Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Wah, sudah part 50:)
***
Soobin memperhatikan orang-orang yang berada di sekitarnya, sebelum mereka langsung ikutan menoleh kearah lain.Entahlah, Soobin cuma bisa mengangkat bahunya sambil menikmati makanannya, gak ada yang melarangnya juga mau dia makan di ruangan ataupun di lobi kantor sekalipun.
"Mau?" tanya Soobin sambil menawarkan kotak susu yang di pegangnya.
"Gak deh, lagipula itu susu untuk ibu hamil, bagaimana bisa kamu menawarkannya kepada kami."
Soobin melirik kearah kotak susu di tangannya, oh benar juga, dia cuma cengengesan di sana sambil lanjut berjalan pergi menuju ke ruangannya.
Tadi kan mereka emang pergi makanan di kafe sebelah kantor karena bosan makan di kantin, padahal Soobin bekerja saja baru 2 minggu.
"Kamu tau? Kalau nanti sehabis makan siang bakalan ada sidak."
"Buat apa ada sidak?"
"Itu mah memang selalu terjadi sebulan sekali, suamimu mana mau ada pegawainya yang malas-malasan, makanya selalu ada pemeriksaan."
Soobin cuma mengangguk, dia gak terlalu peduli dengan hal itu sih.
Soalnya dia selama bekerja walaupun di perusahaan milik suaminya sekalipun, dia tetap rajin kecuali hobi ngemilnya aja yang memang harus di kontrol.
Bagaimana ya, Soobin itu pemilih sekali ketika makan, saat hamil tentunya, kalau gak hamil dia mah oke-oke aja mau makan apa.
Baru mau makan ini mual, mau makan itu mual, jadi dia terpaksa mengatasinya dengan ngemil sesuatu biar perutnya gak terasa kosong.
Seperti sekarang ketika dia sudah berada di ruangannya, pengharum ruangannya sering sekali membuatnya langsung mual, tapi dia gak enak buat minta ganti ke orang-orang yang ada di ruangan ini, karena diakan pegawai baru.
Jalan satu-satunya agar dia gak merasa gak enakan ya minta tolong suaminya lah.
"Mau kemana, Soobin?" tanya Jisan yang merupakan ketua bagian administrasi itu.
Tentu saja cowok yang di tampar oleh Soobin, ketika Soobin baru saja bekerja hari pertama.
"Kepo," balas Soobin yang paling berani dengan ketuanya itu, mau bagaimana lagi dia masih kesal dengan ulah cowok di hadapannya.
Apalagi saat di hari pertama dia bekerja, masa memberikan tugas yang suka diberikan ke anak-anak magang.
Dia tau cowok itu berniat mengajaknya bercanda, namun Soobin lagi gak mood diajak bercanda di saat moodnya yang suka cepat berubah itu.
Ekspresi cowok di hadapannya cuma bisa tersenyum, kalau bukan istri pimpinan aja, sudah dia marahi bawahannya itu.
"Aku mau ke ruangan suamiku, kenapa? Gak boleh?"
"Enggak, silahkan kok, mau lama-lama juga gapapa," balas Jisan membuat Soobin langsung berjalan pergi keluar dari ruangannya.
Berbeda dengan orang-orang di ruangan ini yang tertawa melihat Jisan yang cuma bisa menghela nafas kasar ketika melihat Soobin yang baru saja keluar dari ruangan itu.
"Kapan lagi kan bos di marahin sama yang lebih muda."
"Diam, kerjakan sana tugas kalian, pimpinan bisa datang secara dadakan ke ruangan ini sebentar lagi," ucap Jisan yang membuat orang-orang di ruangan ini mulai kembali fokus dengan pekerjaan mereka.
Soobin berjalan kearah lift yang ada di sebelah kirinya, semua orang di kantor ini gak akan merasa heran lagi.
Dulu sih lift itu hanya di gunakan oleh Yeonjun atau enggak sekretaris cowok itu, sekarang sudah bertambah satu yang menggunakannya, yaitu Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin✔
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...