6. Triangle.

8.5K 1.1K 206
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin pikir setelah menerima lamaran dari Yeonjun tadi, semuanya sudah berakhir dan dirinya bisa ke kamar langsung.

Tapi ternyata tidak, Yeonjun tiba-tiba malah memasangkan sebuah cincin ke jari manisnya saat ini.

Padahal dia sudah tidak mau membuat kakaknya itu tambah membencinya, namun melihat hal ini pasti kakaknya bakalan tambah berpikir aneh-aneh ke dirinya.

"Soobin, ayo pasang juga ke tangan Yeonjun," suruh mamanya sambil memegang kotak beludru di tangannya itu.

Soobin melirik kearah mamanya sekilas sebelum dia mengambil cincin terus dan memasangkannya ke jari manis cowok yang sering menjahilinya selama ini.

Dari menjahilinya, sampai melamarnya, Yeonjun memang orang yang tidak bisa di tebak sama sekali.

Yoobin menatap kearah mamanya yang saat ini malah berdiri di sebelah adiknya.

Teman-temannya pada menatap kearah dirinya dengan ekspresi bingung, masih tidak percaya dengan apa yang ada di hadapan mereka.

Soobin yang mereka pikir akan menolak malah tiba-tiba menerima lamaran tersebut, mencurigakan sekali.

Apakah mereka berdua ada main di belakang selama ini? Jika iya, mereka boleh juga menyembunyikan masalah itu.

"Lihat kearah kamera, kalian harus di foto, lagipula Yeonjun melamarmu secara pribadi, belum dengan keluarganya," ucap papanya yang membuat Soobin bingung mau berekspresi seperti apa selain tersenyum kikuk di sebelah Yeonjun yang tersenyum lebar.

Cowok itu benar-benar seperti tidak ada beban sama sekali, Soobin jadi heran sendiri, apakah dia gak merasa aura aneh di sekitar mereka?

Yoobin bingung, kenapa orang tuanya itu malah tampak excited dengan acara lamaran ini?

Apa mungkin mereka selama ini sudah tau hubungan Yeonjun dan Soobin?

Bukankah mereka sangat mendukung hubungannya dengan Yeonjun? Apalagi mamanya, mamanya sangat mendukungnya agar mendapatkan hati Yeonjun.

Benar-benar, keluarganya memang tidak bisa di percaya, Yoobin berjalan pergi menuju ke kamarnya tidak memperdulikan keluarganya dan teman-temannya yang sibuk di sana.

Saat acara lamaran berakhir, semua teman-teman Yoobin memilih untuk pulang karena, Yeonjun yang membuat kehebohan juga sudah pulang.

Berbeda dengan Soobin yang menatap kearah cincin yang terpasang di jari manisnya itu.

Dia melepaskannya, ingin melihat cincin tersebut lebih dekat dan Soobin tidak menyangka jika ada nama Yeonjun yang berada di bagian dalam cincinnya.

Saat pintu kamarnya di buka, Soobin langsung kembali memakai cincinnya kembali.

"Bagaimana rasanya menikung kakakmu sendiri, Soobin?"

Soobin mendengar perkataan kakaknya itu cuma bisa menghela nafasnya, kakaknya benar-benar sudah tidak bisa berpikir jernih.

Jika Soobin menjawab dan mengelak semua tuduhan kakaknya, kakaknya pasti bakalan tetap saja menuduhnya aneh-aneh.

Yoobin kesal melihat adiknya yang tidak menjawab ucapannya sama sekali.

Matanya malah bisa melihat Soobin yang berniat buat tidur tidak memperdulikannya yang masih ada disini.

Sebelum Soobin bisa tertidur, dirinya sudah menarik tangan adiknya.

"Tidak bisakah kamu menolak lamarannya saja tadi, bodoh?!" bentak Yoobin dengan tatapan marah ke adiknya itu.

Soobin baru kali ini melihat kakaknya berekspresi seperti ini, jadi dirinya sedikit terkejut.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang