32. Call.

6.1K 856 55
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Makan siang, Soobin sedang menyiapkan makan siang untuk dirinya dan suaminya, sekarang saja dia berada di dapur dengan Yeonjun yang mengawasinya dari bangku yang ada di dekat dapur.

Awalnya sih, Soobin biasa aja ya di tatap begitu, lama kelamaan dia malah merasa malu sendiri.

Padahal sebelumnya dia biasa aja di tatap oleh Yeonjun saat sedang memasak, untuk sekarang dia gak malah malu sendiri.

"Kakak melakukan hal lain saja di bandingkan menontonku memasak, gak seru sama sekali."

"Siapa bilang? Karena aku sedang menontonmu, aku jadi merasa bangga kalau aku ternyata mencari pasangan yang tepat."

Kan, sifat buaya Yeonjun gak akan pernah hilang sekalipun cowok itu sudah  menikah, mungkin pujian ataupun godaan yang lainnya akan tambah parah dari sebelumnya.

"Ada banyak orang yang bisa masak juga, bukan hanya aku."

"Memang, tapi aku hanya suka denganmu, bagaimana?"

Jangan balik bertanya kepadanya coba, Soobin hanya merenggut sambil kembali fokus ke masakannya, sudahlah menanggapi suaminya itu gak akan ada selesainya.

Yang ada dirinya akan malu karena menanggapi godaan dari Yeonjun yang berujung dia gak fokus sendiri.

"Tapi kakak beneran gak ada rasa sama kak Yoobin?"

Yeonjun kembali mendengar pertanyaan ini, biasa saja sih, dia gak menanggapi terlalu serius pertanyaan dari Soobin yang ini.

"Tidak, aku saat awal bertemunya menganggap wah dia ternyata cewek yang mudah bergaul dan pasti bisa melakukan apapun."

Pencitraan, kakaknya memang sangat mudah untuk melakukan hal itu, karena hidupnya kan penuh dengan kebohongan.

Orang-orang yang gak terlalu dekat dengan kakaknya berpikir jika kakaknya itu sangat rajin padahal aslinya jauh dari kata rajin, kakaknya malas sekali.

"Lalu?"

"Ternyata ekspektasiku terlalu ketinggian, dia bahkan gak bisa melakukan apapun."

Yeonjun saat jaman kuliah dulu, sebenarnya gak peduli mau berteman dengan siapa, dia bisa berteman dengan siapapun masalahnya.

Jadi untuk masalah pertemanan, dia gak kesusahan sama sekali.

Tapi, dia juga butuh partner yang bisa diajak untuk kerja sama, tapi dia malah akrab sama orang-orang yang hanya membuatnya berjuang sendiri.

Soobin mendengarkan sambil memasak, setelah masakannya selesai, dia mulai menaruhnya ke dalam mangkuk.

"Ayo makan siang," ajak Soobin ketika selesai meletakkan semua masakannya ke meja makan.

Yeonjun masih duduk di dekat dapur memperhatikan Soobin yang mengajaknya agar segera bangkit dari sana.

"Kenapa malah tetap di sana? Gak tertarik memakan masakanku?" tanya Soobin sambil berjalan kearah suaminya itu dan segera menarik tangan Yeonjun agar berjalan ke meja makan.

Yeonjun mengulum senyumnya, senang saja melihat tingkah Soobin yang sedang mengajaknya agar segera makan siang.

Dulu sih gak akan pernah Soobin melakukan hal ini, sekalipun Yeonjun sakitpun.

Eh pernah sih, pas dia jatuh dari motor itu, karena hanya ada dia dan Soobin di sana, makanya Soobin mendadak agak perhatian walaupun raut mukanya tetap saja tidak suka dengannya.

Gak mungkin juga Yeonjun harus kecelakaan dulu baru di perhatikan oleh Soobin.

Sekarang sih buat apa memikirkan hal bodoh begitu, Soobinnya saja sudah perhatian duluan kepadanya.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang