44. Perkenalan Prat Sekian

191 41 3
                                    

HAI GAISSSS

Balik lagi nich di channel aku. Wagila aku lagi rajin-rajinnya apdet:V

Kayaknya ini faktor udah masuk 20K readers, deh. HAHAHAH

Becanda, becanda.

Yok lanjut. Selamat membaca!!!

"Oke, jadi berhubung sebentar lagi jam kerjaku hari ini akan habis, sekarang aku memperkenalkan pada kalian manager magang kita yang baru saja bekerja sejak kemarin."

Melisa menghadap ke arah pintu lalu berseru, "Moon Gyeong-ah, silakan masuk!"

Ketujuh member Dream kini duduk melingkar di ruang latihan mereka dengan Melisa yang duduk di antara Chenle dan Jisung. Maklum, itu anak berdua emang kada ga bisa bisa dari maknya.

Melihat Melisa yang menghadap ke pintu, seluruh Dreamies turut menghadap ke sana dan menanti kedatangan Moon Gyeong. Namun, orang yang dinanti tak kunjung datang dan membuat Melisa mendelik.

"Sebentar," ujar gadis itu kemudian berdiri dan berjalan ke arah pintu. Sesampainya di luar, ia tak menemukan keberadaan gadis itu. Padahal tadi ia pergi bersama Moon Gyeong dari ruangannya menuju ruang latihan. Melisa ingat sekali bahwasannya gadis itu disuruh menunggu di luar sampai ia dipanggil.

"Kok ilang?" gumam gadis itu seraya membuka ponselnya dan bergerak untuk menelepon Moon Gyeong. Tak menunggu lama, panggilan itu terangkat dan terdengar suara Moon Gyeong berkata, "Melisa-ya! Tunggu sebentar, aku mendadak ingin ke toilet. Tolong sampaikan maafku pada mereka."

Melisa menghela napas kemudian menggeleng. Setelahnya ia mengangguk dan menjawab, "Oke."

Melisa kembali berjalan ke dalam dan duduk lagi di tempat semula. Para member bertanya ada apa kemudian Melisa menjelaskan sedikit detail mengapa Moon Gyeong tiba-tiba hilang.

"Noona, noona. Apa noona tidak penasaran tentang pekerjaan Noona? Entah kenapa aku pribadi ngerasa kalau sekarang Noona lagi dipermainkan. Kayak ... awalnya gini setelahnya gitu, dan kemudian begini lagi. Bukankah itu sedikit ganjil?" tanya Jisung panjang lebar.

"Aku juga berpikir seperti itu," saut Renjun.

"Pekerjaan manager biasanya tidak seperti ini. Menurutku manager itu hanya cukup satu, tidak perlu sampai tiga orang bahkan jam kerjanya dibagi. Bukankah itu memperumit kerja salah satu di antara kalian?" komentar Jaemin.

Mendengar semua ocehan member membuat Melisa ikutan berpikir. Benar juga, dengan cara mendapatkan kerja yang begitu mudah dan pekerjaannya yang bisa dibilang terlalu mudah juga untk sekelas manager. Belum lagi ia disuruh untuk ini itu segala macam. Perkataan Jisung ada benarnya. Sepertinya Melisa tengah dipermainkan sekarang.

Baru saja Melisa ingin membuka mulut untuk menjawab tiap omongan anak asuhnya, tiba-tiba Moon Gyeeong datang dengan berlari kecil dan sesampainya di depan kumpulan manusia itu, Moon Gyeong langsung membungkuk dan mengucapkan kalimat permintaan maaf lantaran terlambat untuk tiba.

Seluruh manusia di sana mengangguk paham lalu mempersilakan Moon Gyeong duduk dengan Jisung yang sedikit menggeser guna memberikan space bagi Moon Gyeong untuk duduk di samping Melisa.

"Baik, jadi, gadis yang baru saja tiba di hadapan kalian ini, namanya Moon Gyeong. Moon Gyeong-ah, silakan perkenalkan dirimu," suruh Melisa pada Moon Gyeong.

"Oke. Jadi semuanya, perkenalkan namaku Bang Moon Gyeong. Aku bekerja sebagai staff magang di sini dan aku kelahiran tahun 1999, senang bertemu dengan kalian semua," jelas Moon Gyeong memperkenalkan dirinya singkat.

"Wah, satu line sama Mark hyung," ujar Haechan.

"Benar," balas Moon Gyeong.

"Apa ada yang ingin kalian tanyakan?" tanya Moon Gyeong menghadap ke seluruh penjuru lingkaran yang mereka buat.

Jisung mengangkat tangannya pertama, setelah dipersilakan ia pun bertanya, "Apakah Moon Gyeong-nim tahu kenapa manager kami sampai tiga orang dengan jam kerja dibagi?"

Moon Gyeong terdiam mendengar pertanyaan itu kemudian menatap Melisa yang sedang menatapnya juga. Melihat itu Melisa hanya mengangkat bahunya pelan dan memberi isyarat untuk Moon Gyeong agar menjawabnya sendiri.

"Kalau itu ... aku kurang mengetahuinya. Tapi alasan jam kerja kami dibagi karena Melisa ad-" ucapan Moon Gyeong terhenti kala Melisa mendadak memotong ucapannya.

"Yang jelas ini di luar pengetahuan kami, hanya A Yeong eonni yang mengetahuinya."

Chenle mendelik kala Melisa berkata seperti itu. "Noona, apa kau menyembunyikan sesuatu dari kami?" tanyanya.

Melisa menggeleng cepat, "Tentu tidak, apa yang harus aku sembunyikan dari kalian coba?"

"Noona memiliki pekerjaan lain selain sebagai manager kami?" tanya Chenle lagi.

"Ah? Tidak, tidak. Selama di sini aku hanya bekerja di sini. Tidak di mana-mana," jawab Melisa jujur. Ia memang hanya di sini kan? Sebagai manager dan juga ... you know it, guys, wkwk.

"Sulit dipercaya tapi ya sudahlah," ujar Renjun sembari menggeleng.

"Naaah, jadi begitu saja perkenalan kita? Atau masih ada yang ingin ditanyakan?" tanya Moon Gyeong lagi merasakan suasana mulai menegang.

"Sampai kapan Melisa Noona akan bekerja hanya 4 jam?"

Melisa memutar bola matanya malas. "Dahlah."

***

"Moon Gyeong-ah! Maafkan aku, kau yang berkenalan tapi mereka malah menanyakan aku. Sungguh, maafkan aku," ucap Melisa kala mereka sudah keluar dari ruang latihan Melisa.

"Tidak apa-apa, Melisa-ya. Aku paham pikiran mereka. Jika aku mereka, mungkin aku juga tidak akan terima begitu saja manager mereka diganti-ganti seperti ini," balas Moon Gyeong dengan senyumnya.

Setelah pertanyaan terakhir tadi, mereka terus saja mewawancarai Moon Gyeong mengenai Melisa, sedang yang dibicarakan hanya diam menyimak apa yang mereka bicarakan. Akan tetapi sesekali ia menimbrung jika menyangkut hal yang ia rasa sensitif. Contohnya, ketika Jisung mulai membahas hubungan Melisa dengan Mark.

"Kau tahu? Aku rasa Jisung adalah tim sukses kapalmu dengan Mark?" ujar Moon Gyeong disertai kekehannya.

"Hei! Apa-apaan? Sudah kubilang jutaan kali, aku tak ingin memiliki hubungan dengannya, Moon Gyeong-ah. Bahaya untuknya dan diriku sendiri," sanggah Melisa cepat.

"Melisa-ya, bahkan aku tak mengucapkan bahwa kalian akan memiliki hubungan, lho? Aku hanya mengatakan Jisung timses kalian untuk jadian, kan?"

"Sama saja, Moon Gyeong-aaaah!!"

Moon Gyeong tertawa melihat itu kemudian mengangguk memahami. "Baik, baik. Aku paham Melisa-ya. Aku paham."

"Kau ini, paham, paham, tapi nanti malah dibahas lagi," gumam Melisa menatap Moon Gyeong kesal.

"Tidak, untuk beberapa detik ke depan tidak akan."

1 2 3

"Hei, Melisa. Aku rasa tadi aku melihat dirimu diam-diam berbicara dengan Mark? Atau hanya perasaanku?"

Dahlah pt.2

SEKIAN UNTUK BAB 44 INI. GMN GES GMN?

MENURUT KALIAAAN, DREAMIES SUKA GA SAMA MOON GYEONG? SUKA DALAM ARTIAN, IKHLAS KALO DIA YANG JADI MANAGER GITU.

Menurut author sih ... gtw dech

WKWKWK

Sekian untuk hari ini, jangan lupa tinggalkan vote, comment dan sekalian share, ya!!!

BYEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE


Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang