5. Plan.

8.8K 1.1K 444
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Awal permasalahan di hidup Soobin kembali datang setelah dia selesai menyelesaikan masalah kuliahnya.

Berilah dia waktu dulu untuk menyelesaikan semuanya, jangan membuatnya mendapatkan masalah baru begitu.

Dia tentu saja gak akan pernah tau jika cowok yang di sukai oleh kakaknya itu ternyata malah suka dengannya dan bahkan malah melamarnya saat ini.

Mana tatapan mata dari teman-teman kakaknya tampak curiga dengannya, mereka gila apa.

Emangnya dirinya kelihatan suka menggodai Yeonjun apa? Dirinya saja selalu berantem sama tuh cowok, yakali dia naksir sama cowok yang di sukai oleh kakaknya sendiri.

Berbeda dengan orang yang membuat permasalahan yang akan terjadi di kehidupan Soobin untuk saat ini, Yeonjun terlihat biasa saja walaupun temannya menutut penjelasan darinya.

Yoobin yang sudah sadar hanya bisa diam di tengah-tengah orang tuanya.

Dia kebingungan, mengapa adiknya yang malah di lamar oleh Yeonjun? Padahal dia yang suka sama cowok itu dan lagipula Yoobin lho yang akrab sama Yeonjun.

Bukan adiknya! Adiknya itu bahkan gak akrab sama Yeonjun, cowok yang dia sukai dari dulu itu.

Matanya bertemu dengan mata adiknya dan di sana Soobin memilih untuk menoleh kearah lain.

Asli, dia gak mau ada hubungan apapun di antara Yeonjun dan kakaknya, tapi kenapa tiba-tiba dirinya malah terjebak di hubungan rumit seperti ini.

Semua orang yang ada di ruang tamu ini menoleh ketika mendengar suara deheman dari laki-laki paruhbaya di antara mereka.

Dari tadi mereka hanya diam mendengarkan suara hujan deras yang sedang terjadi di luar.

"Masalah lamaran dari Yeonjun tadi, om dan tante gak bisa memutuskannya, karena yang akan menikah itu Soobin, jadi om dan tante serahkan ke Soobin untuk jawabannya," jelas papanya sambil menatap kearahnya yang kaget itu.

Soobin reflek melongo, hei? Kenapa tiba-tiba menyerahkan semua masalah ke dirinya coba, bantuin apa.

Yeonjun sih menoleh kearah Soobin yang dari tadi gak mau bertatapan dengannya.

"Bukankah lebih baik kamu tolak, Soobin? Kakakmu lebih berhak mendapatkan lamaran itu," bisik cewek yang merupakan teman kakaknya itu.

Soobin yang berada di sebelah cewek itu hanya mendengarkan saja, dia tau kok, kalau dirinya gak ada berhak menerima lamaran ini.

Lagipula, pertama, dia gak suka dengan Yeonjun.

Kedua, bukankah aneh sekali laki-laki itu malah melamarnya, bukan melamar kakaknya yang dari dulu sudah akrab sama Yeonjun.

Ketiga, apakah Yeonjun salah ngomong? Bisa saja karen terlalu gugup, cowok itu jadi ngomong namanya, padahal mau nyebut nama kakaknya.

"Lagipula bukankah selama ini kakakmu sudah mengalah terus kepadamu."

Saat mendengar bisikan itu, Soobin reflek menoleh kearah teman kakaknya.

Apa-apaan itu? Sejak kapan kakaknya mengalah ke dirinya? Bukankah dia terus yang mengalah.

Mereka memang akrab sama kakaknya, tapi bukan berarti mereka bisa membela kakaknya terus, itu memuakkan sekali.

"Sebentar, sebelum Soobin menjawab, aku akan bicara duluan," ucap Yeonjun yang kembali mengisi pembicaraan di antara mereka.

Semuanya langsung menoleh kearah Yeonjun yang dari tadi bersikap biasa aja padahal dia yang membuat masalah disini.

"Kalaupun Soobin menolak lamaranku, bukan berarti aku akan melamar Yoobin, karena aku suka dengan Soobin, bukan dengan Yoobin," jelas Yeonjun sambil tersenyum miring, lagipula dia hanya menegaskan.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang