63. Comes.

4K 611 25
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sekarang mari lupakan tingkah wibu Soobin untuk sebulanan ini, sekarang Soobin lebih fokus menunggu kelahiran anaknya.

Bisa dikatakan sih sebentar lagi, jadwal operasinya bahkan sudah di tentukan, di saat itu juga Yeonjun bahkan memilih untuk tinggal di rumah mertuanya.

Dia maunya terus berada di sisi Soobin selama 24 jam, tapi jika dia melakukan hal itu terus menerus maka siapa yang akan mengerjakan tugasnya di kantor?

Tentu saja Yeonhee hanya bisa mengatur jadwalnya bukan melakukan pekerjaannya, jadi Yeonjun setuju jika dia harus tinggal dulu di rumah mertuanya.

Lagipula dia bisa melihat Soobin yang diajarkan ini itu oleh mama mertuanya, dari merawat bayi hingga melakukan apapun tentang bayi.

Apalagi teman-temannya itu ternyata masih suka berkumpul, tapi vibenya jadi beda ketika semua hal sudah berlalu.

Yeonjun juga sudah jarang bertemu dengan mereka ketika sudah menikah, bukan berarti dia menjauh, dia tidak melakukan hal itu tentunya.

Matanya bisa melihat dengan jelas Yoobin cewek yang selalu mengejarnya dan merupakan kakak Soobin itu sudah tidak menatapnya dengan penuh harapan lagi.

Tatapannya sama seperti teman-temannya ketika melihatnya, ya seperti seorang teman saja, itu bagus.

Dia akhirnya sadar bahwa Yeonjun gak akan bisa menjadi miliknya sampai kapanpun.

"Well, kalian sudah menentukan nama anak kalian?" tanya salah satu temannya sambil memperhatikan Soobin yang hanya diam saat ini.

Entah apa yang terjadi, Soobin soalnya suka memilih diam ketika merasakan sakit.

Takut merepotkan katanya, padahal yang membuatnya seperti itu adalah Yeonjun, jadi kalau dia merepotkan Yeonjun gak akan menjadi beban sama sekali.

"Tanya kak Yeonjun," balas Soobin sambil memegang stik di tangannya.

Lagian dia lagi main dengan PS5 hadiah dari dirinya dan teman-temannya, sebagai hadiah buat Soobin lulus sidang dulu.

"Kenapa tanya aku?"

"Kan ini anak kakak."

"Mereka juga anakmu," balas Yeonjun yang malah berdebat dengan Soobin, walaupun debatannya sangat tidak penting sekali.

Bisa dikatakan mereka mendebatkan hal yang gak penting.

Yoobin melirik kearah adiknya yang meletakkan stiknya ketika permainannya selesai.

"Masih dengan nama buatanmu itu?" tanya Yeonjun membuat Soobin mengangguk.

"Kenapa? gak boleh?"

Yeonjun menggelengkan kepalanya, daripada berdebat hal yang tidak ada gunanya, dia lebih baik mengalah saja.

"Oh, kalian saling membuat satu nama untuk anak kalian?" tanya Yoobin yang memahami perdebatan adiknya dengan Yeonjun.

"Begitulah," balas Yeonjun sambil memperhatikan Soobin yang juga menatapnya saat ini.

Namun ketika mata mereka saling bertemu Soobin langsung reflek menoleh kearah lain.

Aneh, padahal mereka sudah menikah hampir setahun dan Soobin masih saja suka malu sendiri jika bertatapan mata dengannya.

Lucu sih, makanya Yeonjun suka dengan Soobin, tingkahnya selalu berbeda di setiap situasi.

"Ayo siapa namanya?"

"Rahasia," balas Soobin yang langsung menggelengkan kepalanya saat di tanya oleh teman kakaknya.

Yeonjun tentunya melakukan hal yang sama, mana mau dia memberitahu nama anak mereka, lahir saja belum.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang