[1/3] Prasamaya

47. Ambang

/am.bang/
1 balok yang melintang (antara dua tiang pintu atau jendela); kayu palang (antara tiang dan sebagainya)
2 saat mendekatnya kejadian atau peristiwa
3 muara
4 tingkat
5 apung
6 lingkungan sekeliling suatu organisme
7 parang khas Banjar
8 kotak peralatan yang terdapat dalam sampan nelayan, biasanya berisi alat-alat untuk memperbaiki mesin

***

The only limits are, as always, those of vision.

― James Broughton

***

Denting gamelan sayup-sayup merasuk dari sisi ruang unit kegiatan mahasiswa. Sesekali, pekikan mahasiswa di lapangan basket bergema. Fira hanya menoleh dan sesekali menyapa kawan-kawannya yang berkerumun di sana.

Pundaknya ditepuk salah satu kawannya.

"Serius amat Fir. Nggak balik?"

"Nggak. Ini mau ketemu dosen."

"Rajin amat." Kawannya tergelak. "Semangat ngambis!"

Fira tergelak.

Langkahnya mendekat ke daerah jurusannya. Setelahnya, ia mengintip ke tata usaha jurusan.

"Assalamualaikum. Pak Firman ada?" tanya Fira.

"Eh, Neng Fira," petugas tata usaha menyapanya. "Belum datang sih. Udah janjian?"

"Udah, Ibu."

"Oke. Ditunggu di luar aja ya."

Fira berjalan ke arah bangku panjang di lorong. Saat tengah membuka Youtube, pundaknya ditepuk.

"Fira! Ke mana aja?"

Fira terperanjat.

"Ah, Kiran. Kita beda kelas terus ya semester kemarin."

Kiran duduk di sebelah Fira.

"Ngapain lo ke kampus?" tanya Kiran.

Fira menjawab, "Mau ketemu Pak Firman."

"Ah." Kiran mengangguk. "Gue juga. Pak Firman belum dateng ya?"

Fira mengernyit. "Lo ikutan program beasiswayang ditawarin Pak Firman itu?"

"Iya!" Kiran berseru. "Lo juga?"

Fira mengingat kertas yang diselipkan Dimas padanya tempo dulu. Karena ia tak mungkin membuka informasi itu, ia menjawab, "Nyoba aja sih. Kemarin ditawarin Pak Adimas."

"Hoo." Kiran mengangguk. "Emang topik TA lo apa?"

"Gue perlindungan pesisir pake breakwater sih. Kalau lo?"

"Gue ke analisis pergerakan sedimen kalau pantai ditambah groin."

Keduanya bersitatap.

"Lah topik kita mirip." Karin tergelak. "Dosbing lo siapa?"

"Gue Pak Firman sih. Lo?"

"Bu Rea."

"Pantesan saling ga tau."

Keduanya mengangguk. Pak Firman dan Bu Rea memang terkenal selalu berselisih, apalagi perihal pesisir karena berbeda faham. Fira dan Karin tak mengetahui bahwa topik mereka mirip.

"Terus kenapa lo nyoba ambil beasiswa dari Pak Firman? Emang dibolehin sama Bu Rea?" tanya Fira.

"Nggak tahu deh. Gue cuma pingin S2 gratis. Mumpung topik gue masuk juga, ya kenapa nggak."