11. Fight.

7.6K 1K 153
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Acara lamaran yang sudah selesai dengan ada banyak sekali rencana yang terbuat di dalam sana.

Soobin bahkan gak mau memikirkannya mengingat ada banyak sekali rencananya, dia saja hanya ingat kalau dia ataupun Yeonjun segera fitting baju, foto prewed, dan lain-lainnya.

Sekarang dia belum mengantuk sama sekali padahal sudah jam tengah malam, dirinya hanya tiduran di kasurnya sambil menatap layar laptop di hadapannya.

Bukan menonton anime ataupun bermain game, dirinya memilih untuk menyibukkan diri dengan revisi hasil skripsinya yang gak terlalu banyak itu.

Hanya Soobin saja yang malas makanya gak selesai-selesai revisinya.

Untuk masalah wisuda, dia akan mendaftarkannya ketika revisinya sudah selesai.

Sekarang sudah ada banyak sekali beban pikiran Soobin, walaupun dia tidak terlalu memikirkan pekerjaan, ya gimana lagi, sebenarnya dari sisi papanya ataupun Yeonjun, sama-sama akan memberikan lowongan pekerjaan.

Yang ditawarkan oleh Yeonjun saat itu ke dirinya adalah sebuah pekerjaan yang sangat cocok, nanti akan dia pikirkan kembali mengingat kalau dia kerja di sana, dia bakalan bertemu terus dengan Yeonjun.

Apalagi kalau dirinya menikah nanti, pasti bakalan di perhatikan deh oleh Yeonjun, walaupun ini hanya di pemikiran Soobin saja.

Mana mungkin juga Yeonjun seniat itu untuk memantaunya bekerja, diakan ada pekerjaan lain.

Matanya masih belum mengantuk padahal revisinya sudah selesai, Soobin tidak tau mau melakukan apalagi, menonton anime ataupun bermain game sedang tidak ada di pikirannya untuk saat ini.

Jadi dia menutup laptopnya dan menaruhnya ke meja belajar sebelum dia melemparkan tubuhnya kembali ke ranjang.

Matanya melihat kearah lampu kamarnya yang sudah dia matikan, berniat untuk segera tidur lagipula sekarang juga sudah lewat dari pukul 12 malam.

Knop pintu kamarnya seperti mau di buka dari luar, Soobin reflek merubah posisinya agar tampak seperti orang tertidur.

Siapa coba yang masuk ke kamarnya, dia mencoba untuk pura-pura tidur saat ini.

Dari suara langkah kakinya dia sebenarnya hapal yang masuk ke dalam kamarnya saat ini adalah kakaknya sendiri.

Entah apa yang mau di lakukan oleh kakaknya masuk ke dalam kamarnya pada saat tengah malam begini, aneh.

Apakah kakaknya selama ini sering masuk ke kamarnya secara diam-diam? Jika iya, bukan mengerikan sekali.

Soobin kaget ketika tangannya di raih oleh kakaknya, dia mencoba untuk tetap menyamar seperti orang yang sedang tertidur.

Dia gak bisa melihat apa yang dilakukan oleh kakaknya, tapi dia masih bisa merasakan tangannya di pegang oleh kakaknya.

"Bukankah cincin ini harusnya menjadi milikku?"

Serius? Kakaknya masih tetap ingin mengambil Yeonjun yang bahkan sudah melamarnya itu?

Cincin yang terpasang di jari manis Soobin terasa ingin di ambil oleh kakaknya.

Kakaknya berencana mengambil cincinnya atau bagaimana?

"Bahkan ada nama Yeonjun di cincinnya, kamu benar-benar menyakiti kakakmu, Soobin."

Soobin tidak mengerti sama sekali, ucapan kakaknya dari tadi aneh sekali, dia terdengar seperti cewek frustasi setelah cowok idamannya itu melamar Soobin bukan melamar kakaknya.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang