Prologue.

21.3K 1.4K 228
                                    

Soobin di semester akhirnya mulai bertingkah seperti orang kebingungan, karena sibuk dengan skripsinya yang tidak pernah selesai.

Karena ulah dosen yang tampak sekali ingin membuatnya sengsara itu, padahal Soobin sudah teliti membuat setiap babnya, namun ada saja yang salah di mata dosennya.

Berakhir revisi, revisi, revisi terus sampai mampus.

Sekarang adalah hari weekend namun Soobin masih sibuk berkutat dengan keyboard laptop di hadapannya itu.

Ajakan mamanya untuk pergi ke acara pernikahan anak temannya langsung di tolak langsung oleh Soobin yang lebih mementingkan skripsinya tentu saja.

"Bin, beneran deh, lama-lama kamu stress karena mengerjakan skripsi terus."

Soobin menoleh sekilas kearah kakaknya yang duduk gak jauh darinya itu, cewek tersebut malah membuka tv yang menganggu Soobin sama sekali.

Namun sebagai anak bungsu di rumah ini, Soobin kalau protes bakalah sama kakak ceweknya itu.

"Gimana kalau jalan-jalan?"

"No, kenapa gak pergi dengan teman-teman kakak?" tolak Soobin yang masih sibuk dengan laptopnya.

Kakaknya itu cuma memutarkan bola matanya, adiknya itu mana mungkin tertarik dengan ajakannya tadi tentu saja.

"Kakak ngajak kamu tau."

"Aku gak mau," balas Soobin langsung tanpa menoleh kearah kakaknya lagi.

Sebelum dia mendengus ketika pintu rumah ini terbuka dan ada beberapa orang yang masuk ke rumah ini bagaikan mereka pemilik rumah ini.

Kakaknya tampak langsung bangkit dari duduknya mendekati teman-temannya itu.

Soobin tentu saja mengenal semua teman-teman kakaknya, karena mereka sudah terlalu sering datang ke rumahnya.

Untuk bertemu kakaknya tentu saja, tapi ya hanya saat weekend, mengingat semuanya sudah pada bekerja, Soobin dan kakaknya saja 4 tahun, jadi kakaknya sudah menghasilkan uang sendiri.

Berbeda dengan Soobin yang masih menghabiskan uang orang tuanya itu, makanya dia ingin segera lulus dan bekerja juga sama seperti kakaknya.

Buang dulu masalah percintaan, karena dia mau bekerja dulu setelah tamat.

Dia terakhir pacaran saja saat dirinya semester 4 kalau gak salah, lalu sialnya, dia malah di selingkuhi dengan alasan kalau Soobin orangnya gak asik.

Sibuk sendirilah, main game, lalu nonton anime, ya mau gimana lagi, kan kegiatan yang dilakukan oleh Soobin memang itu-itu saja.

Membosankan adalah satu kata yang cocok untuk Soobin, tapi apakah Soobin marah? Ya enggak sih, yang ada dia malah marah dengan teman kakaknya yang tau kalau dirinya di selingkuhi dan terus mengolok-oloknya tentang masalah itu.

Soobin kembali fokus ke revisinya walaupun dia kesal sekali mendengar suara cekikikan dari kakaknya dan teman-teman kakaknya.

"Hei, bukankah kalian bisa pergi ke halaman belakang? Tidak bisakah aku mengerjakan skripsiku dengan tenang," protes Soobin yang kesal dengan ulah teman-teman kakaknya itu.

Sudah datang ke rumah dengan asal, lalu berisik lagi, siapa yang gak kesal.

Mata Soobin menatap tajam kakaknya, kakaknya yang sadar mulai menyuruh temannya untuk berjalan pergi dari ruang tamu.

"Maafkan adikku ya, Soobin benar-benar tampak stress dengan skripsinya," ucap Yoobin yang membuat temannya memaklumi adik temannya itu.

"Santai aja, lagipula kalaupun Soobin fokus dengan skripsinya, bukankah skripsinya sudah selesai dari dulu?" balas Yeonjun yang malah membuat Soobin menoleh kearah cowok yang sedang merangkul leher kakaknya.

Soobin cuma mengepalkan tangannya apalagi menyadari Yeonjun yang menatapnya mengejek di sana sebelum mereka sudah tidak terlihat lagi oleh kedua mata Soobin.

Teman kakaknya itu memang suka sekali mengejeknya, heran kok bisa kakaknya malah naksir berat sama Choi Yeonjun sialan itu.

Kakaknya gak terang-terangan ngomong ke dirinya, tapi dari tatapannya, semua bisa menebak kali kalau kakaknya itu suka sama Yeonjun.

Amit-amit deh kalau dirinya harus memiliki kakak ipar seperti Yeonjun.

Yang ada dirinya akan naik darah melihat ulah cowok itu yang akan tambah menjahilinya kalau dia menikah dengan kakaknya nanti.

"Ya, semoga saja dia gak menikah dengan kak Yoobin sih, kalau iya, aku lebih baik pergi dari rumah ini," ucap Soobin yang mengharapkan kakaknya gak akan pacaran ataupun menikah sama Yeonjun.

Bukan berniat membuat kakaknya sedih, Soobin tau, kakaknya pasti akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik lagi dari Yeonjun.

Aslinya sih, Soobin hanya mau kakaknya mendapatkan suaminya yang gak akan jahil ke dirinya, itu saja harapannya.

Tbc.

Gak ada matinya ya kalau buat book baru, gak bisa ditahan banget coba, mau sibuk tugas akhir, sibuk ngurus-ngurus yang lain, book baru harus ada:)

Tapi updatenya ya tergantung situasi dan kondisi aja ya, gak bisa selancar saat aku update bookku dulu.

Dulu mah gak ada beban, sekarang mah banyak beban, curhat moment.

Gak tau deh booknya bakalan flop apa gimana, ya intinya di baca aja deh:)

Kalau suka ya, vote dan komennya jangan lupa saja, sekalian komen, lanjut apa enggak?

Ok, semoga suka, sampai jumpa di part selanjutnya, kalau lanjut.




















Salam,





Anaknya Taekook.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang