56. Priority.

4.7K 722 17
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin berada di rumah sakit saat ini bersama suaminya, dia tadi ngambek kalo suaminya gak mau menemaninya ke rumah sakit dia gak bakalan mau makan.

Maka dari itu mau ada rapat atau pekerjaan yang lain, Yeonjun langsung segera memundurkan jadwalnya semua, Soobin itu adalah prioritas utamanya.

Dirinya sedang menunggu di ruang tunggu sambil melihat Yeonjun yang sedang memperhatikan sekitarnya.

Lalu matanya melihat kearah orang-orang yang berada di sekitarnya, kondisinya sama seperti mereka sih, mereka sedang hamil semua.

Ketika Yeonjun sedang mau mengusap perut istrinya itu, dia malah diberikan sebuah brosur oleh cowok yang duduk di depan mereka.

"Kali aja tertarik," ucap cowok tersebut membuat Yeonjun menerima brosur tersebut.

Berbeda dengan Soobin yang mendekatkan kepalanya ke suaminya itu, dia mau melihat juga apa yang menarik dari brosur yang ada di tangan suaminya.

"Kelas ibu hamil, kamu tertarik buat ikutan?" tanya Yeonjun sambil tersenyum kearah Soobin yang tampak memperhatikan brosur yang sudah berpindah tangan ke dirinya.

Biasanya sih kelas-kelas beginian memang umum untuk di lakukan oleh orang yang sedang hamil, apalagi hamil anak pertama.

Mereka kan tentu saja butuh bimbingan bukan sekedar bimbingan dari orang tua mereka saja.

Ada banyak yang bisa dia pelajari di sana, Soobin melirik ke suaminya yang sedang menatapnya.

"Mau, tapi malu," balas Soobin dengan pelan membuat Yeonjun bingung, apa yang harus di permalukan oleh Soobin?

"Nanti isinya ibu-ibu semua."

"Lalu? Kamu bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak di sana," balas Yeonjun yang malah tampak menyakinkan Soobin mengenai kelas tersebut.

Soobin mengigit pipi bagian dalamnya sambil melirik kearah brosur di tangannya lagi.

Karena posisinya nanti akan benar-benar mengurus rumah tangga, maka hal-hal beginian memang harus dia pelajari.

Tapi malu aja nanti ternyata di sana, dia yang paling muda.

"Kakak ikutkan?"

Yeonjun tersenyum kikuk mendengar pertanyaan dari Soobin barusan, emangnya dia harus ikutan juga.

"Sayang gini, bukankah itu hanya untuk yang sedang hamil aja?"

Tangan Soobin lalu menunjuk kearah tulisan yang ada di brosur membuat Yeonjun cuma tersenyum kecil menanggapinya.

"Disini tulisannya, jika sang ayah juga boleh ikutan bergabung, jadi gak ada alasan hanya aku yang boleh ikut, kakak juga ikutan, biar tau cara bagaimana mengurus bayi," ucap Soobin dengan mutlak dan tentu saja mana mungkin Yeonjun bisa menolak permintaan dari orang yang merupakan prioritasnya itu.

Setelah masalah berdebat tentang kelas ibu hamil, Soobin reflek memeluk lengan suaminya ketika mendengar suara teriakan dari cowok yang baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan kandungan itu.

"Mana mungkin aku hamil, sialan!"

Ya begitulah kalimat yang dikatakan oleh cowok tadi, berbeda dengan orang-orang yang sedang duduk di ruang tunggu.

Mereka cuma menyimak, apalagi posisi mereka sedang hamil juga, ini termasuk Soobin.

Ada cowok-cowok yang lain juga duduk di bangku ini dan posisi mereka sama seperti Soobin, tapi ekspresi mereka malah biasa aja, malah lebih cenderung bahagia.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang