68. Setidaknya malam ini

157 24 3
                                    

ALOOOHAAAA YEOROBUNDEUL! LONG TIME NO SEE DI CHANNEL AKU WKWKWKWKW.

MAAP YAAAA MAAAPPP BGT, KEMAREN² AKU SESIBUK ITU SAMPE WATTPAD AJA GA KEBUKAAA, MIAANNN.

Nah untuk menebus kesalahanku, aku memberikan sesuatu yang spesial pada episod kali ini. Gatau deh kalian bakal suka ato engga.

Tapi

Ini scene romantis pertama yang aku bikin kayanya🙂 Jujurly pas aku baca ulang aga gimana gitu. AKU MERASA GA COCOK NULIS GINIANNN EIFKSIE.

DHDH, KELEN MASI INGET KAN GMN ALUR BAB SEBELUMNYA? KLO GAINGET, BACA LAGI AJA😭

YOK LANJUT, SELAMAT MEMBACAAAHHH!

"Jadi, bagaimana tadi?" tanya Mark sesaat setelah dirinya dan Melisa duduk di bangku mobil.

"Yah, begitulah. Aku tidak tahu harus menjelaskannya seperti apa," jawab gadis yang kini duduk dengan posisi menyenderkan dirinya di sandaran bangku mobil sembari memejamkan matanya.

"Dia melakukan sesuatu yang buruk?" tanya Mark lagi saat mesin mobil sudah hidup dan mobil itu bergerak mengikuti arah jalanan.

"Tidak, sama sekali tidak. Tapi segala hal membuatku bingung," kata gadis itu yang kini menegakkan posisi duduknya kemudian mengambil ponsel yang tadinya terletak di dalam tas kecilnya.

"Seperti?"

"Dia bertanya mengenai ponsel, apakah aku mengganti ponselku atau tidak. Dengan segala skenario yang terbayang di otakku, aku menjawab tidak. Awalnya dia mengangguk seolah percaya. Namun tiba-tiba mengklarifikasi bahwa segala hal yang terjadi belakangan ini hanya didasari dengan sebuah kebetulan," jelas Melisa panjang lebar yang membuat Mark terus mengangguk selama gadis itu bicara.

"Seperti, mobilnya yang mengikuti arah jalan mobilmu? Dia mengatakan bahwa itu kebetulan semata?" tanya Mark yang dibalas anggukan oleh Melisa. "Selain itu?" tanyanya lagi kemudian.

"Dia bilang dia mendapatkan informasi mengenai aku yang pergi ke Korea di saat dirinya sedang berlibur di Bali. Saat aku berbicara lewat telepon dengan temanku, secara tidak sengaja ia mendengar pembicaraan itu. Ia mengikutiku dengan alasan khawatir, takut aku akan terjalin kontrak dengan entertainment lagi."

"Lagi?" tanya Mark mengulangi ucapan Melisa.

"Iya, dia mengatakan begitu. Inilah yang membuatku bingung setengah mati, Mark. Aku belum pernah menjalin kontrak dengan perusahaan entertain mana pun, baru sekali ini, itu pun hanya sebagai manager. Sedangkan ia berkata seolah aku pernah menginjakkan kaki di dunia hiburan ini sebelumnya."

Mark terdiam kala mendengar kata demi kata yang dilontarkan Melisa barusan. Berbagai teori muncul di otaknya mengenai kehidupan gadis yang belum ada setahun dikenalnya ini.

Pemuda itu berdeham sejenak lalu bertanya, "Lalu, ada hal lain?"

"Aku tidak tahu apakah aku salah dengar atau bagaimana. Tapi saat aku akan pergi meninggalkannya, dia memanggilku dengan nama Bianca, bukan Melisa."

***

Beberapa saat berlalu hingga akhirnya Melisa dan Mark tiba di parkiran tempat tinggal Melisa. Melisa mengucapkan terima kasih untuk hari ini dan acapkali menyebut kata maaf karena telah merepotkan serta menghabiskan waktu Mark hari ini dengan sia-sia.

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang