Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Soobin hanya bersandar di dinding sambil melihat keluarganya yang sedang menunggu dirinya yang katanya tadi mau melahirkan itu.Sebenarnya dia sudah di rumah sakit, beberapa jam lagi akan masuk ke ruang operasi.
Tapi pas dia sampai ya Soobinnya malah baik-baik saja, memang sih jadwalnya nanti seminggu lagi, tapi tampaknya si janinnya mau segera lahir.
"Santai sekali kamu," celetuk sepupunya yang melihat Soobin malah berdiri sambil bersandar sambil memegang tangan suaminya itu.
Berbeda dengan Yeonjun yang duduk di bangku, ketika dia menawarkan Soobin untuk duduk, Soobin bilang dia mau berdiri saja.
Makanya posisi mereka begini saat ini, mata Yeonjun melirik kearah Soobin yang hanya tertawa kecil.
Entah apa yang ada di kepala Soobin, soalnya ekspresi dia saat ini memang gak ada takut-takutnya sama sekali.
Gugup saja enggak, beneran gak takut sama sekali, beda sekali ekspresinya ketika waktu mau sidang buat kelulusan dulu.
Yeonjun gak ada di sana sih waktu Soobin baru mau sidang, tapi teman-temannya itu memotret muka Soobin waktu itu dan di kirim ke grup, makanya Yeonjun tau.
"Lagipula buat apa aku takut?" balas Soobin yang malah balik bertanya ke sepupunya itu.
Sepupunya itu hanya mengangkat bahunya dan kembali sibuk memainkan handphonenya.
Mata Soobin lalu melirik kearah suaminya yang sedang memperhatikannya juga dan Soobin reflek menoleh kearah lain ketika Yeonjun tersenyum kepadanya saat ini.
Yoobin yang duduk di hadapan mereka berdua itu hanya memperhatikan, adiknya kenapa coba? Masih malu karena suka di beri senyuman oleh Yeonjun?
Aneh juga, padahal mereka sudah menikah hampir satu tahun dan bakalan punya anak dalam waktu beberapa jam lagi tapi tingkahnya seperti pengantin baru.
Matanya lalu melihat kearah Yeonjun yang tersenyum kepadanya itu, kalau cowok di hadapannya itu belum menikah maka Yoobin sudah baper duluan dengan senyuman suami adiknya itu.
Untuk sekarang dia mana mungkin bereaksi seperti dulu.
Perasaannya memang gak semudah itu hilang, tapi dia juga gak mau perasaannya berkembang lebih jauh, jadi jalan satu-satunya adalah bertingkah saja seperti biasa.
"Bagaimana nama anak kalian? Mama dengar kalian berbagi tugas buat mencari nama anak kalian?" tanya mamanya membuat Soobin cemberut saat itu juga.
Berbeda dengan Yeonjun yang mengangguk mendengar ucapan mama mertuanya.
Papa mertuanya itu hanya melihat tingkah anaknya yang tampak kesal saat ini.
"Soobin, jangan bilang kamu beneran mau memberikan nama anakmu dengan nama Jepang agar mirip seperti anime yang suka kamu tonton itu?" tanya mamanya membuat Soobin langsung pura-pura gak tau saat ini.
Yeonjun hanya tertawa kecil melihat reaksi Soobin, tentunya para keluarga Soobin heboh dengan hal beginian saja.
"Emangnya kenapa sih? Lagian nama-nama karakter anime yang Soobin tonton bagus-bagus," balas Soobin dengan cepat dan malah berdebat dengan mamanya itu.
Yoobin menghela nafasnya, Soobin malah bertingkah seperti dia itu anak kecil, padahal harusnya dia sadar jika dia akan menjadi orang tua sebentar lagi.
Gak lihat apa kondisi perutnya yang sangat besar begitu.
"Lagian kak Yeonjun juga setuju."
"Eh? Beneran?" tanya mama mertuanya membuat Yeonjun mengangguk.
"Lagipula namanya bagus walaupun singkat sekali," balas Yeonjun yang membuat mertuanya sekaligus keluarga Soobin menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin✔
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...