Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Soobin memperhatikan orang-orang di rumahnya yang pada sibuk, entahlah sibuk melakukan apa yang jelas pasti tentang urusan pernikahannya.Padahal sudah jelas kalau masalah itu gak ada kendala lagi karena semuanya sudah di urus oleh keluarga Yeonjun.
Jadi bisa di katakan kalau keluarganya itu bisa terima beresnya saja, tapikan rasanya agak aneh saja kalau cuma bergantung ke keluarga Yeonjun.
Rumahnya di penuhi oleh keluarganya tentu saja, matanya bisa melihat kakaknya yang sibuk berbicara dengan sepupunya.
Ya, kalau dalam jalur pertemanan kakaknya itu memang mudah akrab dengan orang tidak dengannya yang susah berteman dengan orang.
Jangankan teman di kampus dengan sepupu saja dia bahkan gak dekat.
Kalaupun bertemu cuma saling sapa atau enggak saling senyum, lalu ya sibuk ke urusan masing-masing.
Tapi kakaknya itu terus melirik kecil kearahnya, sudah bisa dia tebak kalau kakaknya itu sedang membicarakan.
Apakah kakaknya masih terus membicarakan kalau dirinya merebut Yeonjun dari kakaknya? Walaupun kakaknya itu bahkan gak ada hubungan sama Yeonjun.
Soobin melirik kearah handphonenya yang penuh dengan notifikasi, sebenarnya Soobin gak mau mengundang teman sekelasnya pas sekolah ataupun kuliah, namun orang tuanya bilang masa gak ngundang teman sih.
Yeonjun saja mengundang semua temannya, kalau masalah gedung gak perlu di bicarakan karena sangat luas, makanannya juga gak mungkin kehabisan.
Jadi dia bisa melihat ucapan selamat kepada dirinya, setelah memberikan ucapan selamat karena dia sudah selesai sidang, sekarang mereka mengucapkan Soobin lagi karena mau menikah besok.
Dan ya, besok dirinya akan menikah dan akan resmi juga pergi dari rumah ini ke rumah yang akan mereka tempati setelah menikah nanti.
Bukan di apartemen karena rumah yang sedang di renovasi tersebut ternyata sudah selesai sebelum mereka menikah.
Soobin gak tau letak rumahnya dimana, berharap jangan seperti istana aja rumahnya, tapi ada tapinya, dia gak bisa berharap banyak sih kalau dengan Yeonjun.
Kalau rumah sederhana itu gak mungkin, kalau rumah seperti istana itu bisa saja terjadi, kan dia mau menikah sama atm berjalan.
Padahal dia sudah terbiasa dengan apartemen Yeonjun, tapi kalau dirinya memang harus pindah ke rumah baru ya gak masalah juga, dirinya kan harus menurut saja.
Memalukan memang, dia akan segera tinggal berdua dengan Yeonjun, anggap saja ketika dia menginap di apartemen Yeonjun itu hanyalah sebuah kebetulan.
Kalau sehabis ini, dia benar-benar akan menetap bersama Yeonjun bahkan satu kamar juga.
Tentu saja Soobin masih ingat dengan ucapannya saat baru saja di lamar oleh Yeonjun.
Dia berkata kalau dirinya gak mau satu kamar dengan Yeonjun, namun Yeonjun menjawab kalau mereka pisah kamar, bagaimana perasaan mereka bisa bersatu, Yeonjun benar-benar cowok buaya sekali.
Sangat pintar membuat kata-kata yang aslinya sih biasa aja, tapi bagi Soobin buat dia kepikiran terus.
Sekarang dia sedang berpikir, kalau berdekatan dengan Yeonjun dirinya suka malu sendiri, emangnya itu sudah dikatakan kalau dia sekarang ada rasa sama calon suaminya itu?
Akan menjadi suaminya besok, Soobin mengusap-usap pipinya sendiri, besok dia nikah dan pemberkatannya akan di lihat oleh banyak orang.
Dan lagi-lagi kenapa isi kepala Soobin pikirannya aneh-aneh semua, mengingat dia teringat dengan kata-kata Yeonjun saat dia pikir cowok itu akan menciumnya di bibir bukan di kening lagi seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin✔
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...