17. Night.

7.3K 959 93
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Setelah makan siang, mama Yeonjun pulang karena memang dia harus segera pergi ke bandara untuk terbang ke luar kota.

Mengingat keluarga Yeonjun kan memang tidak tinggal disini yang ada disini cuma Yeonjun, makanya tuh cowok tinggal di apartemen.

"Sini lihat," ucap Yeonjun melihat Soobin yang fokus ke layar laptopnya itu.

Soobin menoleh kearah Yeonjun sebelum memberikan laptopnya ke Yeonjun.

"Itu sudah aku revisi tau."

"Ya tau, kan hanya mau lihat, lagipula lebih baik aku duluan yang lihat di bandingkan dosen, kalau salah kamu revisi lagi nanti," balas Yeonjun yang membuat Soobin cuma mengerucutkan bibirnya sambil melirik ke Yeonjun yang fokus sekali melihat layar laptopnya.

Aslinya Soobin itu gak tau mau melakukan apapun lagi, makan malam sudah, untung saja sukses karena makanannya enak.

"Sudah benarkan?"

Yeonjun mengangguk sambil menyerahkan kembali laptop milik Soobin tersebut.

Lagipula diakan hanya memeriksa bagian yang perlu di revisi, bukan harus membaca semua babnya.

"Karena masih terlalu dini untuk tidur, bagaimana kalau kakak cerita kenapa bisa tiba-tiba melamarku begitu?"

"Itu bukan tiba-tiba Soobin, aku sudah merencanakannya sebelum kamu sidang," balas Yeonjun saat mendengar pertanyaan dari Soobin tadi.

Ya wajar sih jika cowok di sebelahnya itu penasaran dengan apa yang di pikirkan oleh Yeonjun yang melamar Soobin padahal dekatnya dengan Yoobin.

"Kakak setelah merayakan ultah kak Yoobin pergi keluar kota selama beberapa minggu, bukan?" ucap Soobin yang membuat Yeonjun mengernyitkan dahinya.

"Tau darimana? Bukannya kamu gak peduli apapun tentangku?" balas Yeonjun yang malah balik bertanya kepada Soobin.

Soobin langsung kikuk saat itu juga, sialan mulutnya kalau kelancaran ngomong asal ceplos saja.

Padahal diakan hanya mendengar dari perkataan teman-teman kakaknya saja yang bilang kalau Yeonjun pergi keluar kota.

Kalau pemikiran yang agak ngawur sih, mereka bilang kalau Yeonjun mau mengajak orang tuanya untuk melamar kakaknya.

Ternyata malah semuanya terkejut ketika Yeonjun memang datang bersama orang tuanya tapi untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya.

"Teman-teman kakaklah, mereka ngomong besar sekali, siapa juga yang gak dengar," balas Soobin yang memegang muka Yeonjun agar tidak melihatnya terus.

Yeonjun hanya mengangguk, ah benar juga, teman-temannya itu kalau bicara sangat berisik sekali, kalau bisa tetangga sebelahpun bisa ikutan mendengar pembicaraan mereka.

"Mereka pasti membicarakan tentangku bukan?"

"Bicara tentang tujuan kakak keluar kota untuk membawa orang tua kakak dan melamar kak Yoobin," balas Soobin dengan jujur karena itulah yang di bicarakan oleh teman-teman kakaknya.

Dia bahkan bisa melihat raut muka kakaknya yang tampak bahagia sekali saat di godain sama teman-temannya, walaupun ujungnya malah kena prank.

Yeonjun yang mendengar itu hanya tertawa, sial, teman-temannya terlalu berpikiran yang aneh-aneh, tujuan dia membawa orang tuanya untuk melamar itu memang benar, tapi sayang sekali, dia melamar Soobin, karena tujuannya dari dulu memang ingin melamar Soobin.

"Lagipula kakak kalau memang suka denganku, kenapa malah buat baper kakakku?"

"Aku tidak berencana membuatnya baper, dia saja yang kebawa suasana, aku mendekatinya memang hanya ingin tau semuanya tentangmu dan beruntungnya kakakmu suka sekali ngomong apapun tentangmu," balas Yeonjun yang terlihat memang ingin mendapatkan keuntungan saja dari kakaknya.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang