9. Proof.

7.9K 1.1K 157
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Di banding kencan, Yeonjun seperti hanya memperhatikan Soobin makan saja saat ini.

Soalnya dia dari tadi meletakkan dagunya ke tangan sambil melihat Soobin yang makan di hadapannya.

Soobin sih kalau sadar bakalan malu, tapi ini dia sangat menikmati makanannya sampai gak sadar kalau di lihatin.

Berbeda dengan orang-orang di sekitar Yeonjun dan Soobin yang mencuri-curi pandang melihat Yeonjun yang tampak suamiable itu.

Soalnya Soobin di hadapan itu harus bersyukur karena bisa di tatap seintens itu oleh cowok tampan di hadapannya.

Mereka juga mau di tatap begitu oleh Yeonjun.

Setelah makanannya selesai, Soobin menatap cowok di hadapannya yang masih memperhatikannya.

"Eh? Kenapa gak makan?"

"Melihatmu makan lebih seru," balas Yeonjun saat mendengar pertanyaan dari Soobin barusan.

Mata Soobin langsung menoleh kearah lain ketika bertatapan langsung dengan mata Yeonjun.

Lalu Yeonjun hanya tertawa sambil menepuk-nepuk pelan kepala cowok di hadapannya.

"Sepertinya prasmanan nanti kamu saja yang pilih makanannya."

"Hah? Emangnya mau segera nikah?"

"Lho? Masa aku melamarmu terus nikahnya nanti?"

Soobin terdiam, hei dia mau wisuda dulu, masa beneran langsung nikah gitu.

"Tapi kita menikahnya setelah kamu lulus kuliah tentunya," lanjut Yeonjun membuat Soobin langsung menghela nafasnya.

Soobin memegang gelas berisikan minumannya tersebut, matanya menoleh kearah kanan dan kirinya.

Ternyata ada banyak pasang mata yang masih memperhatikan mereka, mereka gak ada kerjaan lain apa selain melihat kearah mereka berdua.

Yeonjun sudah melanjutkan kembali makannya berbeda dengan Soobin yang memainkan handphonenya.

"Kakak bicara serius tentang aku gak perlu bekerja?"

"Bahas masalah ini lagi?"

Soobin mengangguk, entah kenapa dirinya kepikiran saja dengan ucapan kakaknya.

Yang katanya bukankah dirinya harus malu tamat kuliah malah ujungnya kerja dan langsung menikah begitu saja.

Walaupun Soobin juga tau kalau kakaknya hanya iri saja kepadanya yang langsung menikah sehabis ini, makanya dia bicara begitu.

Kakaknya tetap saja akan terus dendam kepadanya dan itu adalah sebuah resiko.

"Aku memang malah berharap kamu gak bekerja, lagipula bukankah kamu lebih cocok untuk di rumah saja?"

"Kenapa?"

"Bukankah kamu lebih cocok menjaga anak kita saja?"

Muka Soobin langsung memerah saat itu juga, sialan buaya satu ini benar-benar gak bakalan kehabisan kata-kata untuk membuat kalimat yang bisa membuatnya malu seperti ini.

Soobin melihat dua cewek yang mejanya gak jauh dari mereka dan mereka juga tampak salah tingkah juga, padahal itukan buat Soobin.

Terbukti sekali kalau Yeonjun itu benar-benar buaya sekali.

"Kakak bercanda, kan?"

"Ngapain juga bercanda, lagipula setelah menikah pasti bakalan ada anak, bukan?"

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang