46. Happy.

6.1K 828 34
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin tidak bodoh untuk tidak memahami apa yang sedang terjadi kepadanya saat ini.

Makanya dia menyuruh suaminya untuk tidak perlu memanggil dokter dan malah menyuruh suaminya itu agar pergi ke apotek saja.

"Ini serius gak mau aku panggil dokter?"

"Beli saja yang aku pinta tadi," balas Soobin sambil menatap kearah suaminya yang akhirnya berjalan pergi dari ruangannya.

Dan sekarang hanya ada Soobin bersama sekretaris suaminya, cewek tersebut baru saja memberikannya segelas teh hangat agar dirinya baik-baik saja.

"Thanks," balas Soobin sambil memperhatikan cewek tersebut yang mengangguk.

"Kalau anda perlu apa-apa, tinggal panggil saya, saya permisi keluar," ucapnya sambil berjalan pergi kembali ke tempatnya lagi.

Sebenarnya Yeonjun tadi ingin menyuruh sekretarisnya saja yang membelikan apa yang di perlukan oleh Soobin dan dia akan tetap bersama dengan Soobin.

Namun Soobin langsung memotong ucapan suaminya tersebut dan berakhir tetap suaminya yang membeli benda tersebut sendiri.

Pintu ruangan ini kembali terbuka dengan sekretaris suaminya itu yang kembali masuk.

"Kenapa?"

"Kata tuan Yeonjun, saya harus disini saja menemani anda," ucapnya membuat Soobin akhirnya membiarkan cewek tersebut agar duduk gak jauh darinya.

Dia terus menawarkan ini itu kepada Soobin yang gak tertarik sama sekali, walaupun ada cemilan favoritnya sekalipun.

Ayolah, dia itu mual, mana mau makan dulu, ini saja minum teh harus pelan-pelan biar gak dia muntahin lagi.

Cukup jas suaminya saja yang terkena muntahannya, karena tadi Soobin benar-benar sudah tidak tahan lagi untuk mengeluarkan isi perutnya.

"Namamu siapa?" tanya Soobin yang masih memegang gelas berisi teh hangat tersebut.

"Kim Yeonhee, anda bisa memanggil saya Yeonhee," balasnya sambil tersenyum membuat Soobin cuma bisa ikutan tersenyum kikuk.

Kaku sekali coba cewek di hadapannya itu, padahal gak perlu pakai saya-anda juga, tambah buat kaku soalnya.

"Baiklah Yeonhee, aku Choi Soobin, salam kenal."

"Salam kenal juga, tuan," membalas uluran tangan dari cowok yang ada di hadapannya.

"Gak perlu memanggilku begitu, panggil nama saja, lagipula aku itu risih di panggil begituan," suruh Soobin lalu pegangan mereka terlepas.

Soobin meletakkan gelas berisikan teh hangat di tangannya ke meja.

"Apakah enak kerja disini? Suamiku bagaimana selama disini?"

Yeonhee yang mendengar pertanyaan dari cowok di hadapannya hanya tersenyum, bingung mau ngomong apa.

Memang sih Yeonhee gak pernah kena sembur pimpinannya itu, karena kerjaannya gak pernah berantakan dan selalu membuat Yeonjun terjadwal dan gak ada yang tabrakan juga jadwalnya.

Tapi dia ketika bersama Yeonjun memeriksa divisi yang lain, di saat itu juga Yeonjun tidak segan berkata jahat ke mereka, apalagi kalau kerjaan mereka berantakan.

Soobin melihat ekspresi cewek di hadapannya kembali kepikiran jika ucapan teman suaminya itu sepertinya gak salah kalau suaminya galak selama di kantor.

"Dia galak ya?" tanya Soobin yang langsung terang-terangan bertanya, diakan ingin tau.

Yeonhee yang mendengar itu cuma bisa tersenyum kecil, "Hanya ke pegawai yang tidak becus dengan kerjaannya saja."

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang