Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Soobin tidak peduli lagi dengan apapun, dia bisa tidur sebebas apapun yang dia inginkan, lagipula revisi yang diajukan oleh pengujinya gak terlalu banyak.Gak masalah, dirinya akan mengerjakannya nanti, sekarang waktu yang tepat untuk tidur, inilah waktu yang tepat sebelum dirinya mencari pekerjaan saat sudah wisuda nanti.
Sebenarnya dia tadi mandi, sarapan, lalu ke kamar lagi buat tidur, selama beberapa hari ini, Soobin melakukan hal itu secara terus menerus.
Orang tuanya gak memarahinya, mengingat Soobin selama beberapa bulan ini tampak tertekan dengan skripsinya, biarkan anak bungsu mereka menikmati tidurnya.
Baru saja dia mau tertidur, Soobin langsung membuka matanya ketika mendengar suar keributan yang ada di halaman belakang rumahnya.
Eh, ini padahal weekend lho dan Soobin seharusnya hapal, jika teman-teman kakaknya pasti kesini semua.
Soobin bangkit dari atas ranjangnya buat melihat dari jendela kamarnya yang memang mengarah kearah halaman belakang rumahnya itu.
Di sana kakaknya dan teman-teman kakaknya itu sedang bercerita, tapi entah cerita apaan sampai heboh begitu.
"Soobin, kesini ayo."
Soobin saat mendengar ajakan dari teman kakaknya itu memilih menggeleng, enakan juga tidur, ngapain ngumpul dengan mereka yang selalu membahas hal yang gak bermutu.
Kalau enggak bahas orang, ya bahas yang lainnya gitu, karena mereka semua kan orang dewasa, bahasannya random yang penting nyambung sama mereka.
Soobin gak mengelak sih, jika dirinya juga sudah termasuk orang dewasa, walaupun dia ingin selamanya menjadi remaja saja.
Matanya masih memperhatikan teman-teman kakaknya dan lagi-lagi tidak ada Yeonjun di sana, cowok itu sengaja gak kesini setelah kejadian ulang tahun kakaknya saat itu?
Ya mau gimana lagi, bisa saja tuh cowok risih di goda-godain terus dengan kakaknya, padahal gak ada hubungan apapun, di tambah mamanya yang tampak sekali ngebet biar kakaknya pacaran sama buaya satu itu.
Mamanya itu gak sadar apa, kalau kakaknya nanti malah bakalan sakit hati karena suka sama Yeonjun, tuh cowok kan playboy, mana mungkin setia sama kakaknya, bagaimana jika kakaknya mulai suka dengan orang lain saja?
Kalau Yeonjun peka dengan kakaknya, bukannya dia sudah menikahi kakaknya? Bukan membuat kakaknya menunggu perasaannya di balas selama lebih dari 5 tahun lebih.
Dan bodohnya, kakaknya kok masih setia menunggu ya? Soobin bodoh sih, kan kakaknya emang naksir berat sama Yeonjun, mana mungkin berpaling.
Ada satu cara sih agar membuat kakaknya berpaling dari Yeonjun, yaitu dengan menjodohkan kakaknya atau enggak ya, Yeonjun yang nikah.
Pasti kakaknya gak akan suka lagi dengan Yeonjun, kalaupun masih, kakaknya aneh, jatuh cinta memang suka buat orang jadi aneh.
"Gak ada Yeonjun tau, jadi ayo kesini."
"Kalaupun gak ada kak Yeonjun juga, aku malas untuk ke sana," balas Soobin agar berteriak namun mereka hanya menggelengkan kepalanya.
Mereka berteman dengan Yoobin sudah hampir 8 tahun lebih dan masih saja gak pernah dekat dengan Soobin.
Soobin memang tipe orang yang gak mudah untuk di dekati atau bisa saja ya, Soobin memang nolep sih.
"Padahal kami membelikanmu ini."
Mata Soobin langsung berbinar melihat apa yang ada di tangan teman kakaknya itu.
Soobin reflek langsung tidak jadi mengantuk dan memilih untuk segera turun ke halaman belakang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin✔
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...