77. Teman

47 12 3
                                    

DAJIA HAAOOO

Hadeh, sebenarnya, Author sedang meratapi segala hal yang tidak masuk akal tentang Melisa di book ini. Tapi yasudahlah, nanggung.Nanti kalo kepikiran akan aku repisi🙂

Lanjut ajalah yok🙂

 BTW Terima kasih sudah setia, author sayang kalian sekebon❤️

Waktu berlalu dan kini Melisa sedang melangkahkan kakinya menuju ke ruangan kerjanya. Gadis itu terus melangkahkan kakinya dengan semangat. Ia langsung membuka pintu ruangan itu begitu tiba di sana dengan senyuman lebarnya. Namun, senyuman itu tertahan saat ia melihat keberadaan seseorang di ruangannya.

"Wah, aku lihat-lihat, kau adalah seseorang yang termasuk sering masuk ke ruanganku, padahal bukan bagian dari pekerjaanku, lho," ucap Melisa dengan senyuman dan tatapan isengnya sambil menutup pintu.

"Tentu saja. Aku sering mengunjungimu dengan status teman berlatih, apa salah?" tanya pemuda yang mengambil posisi anggota termuda di WayV.

"Tentu tidak. Lantas, kali ini apa yang membuatmu datang ke mari, tuan YangYang?" tanya Melisa balik.

YangYang menunjuk sesuatu yang ada di meja kerja Melisa dengan dagunya. Tanpa berlama-lama, gadis itu langsung mengarah ke meja itu dan menyadari keberadaan sebuah kotak berbentuk segitiga transparan yang berisikan sepotong kue.

"Kau berulang tahun?" tanya Melisa yang membuat YangYang memutar bola matanya malas.

"Apakah itu terlihat seperti kue ulang tahun bagimu, Melisa-jie?"

"Tentu tidak. Lantas, dalam rangka apa ini?" tanya Melisa sambil berjalan ke arah meja kerjanya untuk mengambil kue itu.

"Tentu saja mengucapkan selamat tinggal. Hari ini sudah hari terakhir masa kontrakmu bersama agensi ini, kan?" jawab YangYang.

"Oh, Tuhan. Aku baru akan kembali ke Indonesia pada esok lusa, YangYang. Terlalu dini untuk mengucapkannya sekarang," balas Melisa.

"Kan aku mengatakan ini untuk mengucapkan selamat tinggal dari pekerjaanmu di sini. Masalah selamat tinggal secara pertemanan akan kuurus lagi nantinya."

"Betapa manisnya temanku yang satu ini," ucap Melisa sambil menekan ikon kamera di ponselnya, berniat memfoto kue yang diberikan YangYang padanya.

Saat memperhatikan Melisa yang sibuk memotret kue dengan rasa matcha itu, YangYang menyadari sesuatu lalu bertanya, "Case ponselmu baru?"

"Iya, seseorang memberikannya padaku," jawab Melisa sambil meletakkan ponselnya karena sudah selesai dengan sesi potret-memotretnya.

"Wah. Laki-laki atau perempuan?"

"Kenapa kau bertanya?"

YangYang mengangkat bahunya kemudian menjawab, "Barangkali teman baruku ini memiliki pujaan hati di Korea."

Melisa menghela napas kemudian menatap pemuda itu dengan senyumannya. "Kita baru berteman sebentar tapi kalimat yang kau ucapkan sama persis dengan sahabat lamaku di Indonesia," ucapnya kemudian.

"Benarkah? Temanmu juga pernah mengatakan itu?"

Melisa mengangguk. "Tepat sekali kemarin."

"Kita memang ditakdirkan untuk berteman rupanya," ucap YangYang.

"Iya. Senang sekali rasanya bisa berteman dengan idol sendiri," balas Melisa.

YangYang mendelik kemudian berkata, "Aku bahkan melupakan fakta bahwa kau adalah WayZenni. Kau mau tanda tanganku tidak?"

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang