HAI GUYS!!! Apa kabaaar? Woh, finally aku bisa update lagi!!
Maaf ya, aku jadi males update belakangan:(
Eh btw, aku udh kasi tau di conversation kalo aku bakalan ada acara penting akhir tahun ini, jadi kayaknya bab ini bakalan jadi bab terakhir yang aku publish di tahun 2021!
Tapi gatau juga sih. Tapi kalo iya, aku ngucapin Happy New Year duluan deh!
Hahahahah, semoga yang kamu semogakan di tahun 2022 nanti tersemogakan~~
Enam orang pemuda kini tengah menggerakkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang dilatih untuk come back mereka pada bulan Mei nanti. Mau tahu siapa mereka? Tak lain dan tak bukan adalah Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle dan juga si bungsu, Jisung.
Mereka mungkin terlihat tengah berlatih saat ini. Namun sebenarnya, tatapan mereka kadang tak luput dari dua orang yang tengah berbincang serius di belakang mereka. Bukan apa dan mengapa, mereka takut akan adanya perperangan antara dua manusia tertua dari 8 orang ini.
Seorang pelatih mereka tentunya menyadari akan ketidakfokusan anak-anak yang dilatihnya ini. Ia pun menyuruh keenam pemuda itu berhenti dan bertanya, ada apa gerangan sehingga pemuda-pemuda itu terasa tidak fokus dan tidak bersemangat.
"Ah, itu. Maafkan kami. Melisa dan Mark Hyung tengah berbincang serius sekarang. Kami cukup khawatir dengan hasil pembicaraan mereka," jawab Renjun mewakili.
"Begitu rupanya. Ya sudah, untuk hari ini cukup sampai di sini dulu. Kalian beristirahatlah, jika ingin ke tempat manager kalian, silakan," ujar sang pelatih yang dijawab ucapan terima kasih oleh semua Dreamies.
Haechan meminum air mineral yang ada di boto dan setelahnya merebahkan dirinya di lantai ruang latihan. Awalnya ia memicingkan mata namun setelahnya kembali membuka mata dan menoleh ke arah Melisa dan Mark berbincang.
"Mereka belum selesai juga?" gumam Haechan. Pemuda itu berdiri dan melangkahkan kakinya ke tempat lima Dreamies lainnya berkumpul.
Detik berganti menjadi menit, dan menit terus berlalu hingga 20 menit kemudian barulah Melisa dan Mark terlihat berjalan dengan santai ke arah 6 adik mereka. Hal itu menyebabkan keenam manusia yang sudah menanti jadi serempak berdiri lalu menghampiri dua kakak tertua itu lalu tanpa jeda menanyakan pertanyaan serta pernyataan.
“Kalian membicarakan apa, sih? Kami resah! Saking resahnya, kami sesekali melihat ke arah kalian dan jadi tidak fokus ketika latihan!” ujar Renjun yang diangguki Haechan.
“Betul, itu. Lama banget ngobrolnya. Karena kami enggak fokus, yaudah, latiannya selesai sampe sini saja untuk hari ini,” ucap Haechan menyambung ucapan Renjun tadi.
“Hahaha, maaf, maaf. Kalian resah kenapa, sih? Kami ‘kan hanya berbicara santai saja,” balas Mark yang kemudian diangguki oleh Melisa.
“Berbicara santai, bagaimana? Aku bisa lihat kok raut wajah Melisa Noona kayak heran, bingung dan nahan emosi, gitu?” tanya Chenle yang disetujui semua orang.
“Ah, itu. Aku … aku hanya bingung tentang konsep NCT, kok. Tak usah khawatir,” jawab Melisa akhirnya membuka suara.
“Jadi, bagaimana? Kami tetap harus libur?” Kini Jaemin pula yang mulai bersuara.
Melisa dan Mark mengangguk.
“Yah, Mark Hyung tidak berhasil memarahi Noona, ya?” Jisung menghela napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Weeks | NCT Dream ft. WayV
Fanfiction"Gabutnya orang kaya mah beda, yak?" "Au tuh, uang udah bejibun gitu malah pengen cari kerjaan, mana pas liburan lagi." "Gue gabut, ga ada hubungannya kaya atau engga sama gabut." Pernah ngga sih kalian gabut ketika libur semester, tapi malah melama...