51. Holiday.

5.3K 769 34
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Hari ini ada acara keluarga yang tentu saja di adakan oleh keluarga Soobin.

Bukan di rumah orang tua Soobin sih, tapi di rumah keluarganya yang lain, tapi tetap saja dia bakalan datang, begitu juga suaminya.

Pasti bakalan ada kakaknya juga, apakah kakaknya itu masih tetap terobsesi sama suaminya atau tidak ya?

Soobin memperhatikan layar laptop di hadapannya, acaranya diadakan nanti malam dan gak mungkin juga di adakan ketika siang hari mengingat ini bukanlah hari weekend sama sekali.

Beberapa pegawai disini tampak saling berbicara satu sama lain karena memang tidak ada pekerjaan yang mereka harus kerjakan.

Sekalinya ada langsung di kerjakan dan berakhir tidak ada yang perlu mereka lakukan lagi.

Soobin akui bagian administrasi para pegawainya pada rajin sih, walaupun ketuanya jahil.

Tuh cowok setelah di tampar oleh Soobin ketika awal dia masuk kerja gak pernah lagi menjahilinya.

Kan kata suaminya, kalau tuh cowok macam-macam tinggal tampar lagi aja, Soobin sih dengan senang hati melakukannya.

Sebenarnya yang di lakukan oleh Soobin juga hanya menonton youtube itupun sampai dia bosan sendiri.

"Soobin, usia kandunganmu berapa bulan sih?"

Ketika mendengar itu membuat Soobin mengalihkan pandangannya dari layar laptop di hadapannya.

"Mau masuk ke 3 bulan, ada apa?"

Ah, ternyata dia bekerja sudah hampir 2 bulan ya, dia belum merasa jenuh sama sekali, padahal Soobin yakin suaminya itu menunggu dirinya untuk berhenti dari bekerja.

Aneh, suaminya itu mau membuat dirinya jadi pemalas di rumah? Atau memang rencana dia itu gak mau dia kerja dan menunggu Yeonjun saja yang memberikan uang.

Saat gajian dia merasa senang sekali, ayolah siapa yang tidak senang mendapatkan uang dari hasil kerja kerasnya sendiri, walaupun masuk ke kantor ini melalui orang dalam sih.

Di saat yang bersamaan dia langsung mengajak orang tuanya makan-makan, tanpa kakaknya sih, tuh cewek masih saja gak mau melakukan hal begituan bersamanya.

Ya gak masalah sih, kan yang selama ini membiayai Soobin sepenuhnya itu adalah orang tuanya, jadi kakaknya gak mau ikutan juga gak masalah.

Cewek itu kan hanya bantu semangat-semangat doang selama dia kuliah.

Yang membantunya dulu malah Yeonjun, walaupun saat tau fakta aslinya Soobin gak jadi kaget sih kenapa Yeonjun dulu baik sekali kepadanya sampai mau memeriksa skripsinya.

"Aku tiba-tiba merasa jadi ingin hamil lagi saat melihatmu."

"Buat lagi sama suamimu."

"Gila kamu, anakku masih kecil tau."

Soobin hanya tersenyum ketika mendengar perdebatan cewek yang usianya lebih tua darinya itu.

Mungkin sekitaran kakaknya, ya sekitaran kakaknya, kan kakaknya memang sudah cocok untuk menikah.

Tapi sampai sekarang masih saja terobsesi sama suami orang.

"Tapi saat aku hamil 3 bulan, berat badanku gak langsung naik sepesat kamu sih."

Orang-orang yang ada di ruangan ini langsung diam sambil melirik kearahnya, berpikir jika Soobin akan merasa tersinggung karena tanpa sengaja dikatain gendut.

Sebenarnya kalau gendut karena hamil bukankah itu tidaklah aneh sama sekali? Berarti janinnya berkembang.

"Eh maaf, aku gak bermaksud bicara begitu."

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang