42. Bisa-bisanya

190 44 2
                                    

Hai gais I'm back lagi setelah ... dua hari? Atau tiga hari? Pokoknya segitu. Mumpung jiwa rajin nulisnya lagi dateng, tak update sekarang aje ye:v Wkwkwkwk.

Sooooooo selamat membaca!

2 Februari 2021, Korea Selatan

Jam dinding di apartemen Melisa kini menunjukkan pukul 09.30 waktu setempat. Gadis yang meninggali apartemen itu hingga kini masih berjalan di alam mimpinya. Entah mimpi baik atau mimpi buruk kembali mendatanginya lagi, tak ada yang tahu. Matahari sudah bersinar terang menembus kamar gadis itu tapi dirinya belum memiliki sedikit pun niat untuk terbangun dari tidur.

Hingga tiga puluh menit kemudian, tepat pada pukul 10.00, gadis itu membuka matanya secara perlahan dan mengernyit lantaran sinar matahari yang sudah menunggu dan berusaha membangunkannya dari tadi. (Noted: Kalian tau matahari yang aku maksud, kan? J)

Gadis itu mengambil posisi duduk dan termenung menatap dinding berwarna krim yang tepat berada di hadapannya. Dengan wajah bantal baru bangun tidur, gadis itu bergerak mengambil hapenya dan melihat jam. Tidak terkejut maupun panik, jam kerjanya masih tiga jam lagi. Jika ia masih ingin tidur selama 1 jam lagi pun sebenarnya masih bisa.

Ia membuka beberapa aplikasi sosial media yang cukup terkenal dan pastinya kalian ketahui kemudian beralih ke kamera, ingin berkaca melihat bagaimana keadaan dirinya di pagi menjelang siang yang cerah ini.

"Anjir gue tidur berapa lama, dah?" ujarnya sedikit terkejut melihat wajahnya yang teramat bengkak. Padahal ia tak menangis sama sekali dan hanya tertidur pulas.

"Bagusan lanjut tidur atau gue beres-beres sekarang?" gumamnya entah bertanya pada siapa. Tapi jika pembaca ingin menjawab, silakan. Ya walaupun ujung-ujungnya Author yang nentuin dia mau ngapain.

"Beres-beres aja, ah."

Gadis itu beranjak dari kasurnya kemudian turun ke bawah dengan langkah super hati-hati. Takut kejadian seperti sebelumnya terjadi lagi. Sesampainya di bawah, ia berjalan ke arah dapur kecilnya dan mengambil air minum lalu meminumnya. Baru setelah itu lanjutlah ia bersiap-siap untuk bekerja hari ini.

***

Kini Melisa sudah tiba di tempat ia bekerja dengan setelan pakaian bekerjanya seperti biasa, cuma beda warna. Hari ini ia menggunakan pakaian bekerja berwarna biru sedikit pudar. Melisa yang biasanya hanya membawa tas kecil bermerek dengan warna putih gading, kini harus membawa tas yang sedikit lebih besar. Alasannya? Tentu saja karena ia akan berlatih nanti malam.

Sejauh ini rutinitas masih berjalan seperti biasanya. Berjalan menuju ke ruang kerjanya, menyapa orang-orang yang lewat, sometimes menyapa artis SM baik girl group maupu boy group yang kebetulan lewat, dan sebagainya. Melisa belum merasa bosan karena sesungguhnya ia baru bekerja selama 7 hari dan sudah memasuki hari ke-8.

Sesampainya di ruangan, ia langsung meletakkan tasnya di atas meja. Setelahnya ia lanjut berjalan ke arah lemari guna meletakkan pakaian yang akan ia gunakan pada saat latihan nanti malam.

"Nyamperin Dreamies, ah."

Gadis itu berjalan keluar ruangan dan berjalan ke arah ruang latihan. Selama perjalanan ya kegiatannya sama lagi seperti tadi. Sesampainya di depan pintu ruang latihan Dreamies, Melisa dapat mendengar suara musik. lantai yang ia pijak sekarang pun dapat ia rasakan hentakan kaki manusia-manusia yang sepertinya sedang berlatih.

Melisa meraih kenop pintu itu kemudian berjalan masuk ke ruang latihan dreamies. Benar saja, lima member kini sedang berlatih dengan lagu Hot Sauce. Mereka sudah sampai di bagian break dance-nya setelah Haechan menyanyikan "you want it baaaaabe."

Setelah menunggu kurang lebih 1 menit, mereka selesai dengan latihan mereka dan duduk di lantai sembari meminum air minum mereka masing-masing. Setelahnya salah satu di antara mereka menyadari keberadaan manager mereka dan melambaikan tangannya pada Melisa. Melihat itu, Melisa langsung berjalan ke arah mereka dengan senyuman cerahnya.

"Noona ke mana ajaaa? Masa tadi pagi yang bareng kami bukan Noona? Kenapa jadi A Yaong-nim?" tanya Jisung yang membuat Melisa terdiam berpikir.

"Memangnya aku belum memberitahu kalian?" tanya balik Melisa heran.

"Belum, kemarin saja rasanya Noona hampir tak terlihat sama sekali," jawab Chenle yang diangguki member lainnya.

"Masa?" tanya Melisa lagi yang dibalas anggukan lagi oleh seluruh Dreamies.

"Bahkan A Yeong Eonni pun tak menjelaskannya pada kalian?"

Dreamis menggeleng.

"Sepertinya A Yeong Eonni menyuruhku untuk menjelaskannya sendiri pada kalian," gumam Melisa sembari memegang kepalanya.

"Memangnya ada apa?" tanya Renjun mewakili seluruh ummat manusia yang ada di ruang latihan itu.

"Jadi begini, karena aku yang tibat-tiba memiliki urusan penting yang amat sangat penting di sini, jadi pembagian kerja kami akan dibagi. 4 jam pertama akan diurus A Yeong Eonni, 4 jam kedua aku yang mengurus, dan 4 jam ketiga Moon Gyeong yang bekerja. Jadi aku hanya bekerja dari pukul 13.00 hingga 17.00 nanti, kalian akan bersamaku," jelas Melisa panjang lebar yang hanya dijawab anggukan oleh Dreamies.

"Jadi ini alasannya Noona bilang kemarin akan menemui kami jam 1? Aku kira ada urusan apa Noona mau menemui kami jam 1," ujar Chenle berteori.

"Nah iya, benar begitu."

Semuanya kembali hening hingga suatu pertanyaan terlontar dari mulut Jaemin, "Moon Gyeong siapa?"

"Lah, kalian juga belum diperkenalkan dengan Moon Gyeong?" tanya Melisa balik.

Dan terjadi lagi, Dreamies menggeleng.

"Ya tuhan."

Berlanjutlah Melisa menceritakan siapa Moon Gyeong dan bagaimana orangnya. Dengan begini, otomatis nanti pada pergantian jam kerja Melisa akan memperkenalkan Moon Gyeong pada mereka.

"Aku penasaran, bagaimana bisa Melisa yang bahkan belum tamat kuliah bisa diterima bekerja di sini. Mana jurusannya tidak sesuai," celetuk Jeno tiba-tiba.

"Sejujurnya aku juga sama denganmu, Jeno-ya. Rasa bingungku jelas melebihi rasa bingungmu," balas Melisa.

"Sedangkan Moon Gyeong-nim saja, masih berstatus anak magang padahal sudah tamat berkuliah." Renjun bersuara.

"Betul. Aku pun juga heran, Renjun-ah. Lagi pula, kalian kenapa memanggil Moon Gyeong dan A Yeong Eonni dengan akhiran –nim? Sedangkan aku? Hanya Noona?" Melisa balik bertanya dengan raut menyelidik.

"Ah itu ... kami pun tak tahu. Kalau memanggilmu dengan –nim rasanya tidak cocok? Melisa ... nim?" jawab Chenle dengan memisahkan antara nama Melisa dengan kata nim-nya.

Melisa hanya menggeleng yang kemudian dilanjutkan dengan tawa kecilnya yang membuat seisi ruangan turut tertawa. Yang Chenle ucapkan tak salah juga sebenarnya. Ya, begitulah kira-kira kegiatan Melisa siang hari di hari kedua bulan Februari ini.

"Hai, guys! Gimana latihannya?"

Dahhh, sekian untuk hari ini! Sampai jumpa di next chapter!!!

Jngan lupa tinggalin vote, comment, and share ya ges yak!

BYE BYEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

Three Weeks | NCT Dream ft. WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang