka akan pingsan selama itu. Tapi terima kasih, lho, Chenle," ucap Melisa sambil mengacungkan kedua jempolnya pada pemuda itu.
"Terus, kalian ingat tidak saat kita melakukan prank ulang tahun untuk Jisung? Jujur saja itu pengalaman yang sangat menyenangkan sekaligus menegangkan!" kata Renjun.
"Kalian hanya tidak tahu bagaimana perasaanku kala itu," kata Jisung sambil menggeleng dan mengelus dadanya sendiri.
Melisa tertawa kemudian berkata, "Meskipun sudah berlalu lama, tapi aku meminta maaf sekali lagi, yaaa, Jisung-aah! Aku menyayangimu lebih dari siapapun di sini, kok!" ucap Melisa sambil mengelus kepala pemuda itu.
"Noona yakin sama pernyataan yang satu itu?" kata Haechan dengan tatapan mautnya.
"Iya, yakin. Kau ada masalah?" kata Melisa dengan bombastic side eye yang lebih mematikan.
Haechan menggeleng, kemudian dengan nada bercanda, ia menepuk bahu Mark sambil berkata, "Sudah kubilang, Noona ini memang perhatian dengan semua orang, Hyung. Kau menganggapnya terlalu berlebihan."
"Maksudmu berbicara begitu apa, ya, Haechan-ssi?" ujar Mark tak terima dikatai begitu.
"Eits, sudah-sudah. Cukup. Sekarang sudah jam setengah dua belas dan sepertinya sudah waktunya bagi kita untuk berpisah," seru Melisa melerai kedua manusia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Weeks | NCT Dream ft. WayV
Fanfiction"Gabutnya orang kaya mah beda, yak?" "Au tuh, uang udah bejibun gitu malah pengen cari kerjaan, mana pas liburan lagi." "Gue gabut, ga ada hubungannya kaya atau engga sama gabut." Pernah ngga sih kalian gabut ketika libur semester, tapi malah melama...