Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Hari wisuda akhirnya datang, Soobin dulu pernah berpikir jika yang akan datang bersamanya nanti itu hanya dia, orang tuanya, dan kakaknya.Namun sekarang sudah berbeda, suasananya sudah berbeda dengan apa yang dia pikirkan, karena yang bersama dengannya bukan hanya apa yang dia pikirkan dulu.
Tapi ada suaminya juga, mana pernah Soobin berpikiran jika teman kakak itu akan menjadi suaminya, bukan?
Intinya, ada Yeonjun yang juga ikut datang ke acara wisudanya itu, lagipula kata orang tuanya sih mereka mau foto keluarga, walaupun saat dia menikah sudah fotonya.
Mungkin kenang-kenangan Soobin saat selesai kuliah mungkin, apa bisa juga karena kapan lagi Soobin menggunakan toga kalau bukan saat wisuda.
Sebenarnya sih, dia masih ada di rumah, ini saja dia sedang membenarkan dasi suaminya itu, soalnya saat pakai dasi gak pernah benar.
Soal kakaknya yang akan datang atau enggak, Soobin sih enggak tau ya, kalau dulu mungkin kakaknya akan datang.
Tapi karena suasananya sudah berubah, karena dirinya sudah menikah, maka entahlah apa yang akan terjadi nanti, lihat saja nanti apakah kakaknya akan datang atau tidak.
Kalaupun datang palingan di paksa oleh orang tuanya, Soobin sih yakin sekali.
"Mikirin apa sih?"
"Enggak," balas Soobin sambil tersenyum setelah merapikan dasi suaminya itu sebelum dia fokus memperhatikan penampilannya sendiri.
Yeonjun hanya memperhatikan Soobin yang kembali menatapnya.
"Apa?" tanya Yeonjun yang melihat Soobin sedang memegang mukanya sambil memperhatikan dirinya.
"Kenapa malah kakak yang lebih keren dari aku sih? Kan aku yang mau ikutan wisuda," jawab Soobin sambil mengembungkan pipinya.
Soobin itu tau gak sih? Kalau dia bertingkah begitu membuat Yeonjun sangat gemas dengan pipi Soobin.
Terbukti tangan Yeonjun langsung mencubit pipi Soobin.
Padahal Soobin itu lagi kesal, tambah kesal karena ulahnya, tapi gak masalah, soalnya dia sekarang malah melihat ekspresi Soobin yang tampak malu.
"Kamu juga harus tau, kalau kamu itu lucu."
"Lucu apa sih?" balas Soobin sambil melepaskan tangan suaminya itu dari pipinya karena mereka harus segera pergi.
Yeonjun melepaskan tangannya dari pipi Soobin sambil mengajak Soobin untuk segera keluar dari rumah.
Mata Soobin melihat kearah beberapa buket bunga yang ada di bangku penumpang.
"Untukmu," ucap Yeonjun sambil memberikan buket bunga tersebut ke Soobin.
Buket bunga mawar bewarna merah muda yang mengingatkan Soobin tentang Yeonjun yang memberikan buket bunga yang sama ketika dirinya sidang 2 bulan yang lalu.
"Mengingat masa lalu, bukan?" tanya Yeonjun yang membuat Soobin mengangguk langsung.
Dia memeluk dengan erat buket bunga tersebut, saat itu dia memeriksa arti bunga mawar merah muda yang di berikan Yeonjun, lalu berpikir itu hanya iseng, walaupun aslinya setelah mengetahui hal ini semua, mana mungkin Yeonjun melakukan hal itu tanpa di sengaja.
"Kakak memang sengaja bukan memberikanku bunga mawar merah muda kepadaku saat itu, bukan?"
Yeonjun yang sedang fokus memegang stir mobilnya itu menoleh sekilas kearah Soobin sambil tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin✔
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...